Kekejaman Israel: Listrik dan Pasokan Air Gaza Palestina Diputus, 1 Juta Jiwa Terpaksa Mengungsi

Setidaknya 2.670 warga Palestina tewas dan lebih dari 9.600 orang lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap kantong wilayah tersebut sejak 7 Oktober

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Okt 2023, 19:30 WIB
Warga Palestina mengungsi ke Jalur Gaza selatan setelah tentara Israel mengeluarkan peringatan evakuasi kepada lebih dari satu juta penduduk di Gaza utara dan Kota Gaza untuk mencari perlindungan di selatan menjelang kemungkinan invasi darat Israel, Jumat (13/10/2023). (AP Photo/Hatem Moussa)

Liputan6.com, Jakarta - Sedikitnya satu juta orang di Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam waktu sepekan saja, ungkap UNRWA (Badan Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat) pada Minggu (15/10) malam.

"Sedikitnya dalam sepekan saja, satu juta orang terpaksa mengungsi. Warga terus berbondong-bondong ke wilayah selatan," kata UNRWA, menambahkan bahwa "tidak ada tempat aman di Gaza".

Setidaknya 2.670 warga Palestina tewas dan lebih dari 9.600 orang lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap kantong wilayah tersebut sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Lewat pernyataan pejabat Kemenkes Palestina pada Minggu, kebutuhan donor darah di Jalur Gaza "sangat mendesak".

 

 

Simak Video Pilihan Ini:


Kebutuhan Donor Darah Mendesak

Badan Pengungsi PBB untuk Palestina mengatakan air kini menjadi “masalah hidup dan mati” bagi orang-orang di Jalur Gaza setelah Israel menghentikan pasokan air (AFP).

"Kementerian Kesehatan meminta publik untuk segera mendonorkan darah mereka ke Rumah Sakit Shifa, seluruh rumah sakit di Jalur Gaza, dan cabang-cabang Asosiasi Bank Darah," tulis pernyataan tersebut.

Pernyataan itu dikeluarkan di tengah pengeboman Israel di Gaza, di mana rumah sakit-rumah sakit berjuang menyelamatkan para korban luka, sementara pasokan air dan listrik diputus.

Jalur Gaza yang merupakan rumah bagi 2,2 juta orang diblokade sejak 2006.

Sumber: Anadolu

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya