Hari Pertama TEI 2023 Bukukan Kontrak Dagang USD 4,9 Miliar, Terbesar dengan India

Penandatanganan kontrak dagang TEI 2023 kali ini melibatkan 18 negara mitra. Adapun transaksi terbesar disumbangkan dari India dengan nilai kontrak dagang sebesar USD 3,3 miliar,

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Okt 2023, 12:10 WIB
Hari pertama Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 berhasil mencetak 99 kontrak dagang senilai USD 4,9 Miliar. Penandatanganan ini disaksikan secara langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di sela gelaran TEI 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyelenggarakan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 tahun 2023 secara hybrid. Untuk luring, TEI 2023 akan dilaksanakan pada 18—22 Oktober 2023 dan secara daring pada 18 Oktober—18 Desember 2023.

Pada hari pertama TEI 2023 ini telah mampu mencetak 99 kontrak dagang senilai USD 4,9 Miliar. Penandatanganan ini disaksikan secara langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di sela gelaran TEI 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.

"Sebanyak 99 kontrak dagang ditandatangani antara importir mancanegara dengan pelaku usaha Indonesia dengan total nilai mencapai USD 4,9 Miliar. Melalui penandatanganan ini diharapkan dapat menghasilkan transaksi konkrit yang berkelanjutan,” kata Jerry dalam keterangan tertulis, Kamis (19/10/2023).

Penandatanganan kontrak dagang kali ini melibatkan 18 negara mitra. Adapun 5 transaksi terbesar disumbangkan dari India dengan nilai kontrak dagang sebesar USD 3,3 miliar, Belanda sebesar USD 630,71 juta, Jepang sebesar USD 326,90 juta, Malaysia sebesar USD 232,69 juta, dan Amerika Serikat sebesar USD 220 juta.

Kontrak dagang lainnya juga dibukukan dari Australia sebesar USD 77,67 juta, Inggris sebesar USD 44 juta, Korea Selatan sebesar USD 23,20 juta, Arab Saudi sebesar USD 18,10 juta, Taiwan sebesar USD 13,87 juta, Filipina sebesar USD 13,32 juta, Brazil sebesar USD 11,20 juta, Spanyol sebesar USD 10,80 juta, Afrika Selatan sebesar USD 4,37 juta, Jerman sebesar USD 2,04 juta, Mesir sebesar USD 553,44 ribu, Hungaria sebesar USD80 ribu, dan Bangladesh sebesar USD 70 ribu.

“Produk Indonesia yang termasuk dalam kontrak dagang kali ini meliputi produk kelapa sawit, makanan dan minuman, produk kertas, furnitur, panel surya, produk perikanan, batu bara, produk kelapa, personal care, kopi, dan lain-lain,” ungkap Wamendag Jerry.

 


Perdagangan Berkelanjutan

Wamendag Jerry menyampaikan apresiasi kepada para kepala perwakilan RI di luar negeri yang telah memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman tersebut.

“Saya juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme para eksportir dan mitra dagang yang hadir dan berpartisipasi aktif dalam penandatanganan hari ini,” kata Wamendag Jerry.

Wamendag Jerry menambahkan, sesuai dengan tema TEI ke-38 tahun ini, yaitu “Sustainable Trade for Global Economic Resilience”, kepercayaan dan antusiasme para pengusaha asing terhadap pengusaha Indonesia merupakan momentum untuk mewujudkan perdagangan berkelanjutan.

“Kami berharap para pelaku usaha Indonesia dan para pemangku kepentingan dapat terus menjalin hubungan bisnis yang lebih baik dan erat dengan mitra-mitranya di luar negeri,” pungkas Wamendag Jerry.

 


Peluang Lebih Besar

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengharapkan kontrak dagang ini mampu membuka peluang transaksi dagang yang lebih besar.

“Angka tersebut merupakan pembuka yang baik dan kami berharap dapat terus bertambah selama penyelenggaraan TEI ke-38. Sebab, para pelaku usaha masih menjajaki dan menindaklanjuti permintaan dari calon mitra," ujar Didi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya