Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Berikut ini Sisi Religius Mahfud MD dan Jejak Kedekatannya dengan Pesantren

Teka-teki tentang sosok pendamping ganjar dalam Pilpres 2024 mendatang terjawab sudah. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengumumkan Menko Polhukam Mahfud Md menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Des 2023, 10:15 WIB
Bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo dan Menko Polhukam) Mahfud MD acara pengumuman bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Teka-teki tentang sosok pendamping Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang terjawab sudah. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengumumkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

"Saya dengan mantap mengambil keputusan untuk bangsa dan negara dengan mengucapkan bismillah, maka cawapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md," ujar Megawati di DPP PDIP, Jakarta, dikutip dari kanal Politik Liputan6.com, Rabu, (18/10/2023).

Hadir dalam acara itu Plt Ketua Umum PPP M. Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang serta seluruh Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo.

Hadir juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo serta elite PDIP lainnya.

Mahfud MD kini telah menjadi bacawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Dari segala pertimbangan, tentu salah satunya adalah karena Mahfud MD satu sosok yang dekat dengan kelompok Islam dan relatif bisa diterima oleh semua kalangan.

Ternyata beliau memiliki sisi-sisi religius yang belum banyak diketahui. Mahfud MD juga begitu dekat dengan pesantren.

 Visi Misi Ganjar Mahfud selengkapnya.

Simak Video Pilihan Ini:


Jadi Santri Sejak Duduk di Bangku SD

Menko Polhukam Mahfud Md mengenang KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan KH Abdullah Faqih saat mengunjungi Ponpes Langitan, Tuban, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

Mengutip wikipedia, Mahfud MD lahir pada tanggal 13 Mei 1957 dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadijah. Ayahnya bekerja sebagai pegawai negeri sipil di daerah Omben, Sampang. Pada saat menginjak usia dua bulan, keluarganya bermigrasi ke Waru, Pamekasan.

Masa kecil Mahfud bersinggungan erat dengan dunia pendidikan berbasis keagamaan. Dia mengenyam pendidikan dasarnya di Sekolah Dasar Negeri dan juga mengikuti pendidikan keagamaan di Madrasah Ibtidaiyah milik Pondok Pesantren Al-Mardhiyyah.

Setelahnya, ia dipindahkan ke Pondok Pesantren Somber Lagah pimpinan Kyai Mardhiyyan di Tagangser Laok. Saat itu, Mahfud duduk di bangku kelas lima sekolah dasar.


Konsisten Memilih Lembaga Pendidikan Islam

Wapres Ma'ruf Amin dan Mahfud Md. (Foto: Setwapres)

Mahfud Md sangat konsisten dalam dunia pendidikan Islam. Hal ini ia buktikan dengan tetap memilih jenjang pendidikan tinggi yang masih bernuansa agamis.

Meskipun di sisi lain juga mengenyam pendidikan tinggi umum yaitu Universitas Gajah Mada (UGM), namun ia juga mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Islam Indonesia (UII)mengambil jurusan Sastra Arab.


Gemar Mengunjungi Pesantren

Menkopolhukam Mahfud MD bersama Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Karangharjo Silo Jember, Kiai Abdul Muqit Arief (Istimewa)

Sebagai sosok yang punya ikatan kuat dengan lembaga pendidikan berbasis agama, Mahfud MD cukup sering melakukan safari pesantren.

Beberapa hari sebelum ditetapkan sebagai bacawapres Ganjar Pranowo, Mahfud MD berkunjung ke Pondok Pesantren (ponpes) Langitan Tuban.

Ia membagikan momen kunjungannya ke Ponpes Langitan melalui akun Instagram pribadinya @mohmahfudmd, Senin (16/10/2023). Unggahan video itu disertai keterangan panjang tentang kenangannya bersama Gus Dur dan sejumlah tokoh yang sering berkunjung ke Ponpes Langitan. 

"Saking seringnya berkomunikasi dengan Kiai Faqih, saya pernah diutus Gur Dur ke Ponpes Langitan menggunakan helikopter untuk menyampaikan pesan penting kepada Kiai Faqih. Dalam kondisi tertentu, Gus Dur merasa perlu mendapat apa yang disebutnya pesan dari langit, artinya pesan dari Ponpes Langitan," ujarnya dikutip dari Merdeka.com, Rabu (18/10).

Kedatangan Mahfud ke pondok pesantren, khususnya selama bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW,  sering dirancang dalam bentuk acara selawatan bersama para santri dan santriwati. 

Selain Ponpes Langitan, Mahfud juga selawatan bersama santri Ponpes Al Falah, Ponpes Nurul Qarnain Jember, dan masih banyak lagi.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya