Liputan6.com, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi pusat perhatian pasar sejak pekan lalu. Hal ini setelah harga saham sentuh level terendah dan pendiri Tokopedia sekaligus Komisaris GOTO William Tanuwijaya menjual saham seri A GOTO setara 0,03 persen.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (16/10/2023), William Tanuwijaya melepas 332.220.000 saham GOTO pada 9-13 Oktober 2023. Harga penjualan saham GOTO sebesar Rp 78,89 per saham dengan status kepemilikan langsung.
Advertisement
Dengan demikian, nilai penjualan saham GOTO itu sekitar Rp 26,20 miliar. William menyebutkan penjualan saham GOTO tersebut untuk kebutuhan pribadi. "Kebutuhan penting untuk pribadi,” tulis dia.
Setelah transaksi penjualan itu, William masih genggam 8.060.824.521 saham seri A GOTO secara langsung. Demikian juga saham seri B GOTO yang dimiliki secara langsung sebesar 12.588.634.432 saham. Dengan demikian, total kepemilikan dan persentase kepemilikan saham seri A dan seri B sebesar 20.649.458.972 atau setara 1,72 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Sebelumnya William Tanuwijaya memiliki 20.981.678.972 saham seri A dan seri B GOTO atau setara 1,77 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 16 Oktober 2023, saham GoTo Gojek Tokopedia melemah 1,49 persen ke posisi Rp 66 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 70 dan terendah Rp 54 per saham. Total frekuensi perdagangan 92.642 kali dengan volume perdagangan 195.929.136 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,2 triliun. Kapitalisasi pasar saham GOTO tercatat Rp 84,10 triliun.
IFC Kucurkan Dana Segar Rp 2,3 Triliun, Ini Kata Bos GoTo Patrick Walujo
Sebelumnya diberitakan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mendapat suntikan dana segar dari International Finance Corporation (IFC) sebesar USD 150.000.000 atau sekitar Rp2,3 triliun untuk mendorong inklusi keuangan dan keberlanjutan di Indonesia.
Kesepakatan tersebut menegaskan komitmen bersama untuk memperluas manfaat ekonomi digital dan menjawab tantangan perubahan iklim.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan, investasi strategis IFC di GoTo merefleksikan visi bersama untuk meningkatkan akses dan peluang di Indonesia. Hal ini juga menegaskan posisi terdepan GoTo dalam praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) di kawasan ini, serta reputasi global IFC sebagai pendukung praktik terbaik LST.
"Kami bangga dapat bermitra dengan IFC, yang merupakan pemimpin di bidang pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan bersama kedua belah pihak untuk mewujudkan dampak signifikan bagi masyarakat dan bumi,” ujar Patrick Walujo dalam keterangan resminya, Selasa (3/10/2023).
Selain itu, ia mengatakan, kemitraan ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi bisnis GoTo seiring langkah perusahaan dalam menjawab kebutuhan para pengguna, termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan cita-cita mereka.
Kemitraan ini juga mencakup komponen non-finansial untuk mendukung GoTo Gojek Tokopedia dalam transisi para mitra pengemudi menuju penggunaan kendaraan listrik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengintegrasikan berbagai praktik bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan bisnis netral karbon.
"Kami mengapresiasi kepemimpinan GoTo sebagaimana ditunjukkan melalui komitmennya menjawab tantangan perubahan iklim serta kontribusinya dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” jelas IFC Country Manager untuk Indonesia dan Timor-Leste Euan Marshall.
Advertisement
Pendanaan Melalui Private Placement dan Surat Utang
Dia bilang, investasi ini menjadi kontribusi penting dalam memperluas upaya-upaya tersebut, dan menegaskan kekuatan yang dimiliki teknologi dan digitalisasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh Indonesia.
Investasi ini meliputi jumlah sampai dengan USD 125.000.000 dari IFC dan USD 25.000.000 dari firma investasi privat Franke & Company, Inc.
Perseroan akan menerima investasi melalui penerbitan saham baru dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD), serta penerbitan surat utang terstruktur kepada Bhinneka Holdings (22) Limited, suatu entitas independen, yang secara bersamaan menerbitkan obligasi bersifat ekuitas kepada IFC dan Franke & Company, Inc dengan nilai USD 150.000.000.
Obligasi bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh Bhinneka Holdings (22) Limited dapat ditukarkan dengan saham Seri A Perseroan yang akan diambil bagian olehnya pada harga penukaran Rp135, yang merefleksikan nilai premium sebesar 50 persen dari harga rata-rata tertimbang saham Perseroan pada satu bulan terakhir, yang mencakup tanggal 2 Oktober 2023, atau satu hari bursa sebelum diterbitkannya pengumuman ini. Obligasi bersifat ekuitas di atas memiliki tingkat kupon sebesar 5 persen per tahun yang dibayarkan dua kali dalam satu tahun dan akan jatuh tempo pada Oktober 2028.
Pemakaian Dana
Dana yang dihimpun oleh Perseroan dari PMTHMETD ini, sebagaimana telah disetujui sebelumnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Tahun 2023, akan dimanfaatkan untuk modal kerja Perseroan dan anak-anak perusahaannya.
Citigroup Global Markets Limited dan Goldman Sachs (Singapore) Pte bersama-sama bertindak sebagai bank penempatan (joint placing agent) untuk penerbitan obligasi bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh Bhinneka Holdings (22) Limited kepada investor.
Sampai saat ini, GoTo mengklaim telah mencatatkan kemajuan yang baik dalam mewujudkan Komitmen Tiga Nol Perseroan, yaitu Nol Emisi, Nol Sampah, dan Nol Hambatan pada 2030.
Kemajuan tersebut di antaranya ditunjukkan melalui uji coba terbatas kendaraan listrik roda dua di kawasan Jakarta Selatan, upaya mengurangi pengemasan berlebihan dan sampah sekali pakai dari unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce Perseroan, serta berbagai inisiatif lain untuk mewujudkan inklusi keuangan dan penghidupan yang berkesinambungan bagi para mitra pengemudi dan pedagang.
Advertisement