Liputan6.com, Jakarta - Suzuki, Great Wall Motor, dan Toyota mendapat rapor merah dalam upaya memangkas emisi karbon dari sektor otomotif.
Peringkat produsen-produsen kendaraan bermotor itu mengacu kepada Greenpeace Auto Ranking 2023. Greenpeace Asia Timur mengevaluasi 15 produsen kendaraan bermotor tradisional di dunia terkait upaya transisi dari mesin ICE, dekarbonisasi rantai pasok, dan pengurangan sumber daya dan sirkularitas.
Advertisement
Sebagai produsen kendaraan bermotor terbesar di dunia, Toyota secara global hanya menjual 400 mobil listrik berbasis baterai pada 2022 dan Suzuki tidak menjual satu pun kendaraan listrik.
Di sisi lain, meski porsi penjualan kendaraan nol emisinya cukup tinggi, Great Wall Motor memperoleh poin rendah dalam hal dekarbonisasi rantai pasok.
Ada Kong, Deputi Direktur Program Greenpeace Asia Timur mengatakan, sayangnya raksasa produsen kendaraan bermotor seperti Toyota, Volkswagen, dan Hyundai, memangkas emisi tidak secepat yang dipercaya masyarakat.
"Meski penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) tumbuh cepat, 94 persen mobil yang dijual tahun lalu oleh produsen otomotif terbesar dunia, masih berbahan bakar fosil," jelas Ada Kong, dalam keterangan resminya, Kamis (19/10/2023).
Mercedes-Benz dan BMW Memperoleh Nilai Tertinggi
Lanjutnya, pemimpin industri seperti Toyota dan Hyundai, justru membanjiri jalanan dengan kendaraan bermesin ICE dan SUV yang terus bertambah.
"Produsen otomotif perlu mempercepat transisi dari bahan bakar fosil, daripada terus menyuarakan porsi penjualan EV yang kecil," tegasnya.
Pada 2022, Hyundai-Kia mencatatkan penjualan SUV yang mencapai lebih dari 50% untuk pertama kalinya. Lantaran pemanfaat baja yang cukup tinggi dan efisiensi bahan bakar yang rendah, mobil SUV memiliki jejak karbon yang lebih besar dibandingkan mobil ukuran kecil.
Sementara itu, Mercedes-Benz dan BMW memperoleh nilai tertinggi. Meskipun mereka menjual kendaraan ICE lebih banyak, yang tidak sesuai dengan upaya membatasi kenaikan suhu rata-rata global maksimal 1,5˚C.
Advertisement