Liputan6.com, Jakarta- Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) diingatkan untuk membekali sumber daya manusia dengan keterampilan literasi digital, hal ini untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi.
Koordinator Staf Khusus Presiden Indonesia, A.A Ari Dwipayana mengatakan, KMHDI dapat memperkuat SDM Hindu yang peka terhadap perkembangan teknologi. Akan tetapi, ia berharap kader KMHDI juga dibekali dengan kemampuan literasi digital agar dapat menyikapi dengan baik dampak positif dan negatif dari kemajuan terknologi saat ini.
Advertisement
“Di tengah gempuran teknologi AI, saya harap kader KMHDI juga dibekali dengan kemampuan literasi digital dan pemanfaatan teknologi. Kemajuan teknologi hari ini bagai dua mata pisau, banyak dampak positifnya, tapi juga tidak sedikit potensi penyalahgunaan yang kemudian akan memberikan dampak negatif bagi perkembangan SDM kita,” ujarnya dilansir dari situs web Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).
Selanjutnya, Stafsus Ari Dwipayana menambahkan bahwa penting dilakukan edukasi dan penguatan mental generasi muda oleh KMHDI. Hal tersebut mengingat teknologi juga berdampak pada kesehatan mental generasi muda saat ini.
“Kalau kita lihat, teknologi yang semakin canggih punya pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan mental, sehingga penting juga untuk diimbangi dengan edukasi agar mental generasi bangsa tetap terjaga kesehatannya,” tutup Ari.
Dalam pertemuan yang digelar di Kantor Sekretariat Negara, pada hari Senin (16/10) tersebut, Ketua Umum PP KMHDI, I Wayan Darmawan, menyampaikan beberapa program kerja prioritas selama dua tahun ke depan. Salah satunya berkaitan dengan pengembangan Lembaga Pendidikan sebagai wadah peningkatan SDM Hindu dalam menghadapi tantangan terkini.
“Lembaga Pendidikan yang akan dikembangkan kami harapkan dapat memberikan pendampingan kepada mahasiswa Hindu. Misalnya mengenai persiapan beasiswa, monitoring pasca-study, dan persoalan lainnya terkait peningkatan SDM Hindu,” jelas Darmawan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement