Para pengunjuk rasa meneriakkan dan memegang spanduk selama protes di dalam Cannon House Office Building, Capitol, Washington, Amerika Serikat, Rabu (18/10/2023). Massa menyerukan gencatan senjata dalam perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas. (AP Photo/Amanda Andrade-Rhoades)
Organisasi hak asasi manusia Jewish Voice for Peace menggelar protes terkait serangan Israel ke Palestina. (AP Photo/Amanda Andrade-Rhoades)
Para pengunjuk rasa menduduki Gedung Kongres Amerika Serikat (AS), membentangkan spanduk besar bertuliskan "Gencatan Senjata" sambil dikepung oleh polisi. (AP Photo/Amanda Andrade-Rhoades)
"Kami menutup kongres untuk menarik perhatian massa terhadap keterlibatan AS dalam penindasan Israel terhadap warga Palestina," kata kelompok tersebut, seperti dikutip Al Jazeera. (AP Photo/Amanda Andrade-Rhoades)
Akibat protes mereka terhadap "penindasan Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina," sebanyak 500 orang ditangkap. (AP Photo/Amanda Andrade-Rhoades)
Sejak 16 Oktober 2023, kelompok Yahudi sayap kiri AS ini telah berkumpul di luar Gedung Putih untuk mendesak pemerintahan Joe Biden agar menekan Israel untuk membatalkan rencana invasi militer ke Gaza dan sebaliknya segera mengumumkan gencatan senjata. (AP Photo/Amanda Andrade-Rhoades)
Massa menuduh pemerintah Benjamin Netanyahu merencanakan "genosida", beberapa ratus sukarelawan dari kelompok kampanye IfNotNow dan Jewish Voice for Peace meneriakkan slogan-slogan, membawa plakat dan menyanyikan lagu-lagu kuno Yahudi. (AP Photo/Amanda Andrade-Rhoades)
Massa juga mengarahkan pandangan mereka kepada Presiden AS Joe Biden, yang menurut mereka terlibat dalam pemboman balasan Israel yang telah menghancurkan lingkungan Gaza, memutus aliran air dan listrik, dan menyebabkan ribuan warga Palestina tewas, termasuk 700 anak-anak. (AP Photo/Amanda Andrade-Rhoades)
Sebagai informasi, Joe Biden telah memberikan dukungan tegas terhadap Israel sejak negara tersebut diserang, namun memperingatkan bahwa pendudukan kembali Gaza - yang secara resmi ditarik oleh Israel pada tahun 2005 - adalah sebuah kesalahan. (AP Photo/Amanda Andrade-Rhoades)