Otorita IKN Tak Ingin Warga Penerima Uang Ganti Rugi Jadi Sultan Dadakan

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) membekali para warga penerima uang ganti rugi lahan di IKN Nusantara dengan pelatihan kewirausahaan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Okt 2023, 18:15 WIB
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) membekali para warga penerima uang ganti rugi lahan di IKN Nusantara dengan pelatihan kewirausahaan.. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) membekali para warga penerima uang ganti rugi lahan di IKN Nusantara dengan pelatihan kewirausahaan.

Harapannya, masyarakat setempat tidak euforia berlebih dengan uang yang didapat, sehingga menjadi sultan dadakan dalam waktu sekejap seperti terjadi di daerah lain.

"Kami sangat mengharapkan masyarakat penerima ganti rugi hak atas tanah pembangunan IKN dan telah lama mendiami daerah itu sebelum adanya IKN, memiliki kemampuan untuk dapat mengelola sumber daya keuangannya," ujar Staf Khusus Keselamatan Publik Otorita IKN Edgar Diponegoro dalam keterangan tertulis, Senin (16/10/2023).

Edgar menambahkan, pembangunan nasional tentunya memiliki berbagai implikasi. Salah satunya ganti kerugian hak atas tanah yang terdampak pembangunan. Hal tersebut tidak terkecuali pada pembangunan IKN.

"Beberapa waktu lalu, tentunya kita dapat mengingat kejadian kampung miliarder di Tuban, dimana sebagian masyarakat di sana mendapatkan ganti kerugian hak atas tanah yang telah diberikan oleh Pertamina," urainya.

Tak Mau Kaya Sesaat

Tentu, sambungnya, mereka tidak pernah terpikirkan bahwa ternyata mereka diberikan kesempatan untuk menjadi seorang sultan yang secara umum sebelumnya mereka bekerja sebagai petani dan peternak.

Namun, akibat tidak mendapatkan bekal yang cukup untuk mengelola sumber daya keuangan tersebut, gelar sultan yang mereka miliki akhirnya hanyalah menjadi gelar sesaat.

"Karena uang yang mereka terima itu, hanya digunakan untuk memuaskan nafsu konsumtif, tanpa adanya perencanaan keuangan yang baik untuk keluarga mereka kedepannya," ungkapnya.

 


Pentingnya Ilmu Pengelolaan Keuangan

Kawasan calon Ibu Kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan lahan dengan status Hak Guna Usaha (HGU). Mayoritas dimiliki Hasyim Djoyohadikusumo, adik Prabowo Subianto.

Artinya, jelasnya, ilmu terkait pengelolaan keuangan dan kewirausahaan adalah suatu ilmu yang tidak boleh dianggap remeh. Karena pada dasarnya kemampuan pengelolaan keuangan tingkat keluarga ini menjadi penopang utama pada kesejahteraan.

Oleh karena itu, tegas Edgar, berdasarkan pengalaman tersebut, Otorita IKN tidak menginginkan hal itu terjadi terhadap masyarakat IKN, khususnya pada penerima UGR atas tanah untuk pembangunan IKN.

“Kami sangat mengharapkan masyarakat eksisting yang telah tinggal di IKN dari sebelum adanya IKN itu sendiri tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pemain dalam keterlibatan untuk membangun IKN,” kata Edgar.

 


Pembangunan Manusia

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus mengebut pekerjaannya pada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), salah satunya pada pembangunan Jalan Tol IKN Segmen 3B KKT Kariangau - SP. Tempadung.(Foto: Wijaya Karya)

Menurut dia, dalam membangun IKN tentu bukan hanya memikirkan aspek fisik, gedung-gedung, perkantoran, jalan raya dan bentuk lainnya.

Tetapi juga bagaimana tentang membangun aspek non fisik, terutama pembangunan manusia yang berdaya saing dan berkompetisi.

"Saya berpesan kepada peserta kegiatan jangan pernah malu untuk bertanya, serap sebanyak-banyaknya ilmu yang telah diberikan oleh narasumber. Bawalah ilmu tersebut kembali ke IKN dan praktekkan sebagai bekal diri dalam membangun IKN," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya