Liputan6.com, Jakarta Bursa saham atau wallstreet ditutup menguat karena para pedagang menunggu banyaknya laporan pendapatan perusahaan dan mengabaikan kenaikan imbal hasil Treasury.
Melansir laman CNBC, rata-rata Industri Dow Jones diperdagangkan 314,25 poin lebih tinggi, atau 0,93% ditutup menjadi ke posisi 33,984.54, menandai hari terbaik sejak September.
Advertisement
Sementara indkes S&P 500 naik 1,06% untuk mengakhiri hari di 4,373.63, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 1,2% menjadi 13.567,98.
Saham Nike dan perusahaan perjalanan wisata memimpin Dow menguat, dengan kenaikan sekitar 2,1%. Seluruh 11 sektor S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sesi ini.
Musim laporan keuangan memanas pada pekan ini, di mana 11% dari S&P 500 dijadwalkan untuk melaporkan hasilnya. Beberapa nama terkenal termasuk Johnson & Johnson, Bank Amerika, Netflix dan Tesla.
Hasil tersebut akan mengikuti awal yang solid pada periode pelaporan. Saham Charles Schwab menguat 4,7% setelah melampaui ekspektasi perkiraan raihan laba per saham pada kuartal ketiga.
Saham JPMorgan Chase, Wells Fargo dan UnitedHealth naik setelah memposting hasil kuartalan terbaru mereka.
"Beberapa pelaku pasar di Wall Street bersiap menghadapi volatilitas yang lebih besar menjelang akhir tahun di tengah kenaikan imbal hasil dan harga minyak, inflasi yang tinggi, dan konflik di Timur Tengah. Namun fokus pada pendapatan dapat memberikan optimisme kepada investor dalam jangka pendek," kata Lisa Erickson, Wakil Presiden Senior di U.S. Bank Wealth Management.
“Saya benar-benar melihat reli bantuan sedang terjadi,” kata Erickson, mengutip laporan pendapatan baru-baru ini dan “pencernaan” pergerakan suku bunga. “Sentimen menjadi relatif lebih positif.”
Imbal Hasil Obligasi
Selama akhir pekan, militer Israel terus mendesak warga untuk mengevakuasi dari Gaza utara di tengah invasi darat. Menteri Luar Negeri Antony Blinken menjanjikan dukungan AS kepada Israel, dalam pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Tercatat, imbal hasil obligasi 10 tahunan AS naik sekitar 8 basis poin menjadi 4,712%. Sementara harga minyak merosot karena investor menganalisis perkembangan terkini dari perang tersebut.
Kenaikan ini mengikuti perdagangan sepekan yang beragam untuk saham. Indeks S&P 500 naik 0,5% untuk minggu positif kedua berturut-turut, sementara Dow naik 0,8%. Nasdaq Composite kehilangan sekitar 0,2% untuk minggu ini.
“Pasar pada pekan lalu jelas merupakan reaksi yang mengejutkan terhadap kejutan geopolitik,” kata Aoifinn Devitt, Kepala Investasi Moneta Group. “Kami menormalisasi gejolak ini... dan memperhitungkannya, lalu kami kembali ke hal mendasar.”
Advertisement