Belt and Road Initiative Harus Dilandasi Prinsip Kesetaraan dan Saling Menguntungkan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pembukaan Belt and Road Forum (BRF) ke-3 di Great Hall of The People, Beijing, China.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 18 Okt 2023, 20:15 WIB
Mendag Zulkifli Hasan Dampingi Presiden di Forum Bisnis Indonesia-RRT yang digelar di China World Hotel, Beijing, RRT, pada Senin, (16/10)/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pembukaan Belt and Road Forum (BRF) ke-3 di Great Hall of The People, Beijing, China. Dalam acara ini, Indonesia sangat mendukung nilai Belt and Road Initiative (BRI) yaitu kolaborasi dan sinergi dalam pembangunan infrastruktur.

“Presiden Jokowi secara jelas menyatakan bahwa kolaborasi dan sinergi sangat diperlukan dalam pembangunan infrastruktur,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis, Rabu (18/10/20023).

Ia pun mencontohkan proyek infrastruktur hasil dari kolaborasi yaitu Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Proyek ini merupakan kerja sama antara Indonesia dengan China. Saat ini proyek kereta cepat tengah dalam tahap uji coba untuk umum. 

Zulkifli Hasan pun menginginkan bahwa kolaborasi pembangunan infrastruktur bisa juga dijalankan untuk proyek Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN Nusantara. 

Ketua Umum PAN itu juga mengatakan, dalam forum Belt and Road forum ini Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa kerja sama yang tidak boleh dipolitisasi di tengah situasi dunia yang semakin terpecah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada pembukaan BRF ke-3 mengatakan bahwa proyek BRI harus dilandasi prinsip kemitraan yang setara dan saling menguntungkan antarpihak. 

“Serta dilengkapi dengan perencanaan yang matang, penggunaan sistem pendanaan yang transparan, penyerapan tenaga kerja lokal, dan pemanfaatan produk dalam negeri,” ucapnya.

Di sisi lain, dengan keberlanjutan proyek BRI, Jokowi menilai hal itu harus terjamin dalam jangka panjang dan dapat memperkuat basis ekonomi negara mitra.

“Bukan justru mempersulit kondisi fiskalnya,” pungkasnya.


Mendag Bocorkan Isi Pertemuan Jokowi dengan Perdana Menteri China Li Qiang

Menteri perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertemu Direktur Finansial NIO Steven Weng dan Wakil Presiden China Railway Rolling Stock Corporation - Electric Vehicle (CRRC EV) Zang Wei, Selasa (17/10/2023) di Beijing, Tiongkok. (Dok Kemendag)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang, di Beijing China, Selasa (17/10/2023). Pertemuan ini dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke China dan Arab Saudi di pekan ini. 

Salah satu menteri yang ikut mendampingi Presiden Jokowi adalah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Usai pertemuan bilateral tersebut, mendag pun membeberkan isi pertemuan antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Li Qiang salah satunya membahas mengenai sektor pertanian.

“Hari ini mendampingi Bapak Presiden Joko Widodo pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, Presiden memperjuangkan hasil pertanian petani Indonesia agar bisa segera ekspor ke Tiongkok,” kataa Zulhas dalam Keterangan tertulis. 

Mendag pun merinci produk pertanian Indonesia yang dimaksud adalah durian, alpukat, dan melon.

Zulkifli Hasan juga turut berterima kasih kepada Duta Besar Republik Indonesia di Beijing yang telah bekerja keras menghadirkan buyer dari Tiongkok dalam gelaran Trade Expo Indonesia tahun 2023.

“Kami sampaikan terima kasih kepada Pak Dubes, atas kerja kerasnya Trade Expo Indonesia yang sedang berlangusng sekarang, sampai hari ini telah mencatatkan potensi transaksi dari buyer Tiongkok sebesar USD 5miliar.” Pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya