Ada Tahun Politik, Jualan Apartemen Ditopang End User

Kondisi properti sebelumnya tertahan karena efek pandemi, dalam dalam tahun ini (2023) mulai bergerak, perlahan naik.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2023, 11:53 WIB
Segmen hunian dalam industri properti menjadi salah satu yang bergerak lebih cepat pasca pandemi. Memasuki penghujung tahun 2023, industri properti kembali dihadapkan dengan hajatan politik pada Februari 2024 (Pemilu).

Liputan6.com, Jakarta Segmen hunian dalam industri properti menjadi salah satu yang bergerak lebih cepat pasca pandemi. Memasuki penghujung tahun 2023, industri properti kembali dihadapkan dengan hajatan politik pada Februari 2024 (Pemilu).

Dana Moneter Internasional atau IMF/International Monetary Fund memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 sebesar 5,0% yoy atau sama dengan perkiraan tahun 2023. Artinya peluang pertumbuhan tetap ada di tahun tahun politik karena merupakan kondisi berpola musiman. Namun bukan berarti kinerja investasi akan berhenti.

Senior Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto menyatakan 2024 sejauh ini proyeksi sekitar 5% dan tak ada indikasi menurun, seperti stabil.

Tapi diingatkan jika ada siklus di sektor properti. Selama 3 tahun pergerakan terhambat karena ada pandemi, dan saat ini untuk hunian berada pada jarum jam di angka 7, siap bergerak ke atas.

“Proyek yang sudah berprogres pembangunannya akan lebih bagus, siap menyambut pasar. Artinya saat pasar bergerak maka timing- nya pas,” jelas dia dalam acara Elevee Media Talk dengan tema Bagaimana Pasar properti di Tahun Politik yang doadakan di Alam Sutera, Tangerang Senin (16/10/2023).

Dia menegaskan, kondisi properti sebelumnya tertahan karena efek pandemi, dalam dalam tahun ini (2023) mulai bergerak, perlahan naik.

Tapi saat ini banyak developer menahan pengembangan proyek baru. Tidak seperti 5, 7 tahun lalu pembangunan apartemen cukup masif, terutama hunian vertikal karena saat ini memang harus hati-hati.

 

 


Potensi

Ilustrasi Investasi Properti (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Terkait potensi pasar apartemen, Ferry menegaskan bahwa saat ini investor yang karakter mencari yield jumlahnya berkurang sejak 2022. Di mana pasar apartemen didominasi investor, khususnya kelas menengah atas.

“Di tahun 2023, pasarnya beda, pasar apartemen dari data yang kita lakukan pada kuartal II 2023 lalu didominasi oleh end user, mencapai 54%. Mereka membeli melihat dari progres proyeknya, atau produk sudah jadi, karena ini lebih confident,” tegasnya.

Selain itu segmen end user membeli karena ada keperluan untuk dihuni, dan sudah saatnya membeli.

“Fakta end user ini diperkuat juga oleh karena data OJK (otoritas Jasa Keuangan), pada akhir tahun lalu saving dana masyarakat di bank meningkat, dan cukup besar. Nah, ini peluang, bagaimana bisa megedukasi mereka untuk berinvestasi di properti, meyakinkan mereka memindahkan dananya ke apartemen sebagai investasi yang menguntungkan,” jelasnya.

Secara umum investor properti mempunyai kecenderungan untuk mengambil sikap wait and see atau menunda keputusan investasi.

Namun ada juga yang justru mengambil peluang ketika harga properti belum naik, mengambil opportunity. Dan ini beda dengan segmen rumah tapak yang tetap kuat,  dan ini perlahan bisa terjadi di hunian vertikal karena kebutuhan hunian tinggi. 

 


Kata Pelaku Usaha

Ilustrasi Properti (Unsplash/Tierra Mallorca)

Sementara itu, Alvin Andricus Chief Marketing Officer (CMO) Elevee Condominum mengakui, jualan hunian vertikal saat ini perlu melakukan hal berbeda.

Selain memanfaatkan sosial media sebagai alat pemasaran, Elevee Condominium juga secara berkala memberikan informasi terkini terkait progres pembangunan 2 tower-nya yang sedang dibangun, melalui berbagai cara.

Alvin Andronicus juga menjelaskan, tak hanya ajakan untuk membeli, mengedukasi pasar terkait produk. Pihaknya harus memberikan informasi terkini terkait progress pembangunan Elevee.

Contohnya di beberapa titik media luar ruang, kita buatkan videotron LED untuk memberikan informasi progres pembangunan proyek, secara berkala.

“Ini jadi kekuatan Elevee dalam pemasaran, dimana beberapa proyek hunian vertikal ada yang berhenti pembangunannya, tapi Elevee berbeda dengan menunjukan progres pembangunan dan kita jadwalkan pada awal 2025 sudah bisa serah terima kunci,” tegas Alvin.

Selain itu, Alvin juga meyakini pasar mulai bergerak, karena saat ini tak hanya developernya yang bekerja keras memasarkan produknya. Tapi pihak perbankan, terkait pembiayaan melalui KPA, juga aktif bekerjasama dengan Elevee, menawarkan berbagai kemudahan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya