Liputan6.com, Jakarta - Film garapan sutradara Bishal Dutta, It Lives Inside mulai tayang di bioskop tanah air pada Jumat (20/10/2023). Film yang mengusung genre horor, thriller dan drama ini sebelumnya sudah rilis pada 22 September lalu dan tayang perdana di Festival Film South by Southwest 2023.
Meskipun menjadi salah satu film horor keluaran Amerika namun cerita didalamnya akan berfokus dengan kehidupan para imigran asal India. Karakter utama dalam film ini bernama Samidha, seorang remaja India – Amerika.
Advertisement
Film akan menawarkan sesuatu yang berbeda dengan membawa nilai-nilai budaya India yang kental di tengah modernisme masyarakat Amerika. Hal ini akan digambarkan melalui sudut pandang Samidha terutama di lingkungan sekolahnya.
Bagi yang penasaran, yuk simak dulu resensi film It Lives Inside di bawah ini.
Menolak Sikap Konservatif
Meskipun tinggal di Amerika, Ibu Sam yaitu Poorna masih berpegang teguh dengan budaya India dan ajaran agama Hindu. Hal itu terlihat dalam beberapa adegan seperti ketika ia menegur Sam agar tidak bersiul karena dianggap bisa mengundang setan dan melarang Sam pergi keluar bersama teman-temannya di Hari Puja.
Sikap ibunya itu membuat Sam kesal. Sebagai seorang remaja yang memiliki kehidupan di Amerika, Sam seolah ingin membongkar nilai-nilai tradisional semacam itu dari dalam dirinya.
Advertisement
Krisis Identitas Budaya
Menjadi imigran membuat Sam seperti kehilangan identitas budaya. Meski ia seorang India namun lingkungan sosialnya di Amerika telah membentuk karakter baru Sam. Ia tidak ingin dianggap berbeda hanya karena minoritas. Sebab itu, ia berusaha menyesuaikan diri dengan teman-temannya yang merupakan penduduk asli. Ia juga menjauh dari Tamira, teman masa kecilnya yang sama-sama orang India.
Sam bahkan menolak berdialog dengan Bahasa Hindi saat di rumah. Ia lebih suka menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, ia tak senang dipanggil dengan nama aslinya Samidha dan memilih dipanggil Sam.
Menghilangnya Tamira
Tamira semakin bersikap aneh sehingga menjadi perbincangan buruk di sekolah. Gadis itu tidak bergaul dengan anak-anak lain dan selalu memasang wajah lelah sambil memegang toples yang tak seorang pun tahu apa isinya.
Suatu hari, Tamira memberanikan diri menghampiri Sam dan menceritakan masalahnya. Namun itu justru membuat Sam kesal karena menganggap Tamira mengada-ada. Ia pun tak sengaja memecahkan toples Tamira. Sejak saat itu petaka pun dimulai. Tamira menghilang secara tiba-tiba dan Sam terus dihantui mimpi-mimpi buruk.
Advertisement
Menguak Kisah Berdarah Keluarga Choudary
Karena merasa bersalah atas hilangnya Tamira, Sam berusaha mencarinya dan mengungkap kebenaran cerita yang gadis itu sampaikan. Lalu, ia bersama Russ mengungkap fakta bahwa Tamira mendapatkan toples itu dari rumah keluarga Choudary.
Sam semakin gencar mencari informasi tentang kematian tak wajar seluruh anggota keluarga Choudary serta hubungannya dengan Tamira. Ia mendesak orang tuanya untuk memberitahu tentang malam berdarah yang menewaskan keluarga Choudary. Ayah Sam mengatakan bahwa semua bermula dari putra Choudary yang bernama Karan. Saat itu Karan mulai berbicara dengan sesuatu tak kasat mata.
Kematian Russ
Untuk kedua kalinya, Sam dan Russ mengunjungi rumah keluarga Choudary untuk menemukan buku harian Karan yang sempat terjatuh sebelumnya. Buku itu merupakan bukti kuat untuk mengungkap hal-hal aneh yang terjadi belakangan di mana semua itu tidak bisa dijelaskan secara logika.
Sayangnya, itu menjadi kali terakhir Sam melihat Russ. Dengan mata kepala sendiri, Sam menyaksikan pemuda tanggung yang tengah duduk di atas ayunan itu tiba-tiba diserang sesuatu tak kasat mata hingga meregang nyawa. Akibat kejadian itu Sam merasa semakin takut dan semakin sering bermimpi buruk.
Advertisement
Meminta Pertolongan Joyce
Sam yang tak tahu harus berbuat apa akhirnya menemui Joyce, salah seorang guru disekolahnya yang peduli dengan kasus menghilangnya Tamira. Tapi setelah mendengar kesaksian Sam, Joyce skeptis.
Kemudian Joyce mencari informasi lukisan aneh yang Sam temukan di rumah Karan. Tak lama Joyce mendapatkan kecocokan lukisan itu dengan gambar pishach yaitu iblis pemakan daging yang muncul dalam mitologi Hindu.
Kemudian ia menghubungi Sam untuk menyampaikan temuannya. Namun tanpa ia sadari, pishach sudah berada di sana dan mulai mengincarnya.
Metafora dari Energi Negatif dalam Diri Manusia
Film ini tidak hanya menyuguhkan horor supranatural yang menegangkan tetapi juga penuh pesan moral dan melibatkan unsur psikologis tentang bagaimana energi negatif dalam diri seseorang bisa mencelakainya dan orang-orang disekitarnya.
Poorna mengatakan pada Sam bahwa pishach lahir dari perasaan buruk dari diri seseorang yang dibawa dalam tidur baik itu rasa kesepian, ketakutan atau kebencian. Iblis yang akan mengincar jiwa-jiwa yang rapuh dan lemah. Karenanya pishach tidak akan langsung membunuh korbannya tetapi akan memakan korbannya secara perlahan sebelum akhirnya melenyapkan jiwanya.
Kira-kira apakah Sam akan berhasil menyelamatkan nyawa Tamira dan orang-orang terdekatnya. Bagi yang penasaran dengan kisah lengkapnya bisa menyaksikan di bioskop Indonesia mulai tanggal 20 Oktober 2023.
Pemain: Megan Suri, Neeru Bajwa, Mohana Krishnan, Vik Sahay, Gage Marsh, Beatrice Kitsos, Betty Gabriel
Produser: Raymond Mansfield, Sean McKittrick
Sutradara: Bishal Dutta
Penulis: Bishal Dutta, Ashish Mehta
Produksi: Neon, QC Entertainment, Brightlight Pictures
Durasi: 99 menit
Advertisement