5 Pemain Bintang yang Dicap Pengkhianat usai Membelot ke Klub Rival: Mulai Carlos Tevez Hingga Robin van Persie

Dalam dunia sepak bola yang penuh persaingan, kesetiaan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang sangat berharga. Hubungan antara pemain dan klub menjadi sesuatu yang suci di tengah godaan uang. Maka sangat mengejutkan ketika pemain bintang memutuskan untuk pindah dan bahkan bergabung dengan klub rival.

oleh Razaqa Hariz diperbarui 17 Okt 2023, 00:01 WIB
Carlos Teves tinggalkan Manchester United untuk gabung Manchester City. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia sepak bola yang penuh persaingan, kesetiaan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang sangat berharga. Hubungan antara pemain dan klub menjadi sesuatu yang suci di tengah godaan uang. Maka sangat mengejutkan ketika pemain bintang memutuskan untuk pindah dan bahkan bergabung dengan klub rival.

Para pemain ini, dalam upaya mencari tantangan baru, imbalan finansial, atau kemajuan karier, sering kali dianggap sebagai "pengkhianat" oleh pendukung setia.

DPadai dunia sepak bola modern, kesetiaan semakin sulit ditemukan. Hari-hari ketika pemain menghabiskan seluruh kariernya di satu klub, seperti Paolo Maldini di AC Milan atau Ryan Giggs di Manchester United, tampaknya telah menjadi kenangan.

Lanskap sepak bola saat ini ditandai dengan transfer besar, kontrak menguntungkan, dan pencarian kejayaan pribadi, seringkali dengan mengorbankan kesetiaan yang dulu mereka miliki terhadap klub, seperti yang terjadi dengan Carlos Tevez saat pindah ke Manchester City dan Robin Van Persie yang bergabung dengan rival Arsenal.

Hal ini merupakan cerminan dari perubahan dramatis dalam budaya dan dinamika sepak bola, di mana faktor-faktor seperti finansial dan ambisi pribadi sering kali mengalahkan kesetiaan klub.

Dalam artikel ini, Liputan6.com akan mengungkapkan lima pemain bintang yang dicap penghianat usai membelot ke klub rival. Simak di halaman berikut.

 


Carlos Tevez

Carlos Tevez. Striker berusia 37 tahun yang kini berstatus tanpa klub ini terakhir memperkuat Boca Juniors mulai 2017/2018 hingga 2020/2021. Total 4 musim memperkuat Manchester City mulai 2009/2010 hingga 2012/2013, ia tampil dalam 148 laga dengan mencetak 73 gol dan 35 assist. (AFP/Ian Kington)

Keputusan Carlos Tevez untuk berpindah dari Manchester United ke Manchester City pada tahun 2009 menciptakan kejutan besar di seluruh kota Manchester.

Penggemar MU sebelumnya menganggap Tevez sebagai pahlawan, dan peralihannya ke rival seangkatan mereka dipandang dengan kemarahan dan tuduhan ketidaksetiaan.

Namun, Tevez, dengan cepat berkembang di City dan memegang peran kunci dalam kebangkitan mereka menjadi tim kuat, dengan akhirnya membantu mereka meraih gelar Liga Inggris pertama mereka dalam 44 tahun. 


Luis Figo

4. Luis Figo - Luis Figo sangat dicintai suporter Barcelona sejak kedatangannya pada 1995. Namun, semuanya berakhir ketika Figo hengkang ke Madrid pada tahun 2000, ia selalu mendapat cemoohan dari para suporter Barcelona setiap bermain di Camp Nou. (AFP/Christophe Simon)

Hanya sedikit transfer dalam sejarah sepak bola yang mengundang kontroversi sebagaimana kepindahan Luis Figo dari Barcelona ke Real Madrid pada tahun 2000.

Figo, yang menjadi ikon di Barcelona, membuat langkah transfer senilai €60 juta ke rival sengitnya yang mengejutkan. Langkah tersebut dianggap sebagai pengkhianatan oleh pendukung Barcelona, sehingga Figo bahkan menjadi sasaran lemparan benda, termasuk sebuah kepala babi, selama pertandingan El Clásico.

Meskipun mendapat reaksi keras, Figo tetap meraih sukses di Real Madrid dengan menunjukkan bakat luar biasa dan memenangkan gelar La Liga dan Liga Champions.


Sol Campbell

5. Sol Campbell (Notts County) – Mantan Bek Arsenal, Sol Campbell, pernah membuat kejutan dengan memperkuat Notts County. Keberadaan Sven-Goran Eriksson rupanya menjadi alasan di balik keputusan tersebut. (AFP/Ian Kington)

Kepindahan Sol Campbell dari Tottenham Hotspur ke Arsenal pada tahun 2001 tetap menjadi salah satu transfer yang paling memicu kontroversi dalam sejarah sepak bola Inggris.

Campbell, yang merupakan bek unggulan Tottenham, bergabung dengan rival mereka di London Utara tanpa biaya transfer. Perpindahan ini memicu reaksi keras dari para penggemar Spurs yang sebelumnya mengaguminya.

Meski begitu, langkah Campbell membawa hasil positif karena ia meraih sukses luar biasa di Arsenal, termasuk meraih gelar Liga Inggris dan menjadi salah satu figur yang dihormati di antara para pendukung The Gunners. 


Robin van Persie

Robin Van Persie dibeli MU dari Arsenal dengan harga 22,5 juta poundsterling. Penyerang Belanda itu menjadi salah satu pilihan terbaik Sir Alex sebelum dirinya pensiun dari MU. (AFP/Andrew Yates)

Robin van Persie terkenal sebagai salah satu penyerang paling terkemuka yang pernah menghiasi Liga Inggris. Mantan pemain Belanda ini mencetak hampir 150 gol dan meraih penghargaan Sepatu Emas saat bermain untuk dua klub berbeda.

Menanggapi kebutuhan mereka akan pencetak gol yang terbukti, Manchester United menginvestasikan £24 juta pada musim panas itu untuk mengamankan jasa Van Persie dari pesaing langsungnya, Arsenal.

Dalam banyak kesempatan, ia mendapat cemoohan dari fans Arsenal saat bermain melawan mereka, meski ia menahan diri untuk merayakan golnya.

Van Persie membuat awal yang mengesankan di Old Trafford, mencatatkan 26 gol untuk mengklaim penghargaan Sepatu Emas kedua berturut-turut, sebuah prestasi yang memberikan kontribusi besar bagi MU memenangkan gelar Liga Inggris ke-13.


Fernando Torres

Fernando Torres - Striker asal Spanyol ini datang ke Stamford Bridge dengan status pemain bintang dari Liverpool. Namun sayang, penampilan Torres tak segemilang saat berseragam The Reds. (AFP//Ben Stansall)

Fernando Torres muncul sebagai salah satu striker terpanas di dunia selama masa bermainnya  yang sangat sukses bersama Liverpool di akhir tahun 2000an. Namun demikian, ada kejutan besar ketika Chelsea mengeluarkan £50 juta untuk mendapatkan jasanya pada musim dingin 2011.

Sayangnya, pemain termahal dalam sejarah sepakbola Inggris saat itu tidak mampu mengulang kesuksesannya di Liverpool saat bermain untuk Chelsea di Stamford Bridge. Torres hanya berhasil mencetak 45 gol dalam hampir 180 pertandingan di berbagai kompetisi. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya