3 Kondisi Mengerikan Manusia di Padang Mahsyar Menurut Al-Qur'an dan Hadis

Ternyata peristiwa-peristiwa berat dan mengerikan itu bukan saat kiamat terjadi. Akan tetapi masih dirasakan ketika manusia dikumpukan di padang Mahsyar. Lalu seperti apa kondisi manusia sewaktu di padang Mahsyar?

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2023, 04:30 WIB
Ilustrasi kiamat | via: theengsi.blogspot.com

Liputan6.com, Cilacap - Dalam berbagai riwayat, Padang Mahsyar disebut sebagai tempat berkumpulnya semua manusia seusai dibangkitkan pada hari kiamat.

Setelah Malaikat Israfil meniup sangkakala, bumi dan langit berguncang dahsyat. Inilah hari kiamat, yang datangnya merupakan suatu kepastian. Firman Allah:

مَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ اللّٰهِ فَاِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ لَاٰتٍ ۗوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

"Maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Ankabut : 5)

Dahsyatnya kiamat ini banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan seperti langit dan bumi terbelah, gunung beterbangan dan sederet peritiwa mengerikan lainnya.

Ternyata peristiwa-peristiwa berat dan mengerikan itu bukan hanya saat kiamat terjadi. Kengerian itu masih dirasakan ketika manusia dikumpulkan di padang Mahsyar.

Lalu seperti apa kondisi manusia di padang Mahsyar?

 

Simak Video Pilihan Ini:


Kondisi Manusia di Padang Mahsyar

Ilustrasi kiamat (manataka.org)

Merangkum berbagai sumber, berikut ini kondisi manusia ketika di padang Mahsyar.

1. Telanjang dan Tidak Beralas Kaki

Di padang Mahsyar, manusia tidak mengenakan sehelai kain pun, tidak beralas kaki dan dalam keadaan belum dikhitan. Dalam kondisi semacam ini, tidak mungkin bisa saling melihat satu sama lain sebab semuanya sibuk dengan urusan-urusannya masing-masing.

عن عائشةَ، رضي اللَّه عنها، قَالَتْ: سمعتُ رَسُول اللَّه ﷺ، يقول: يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُراةً غُرْلًا قُلْتُ: يَا رَسُول اللَّه الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ جَمِيعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلى بَعْضٍ،؟ قَالَ: يَا عَائِشَةُ الأَمرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُم ذلكَ.

"Aisyah berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Manusia akan dikumpulkan pada Hari Kiamat dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang tanpa pakaian, dan tanpa disunat."

"Lantas, aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apa laki-laki dan perempuan memandang satu sama lain?" Rasulullah menjawab, "Wahai Aisyah, masalah yang akan dihadapi lebih penting dari sekadar melihat satu dengan yang lain" (muttafaq 'alaih). 

 


2. Merasakan Teriknya Matahari karena Sangat Dekat

Ilustrasi hari kiamat. (Photo created by liuzishan on www.freepik.com)

Di Padang Mahsyar, jarak antara manusia dan matahari sangat dekat. Oleh karena teriknya mentari, keringat bercucuran dengan amat deras sehingga merendam sebagian atau bahkan seluruh tubuh mereka. Hal ini sesuai dengan amal mereka sewaktu di dunia.

Nabi Muhammad SAW bersabda: 

تُدْنَى الشَّمْسُ يَومَ القِيَامَةِ مِنَ الخَلْقِ حتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيل فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهمْ في العَرَقِ

“Pada Hari Kiamat, matahari didekatkan kepada seluruh makhluk hingga berjarak satu mil di atas kepala mereka, lalu seluruh manusia akan tergenang dalam peluh mereka berdasarkan kadar amalan mereka di dunia.” (HR Muslim).

 


3. Merasakan Waktu yang Sangat Lama

Menurut ilmuwan, proses kiamat bisa jadi sudah dimulai. Alam semesta diklaim sudah memasuki tahap awalnya.

Masa tunggu ini akan sangat menyiksa bagi orang-orang kafir. Namun, tidak demikian bagi mereka yang dikehendaki-Nya.

Setiap orang menunggu giliran untuk dipanggil, diadili dan menunggu keputusan Allah, padahal satu hari di akhirat adalah sama dengan 1000 tahun di dunia. Sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:

وَيَسۡتَعۡجِلُوۡنَكَ بِالۡعَذَابِ وَلَنۡ يُّخۡلِفَ اللّٰهُ وَعۡدَهٗ‌ ؕ وَاِنَّ يَوۡمًا عِنۡدَ رَبِّكَ كَاَ لۡفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوۡنَ‏

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu." (QS. Al-Hajj: 47)

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya