Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara terkait moda transportasi LRT Jabodebek yang membatalkan 28 perjalanan keretanya.
Menhub menjelaskan perihal pengoperasian LRT Jabodebek tersebut. Kereta buatan PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun tersebut jadi trainset pertama di Indonesia yang bisa beroperasi tanpa masinis.
Advertisement
"Jadi gini, pak Presiden juga menyatakan, ini produk buatan kita sendiri. Kita dukung, jangan ngomong kegagalan, ngomong keberhasilan. Kalau ngomong gagal, banyak yang gagal," kata Menhub saat ditemui di Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (19/10/2023).
"Ini pertama kali kita lakukan itu. Jadi, kami akan care, akan membimbing, kami tidak akan memarahi mereka, karena mereka bisa bikin sendiri aja suatu kebanggaan untuk kita. Jangan-jangan nanti disuruh orang dari luar," ucapnya.
Namun, ia memastikan Kementerian Perhubungan bakal tetap melakukan evaluasi terhadap kendala pengoperasian LRT Jabodebek ini. "Pasti, pasti," ujar Menhub singkat.
Untuk diketahui, PT INKA mendapat kontrak senilai Rp 3,9 triliun untuk membuat 31 trainset LRT Jabodebek. Berbeda dengan LRT Palembang yang diproduksi PT INKA sebelumnya, rangkaian kereta pesanan PT KAI (Persero) ini tidak akan menggunakan tenaga masinis atau driverless.
Setiap rangkaian kereta atau trainset dari LRT Jabodebek terdiri dari enam kereta, dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 100 km per jam.
PT INKA mendesain kereta LRT yang mampu berkomunikasi secara otomatis dengan Operation Control Center (OCC). Dalam sistem perkeretaapian, OCC berfungsi melakukan monitoring perjalanan kereta api secara terpusat. Sehingga keamanan dan ketepatan waktu, serta jumlah perjalanan kereta diklaim menjadi sangat optimal.
Perseroan juga menanam alat yang disebut On Board Control Unit (OBCU) pada OCC dan di setiap kereta LRT. Persinyalan dengan Train Control Management System (TCMS) di OCC telah beberapa kali diuji coba tahun lalu, dan semua diklaim tidak ada kendala. Kecepatan pertukaran data ini sekitar 0,2 detik.
LRT Jabodebek Batalkan 28 Perjalanan
Sebelumnya, LRT Jabodebek telah mengoperasikan 16 rangkaian kereta (trainset) dengan 234 perjalanan setiap harin. Namun hari ini Rabu (18/10/2023), LRT Jabodebek melakukan pembatalan terhadap 28 perjalanan.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo menyampaikan, terdapat 28 perjalanan LRT Jabodebek yang dibatalkan dampak dari perawatan sarana. Pembatalan sejumlah perjalanan LRT Jabodebek mengakibatkan headway atau jarak kedatangan antar kereta menjadi lebih panjang.
Saat ini, sejumlah sarana sedang memasuki masa perawatan untuk memastikan perjalanan LRT Jabodebek aman dan nyaman. Pada masa perawatan ini mengharuskan sejumlah sarana kereta tidak dapat dioperasikan, hingga perawatan selesai dilaksanakan.
Beberapa perawatan yang dilakukan antara lain, 13 trainset harus melakukan bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan apa yang menjadi syarat perjalanan LRT Jabodebek. Sedangkan 2 trainset sarana mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan.
Advertisement
Berupaya Maksimal
"Keamanan menjadi prioritas bagi operasional LRT Jabodebek. Untuk itu kami dengan terpaksa menghentikan operasi sejumlah trainset untuk dilakukan perawatan sesuai dengan jadwal perawatan yang ada," kata Kuswardoyo, Rabu (18/10/2023).
Adapun penyetopan sementara 28 perjalanan LRT Jabodebek tersebut tidak hanya dilakukan untuk hari ini saja. Namun, Kuswardoyo belum memastikan sampai kapan itu akan terjadi. "Akan berlaku beberapa hari ke depan," ujarnya.
"Saat ini kami bersama seluruh stakeholders tengah berupaya semaksimal mungkin agar proses perawatan dapat dengan segera terselesaikan. Sehingga operasional perjalanan LRT Jabodebek kembali normal," tuturnya.