2.808 Orang Palestina Gugur Akibat Serangan Israel, Mari Sholat Gaib dan Baca Doa Qunut Nazilah

Sebanyak 254 warga Palestina tewas dan 562 orang lainnya terluka dalam sehari saja pada hari ke-10 serangan Israel di Jalur Gaza

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 17 Okt 2023, 20:30 WIB
Pemakaman bocah Palestina - Amerika, Wadea Al Fayoume, dihadiri komunitas muslim setempat dan diiringi dengan isak tangis. (AP Photo/Nam Y. Huh)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 254 warga Palestina tewas dan 562 orang lainnya terluka dalam sehari saja pada hari ke-10 serangan Israel di Jalur Gaza.

Melansir Antara, koresponden WAFA yang mengutip rumah sakit di Jalur Gaza, melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir dan sampai Senin (16/10) malam, 254 warga Palestina tewas sehingga totalnya menjadi 2.808 orang.

Sementara itu, 562 orang lainnya terluka sehingga keseluruhan korban luka berjumlah 10.850 orang.

Menurut dia, 64 persen warga Palestina yang tewas adalah perempuan dan anak-anak, dengan jumlah masing-masing 936 dan 853.

Selain itu, jumlah personel kesehatan yang terbunuh dalam agresi Israel bertambah menjadi 37 orang, yang terdiri atas dokter, paramedis, perawat dan lainnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


10.500 Rumah Hancur

Warga Palestina mencari korban selamat di gedung keluarga Zanon, hancur dalam serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza, 14 Oktober 2023. (Hatem Ali/AP)

Dia mengungkapkan bahwa 3.731 bangunan tempat tinggal, termasuk 10.500 rumah hancur akibat pendudukan Israel.

Sekitar 10.000 rumah juga hancur sebagian, termasuk 7.100 rumah yang tak layak huni, katanya.

Agresi Israel juga berdampak pada sekolah-sekolah. Sebanyak 18 sekolah tutup akibat rusak parah, sedangkan 150 sekolah lainnya mengalami rusak sebagian.

Dilaporkan pula bahwa 127 staf pendidikan dan ratusan siswa tewas akibat agresi Israel.


Imbauan Sholat Gaib

Seorang anak berjalan pergi dengan barang-barang yang diselamatkan dari reruntuhan bangunan yang terkena serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 15 Oktober 2023. (Photo by MOHAMMED ABED / AFP)

Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyebar edaran yang berisi imbauan pelaksanaan salat gaib dan qunut nazilah bagi korban konflik Palestina.

"Salat gaib dan qunut nazilah bagi syuhada korban konflik Palestina, merupakan bentuk kepedulian, empati sekaligus solidaritas, dan dukungan dari umat Muslim secara luas," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Jaelani di Mataram, Selasa.

Dikatakan, edaran pelaksanaan salat gaib dan qunut nazilah bagi korban konflik Palestina tersebut disebar melalui penyuluh se-Kota Mataram dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak akhir pekan lalu.

Karenanya, sejak Jumat (13/10) sejumlah masjid melaksanakan salat gaib dan qunut nazilah setelah melaksanakan shalat Jumat. Begitu juga di sejumlah masjid dan musala.

"Bahkan di internal Kantor Kemenag Mataram juga sudah kita laksanakan kemarin," katanya.

 


Qunut Nazilah

Dua Anak Palestina Datang ke Rumah Sakit Sendiri, Keluarga Belum Ditemukan

Menurutnya, salat gaib dan qunut nazilah bagi korban konflik Palestina dapat dilaksanakan sendiri tanpa berjamaah, tapi alangkah baiknya jika dilakukan secara berjamaah.

"Karena itu, kami harapkan umat Muslim yang belum melaksanakan salat gaib dan qunut nazilah bagi syuhada Palestina dapat melaksanakan sekarang. Tidak ada kata terlambat," katanya.

Lebih jauh Jaelani mengatakan, edaran pelaksanaan shalat gaib dan qunut nazilah tersebut merupakan tindak lanjut dari edaran Kementerian Agama RI.

Berdasarkan data Rabu (11/10-2023), diketahui korban tewas akibat konflik mencapai 2.327 orang. Kementerian Kesehatan Palestina mencatat setidaknya 1.100 orang tewas dan 5.339 lainnya terluka.

Selain korban jiwa, warga Palestina di jalur Gaza juga mengalami kerugian materi yaitu pemutusan pasokan air, bahan bakar, listrik, dan makanan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya