Liputan6.com, Seoul - Satu tahun berlalu sejak kejadian mengenaskan yang menewaskan sekitar 153 orang dalam tragedi perayaan pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan.
Setelah kejadian tragis itu, pada Minggu, 30 Oktober 2022 banyak orang di Korea Selatan yang merasa sedih. Banyak korban yang menjadi bagian dari kecelakaan tersebut adalah remaja dan orang dewasa muda.
Advertisement
Keluarga dan teman-teman yang merasa khawatir segera menuju rumah sakit untuk mencari orang-orang yang mereka cintai. Mereka terjebak dan tertindih oleh kerumunan besar ketika merayakan Halloween di distrik kehidupan malam yang sempit di Seoul.
Pada Sabtu malam tanggal 29 Oktober 2022, ratusan ribu orang berkumpul di daerah Itaewon sebelum situasinya dengan cepat berubah menjadi salah satu bencana terburuk dalam beberapa tahun terakhir di Korea Selatan.
Melansir dari Euronews, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengumumkan masa berkabung nasional pada hari Minggu setelahnya dan memerintahkan agar bendera-bendera di gedung pemerintah dan kantor-kantor publik dikibarkan setengah tiang.
Saksi mata melaporkan bahwa jalanan sangat sesak dengan orang dan kendaraan yang bergerak lambat, sehingga hampir tidak mungkin bagi petugas darurat dan ambulans untuk sampai ke daerah dekat Hotel Hamilton. Diduga, beberapa orang tewas saat sekelompok besar orang mulai mendorong maju di gang yang sempit.
Respons Presiden Yoon terhadap Tragedi Itaewon
Terdapat kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah, mengingat bahwa dari 104 orang yang dirawat karena cedera, 24 di antaranya dalam kondisi kritis, menurut markas besar bencana Kota Seoul. Selain itu, ada laporan tentang orang yang hilang atau sulit dihubungi.
Departemen pemadam kebakaran Seoul mengumumkan bahwa korban tewas termasuk 19 orang asing, dengan kedutaan asing telah diberitahu oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan. Media Tiongkok juga melaporkan bahwa tiga warganya termasuk di antara yang tewas.
Sebanyak 100.000 orang diperkirakan berkumpul di Itaewon untuk merayakan Halloween di luar ruangan, acara terbesar sejak dimulainya pandemi, setelah pembatasan ketat pertemuan dilonggarkan oleh pemerintah Korea Selatan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menjadi kesempatan pertama bagi banyak generasi muda untuk bersosialisasi dan berpesta.
Presiden Yoon Suk Yeol, dalam pidatonya di televisi, menekankan prioritas utama adalah memberikan dukungan kepada keluarga korban dan merawat mereka yang luka. Dia juga meminta penyelidikan menyeluruh tentang penyebab kecelakaan dan meninjau tindakan keamanan untuk acara besar lainnya.
"Kejadian ini benar-benar menyedihkan. Tragedi dan bencana yang sebenarnya tidak seharusnya terjadi, berlangsung di pusat kota Seoul ketika orang merayakan Halloween," ujar Yoon.
"Sebagai presiden yang bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan warga, saya merasa sangat sedih dan terpukul.”
Setelah pidatonya, Yoon melakukan kunjungan ke gang Itaewon, lokasi dari bencana tersebut.
Advertisement
Upaya Darurat di Lokasi Tragedi Itaewon
Lebih dari 400 petugas darurat dan 140 kendaraan dari berbagai wilayah, termasuk semua personel di Seoul, telah dikerahkan ke jalan-jalan untuk memberikan perawatan kepada korban yang terluka.
Pada tayangan televisi dan foto-foto yang diambil di lokasi kejadian, terlihat barisan kendaraan ambulans berjalan di jalanan, sementara polisi dan petugas darurat lainnya bekerja keras untuk mengangkut korban yang terluka dengan tandu. Ada juga petugas darurat dan pejalan kaki yang melakukan tindakan CPR pada orang-orang yang terbaring di jalanan.
Di salah satu bagian, paramedis terlihat sedang memeriksa kondisi sejumlah orang yang tak bergerak dan diselimuti selimut biru.
Polisi, yang mengatur lalu lintas di sekitar daerah tersebut untuk mempercepat evakuasi korban yang terluka ke rumah sakit di seluruh kota, juga mengonfirmasi bahwa puluhan orang sedang mendapatkan tindakan CPR di jalan-jalan Itaewon. Pemerintah Metropolitan Seoul juga telah mengirim pesan teks darurat kepada penduduk di daerah tersebut, meminta mereka segera kembali ke rumah mereka.
Penyelidikan dan Tindakan Medis dalam Tragedi Massa
Seorang petugas polisi setempat menginformasikan bahwa dia telah menerima laporan tentang kerumunan di jalan-jalan Itaewon, di mana banyak orang berkumpul untuk merayakan Halloween. Petugas ini yang meminta agar identitasnya dirahasiakan mengungkapkan bahwa rincian insiden tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
Beberapa berita lokal sebelumnya melaporkan bahwa insiden itu terjadi setelah banyak orang bergerak menuju bar-bar di Itaewon setelah mendengar kabar bahwa seorang selebriti tak dikenal berkunjung ke sana.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, telah mengeluarkan pernyataan yang meminta para pejabat untuk memastikan pelayanan medis yang cepat bagi korban luka dan mengevaluasi tindakan keamanan di lokasi perayaan. Dia juga memberikan instruksi kepada Kementerian Kesehatan untuk segera mendirikan tim bantuan medis darurat dan memastikan tersedia tempat tidur di rumah sakit terdekat untuk merawat para korban luka.
Menurut laporan media lokal, sekitar 100.000 orang membanjiri jalan-jalan Itaewon untuk merayakan Halloween, yang merupakan perayaan terbesar sejak dimulainya pandemi, berkat pelonggaran pembatasan COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.
Advertisement