Sejarah Baru di Industri Pariwisata Indonesia, SDM Dilatih Pakai Teknologi

Sukses besar mencatat sejarah baru dalam dunia pelatihan industri pariwisata, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata memperkenalkan Sistem Manajemen Pelatihan Terintegrasi untuk Maju (S-TUJU).

oleh Septian Deny diperbarui 19 Okt 2023, 17:40 WIB
Sosialisasi Kampanye Sadar Wisata 5.0 dilanjutkan kembali di 6 desa wisata Kawasan Bromo-Tengger-Semeru. Melalui Program yang telah berjalan sejak tahun 2022 lalu dengan dukungan penuh Bank Dunia ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus mendorong kolaborasi dan sinergi dari desa-desa wisata dalam pengembangan potensi untuk peningkatan ekonomi dan meluasnya lapangan kerja. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sukses besar mencatat sejarah baru dalam dunia pelatihan industri pariwisata, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata memperkenalkan Sistem Manajemen Pelatihan Terintegrasi untuk Maju (S-TUJU).

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, S-TUJU tidak hanya menyajikan sebuah aplikasi, tetapi juga merangkul filosofi perubahan yang memunculkan era baru dalam pendekatan pelatihan.

Pada 16-17 Oktober 2023 Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Desa Wisata berlokasi di Hotel Grand Rohan Yogykarta.

Pelatihan ini sekaligus menjadi tahap uji coba aplikasi S-TUJU, dimana para peserta dan trainer melakukan proses pendaftaran pada S-TUJU. Tidak hanya itu, S-TUJU juga memungkinkan para peserta untuk mengikuti pre-test, post-test hingga mengunduh sertifikat pelatihan. Florida Pardosi, sosok penting di belakang inovasi ini, menjelaskan bagaimana S-TUJU mengubah paradigma.

"Sistem ini bukan sekedar aplikasi, melainkan pilar fundamental untuk memajukan industri pariwisata. Integrasi data, kemudahan akses, dan analisis mendalam yang disajikan oleh S-TUJU memungkinkan para pelaku usaha dan peserta pelatihan memperoleh pemahaman mendalam tentang seluk-beluk pelatihan," ujarnya.

Pengembangan Desa Wisata

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana harian (Plh.) Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kurniawan menyampaikan, dalam pengembangan desa wisata maka perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan sebagai tindak lanjut Sosialisasi Sadar Wisata (SSW).

Pelatihan tidak hanya dilakukan bagi pelaku pariwisata tetapi juga para masyarakat setempat. Untuk itu kami menyambut baik adanya S-TUJU ini karena mampu menjadi platform pelatihan yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

 


Sertifikasi Pelatihan

Berada di Dusun Rammang-Rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rammang-Rammang menjadi destinasi wisata primadona bagi wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. (Liputan6.com/ Kemenparekraf)

Pelatihan di Grand Rohan Yogyakarta pada 16-17 Oktober 2023 menjadi panggung gemilang bagi S-TUJU. Salah satu peserta, Linda Kusumawati dari Desa Bumiharjo, berbicara dengan antusias tentang pengalamannya.

"S-TUJU memberikan kami akses tak terbatas ke informasi pelatihan. Pre-test dan post-test memberi gambaran langsung tentang perkembangan pemahaman materi kami. Dan yang paling mengagumkan, kami bisa mengunduh sertifikat pelatihan kami secara langsung dari aplikasi ini," ungkap Linda. Pendapat serupa datang dari Hanif, seorang pelatih yang secara aktif menggunakan S-TUJU.

"Aplikasi ini menggabungkan keindahan dan keefektifan. Namun, ada potensi yang belum dimaksimalkan, terutama dalam analisis data. Dengan penambahan analisis yang lebih terperinci, seperti pemetaan usia peserta, kita dapat memahami pelaku pariwisata lebih mendalam dan merancang pelatihan yang lebih tepat sasaran," jelasnya.

 


Modernisasi Pelatihan

Desa Wisata Bonjeruk. (Indonesia.travel.id)

Perwakilan industri, Co-Founder & CEO Atourin, Benarivo Triadi Putra menyoroti dampak S-TUJU dalam merangsang modernisasi pelatihan.

"S-TUJU adalah jembatan antara manajemen data dan teknologi digital. Ini adalah tonggak penting menuju masa depan pelatihan pariwisata. Kami percaya, dengan pengembangan berkelanjutan, sistem ini akan mendukung pertumbuhan industri pariwisata secara menyeluruh," ujarnya.

Dengan adopsi S-TUJU, industri pariwisata Indonesia melangkah maju ke arah transformasi menyeluruh. Teknologi bukan hanya menjadi alat bantu, tetapi sebuah kunci pembuka pintu masa depan cerah bagi desa wisata dan para pelaku usahanya. S-TUJU, sebuah terobosan inovatif yang merangkul inklusivitas, memastikan masa depan pariwisata Indonesia bersinar lebih terang dan lebih inklusif.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya