4 Jasad Tanpa Kepala di Lampung Bukan Korban Mutilasi, Identitasnya Terungkap

Polisi sebut empat jasad tanpa kepala yang ditemukan di Lampung bukan korban mutilasi. Lalu apa?

oleh Ardi Munthe diperbarui 20 Okt 2023, 06:45 WIB
Kabid Dokkes Polda Lampung, Kombes Mardi Sudarman didampingi Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik saat jumpa pers di Mapolda setempat. Foto (Liputan6.com/Ardi)

Liputan6.com, Lampung - Hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA) keluarga, empat jasad tanpa kepala yang ditemukan di pantai Tanggamus dan Lampung Selatan beberapa waktu lalu telah rampung. Tiga diantaranya ternyata warga Indramayu, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan, tiga dari empat jasad telah diketahui identitasnya setalah di uji DNA.

"Ada kecocokan dari sampel mayat dengan 7 orang warga yang diduga memiliki hubungan kekerabatan dengan mayat tersebut," kata Kombes umi kepada wartawan, saat jumpa pers di Mapolda Lampung, Rabu (18/10/2023).

Umi menjelaskan, dari hasil koordinasi dengan Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya, jasad tanpa kepala di Lampung tersebut adalah nelayan yang mengalami kecelakaan laut, di perairan Cirebon.

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Lampung, Kombes Pol Mardi Sudarman mengatakan, pihaknya telah menerima hasil tes DNA dari Pusdokes Mabes Polri.

Dari hasil DNA Mabesa Polri itu, didapatkan 4 sampel tulang dari Mr.X 1 dan 2 di Lampung Selatan dan Tanggamus.


Polisi Sebut Bukan Korban Pembunuhan

Kombes Mardi mengatakan, Mr X1 dari Lampung Selatan diketahui memiliki kecocokan dengan Kayim.

"Identitasnya diduga bernama Kasdi atau Tarsoni ini merupakan kakak dan adik kandung dari anak biologis Kayim," jelas Mardi.

Kemudian, Mr.X2 teridentifikasi sebagai Agus Sudanto yang merupakan ayah dari warga bernama Sri Anisa.

"Terus Mr.X 1 dari yang ditemukan di Tanggamus teridentifikasi sebagai Kasdi atau Tarsoni, sedangkan Mr X 2 belum dapat teridentifikasi karena belum ada kecocokan sampel DNA," ucapnya.

"Kesimpulannya tiga dari empat mayat cocok dengan tujuh sampel pembanding dan satu mayat belum teridentifikasi," lanjut dia.

Ihwal jasad yang ditemukan dalam keadaan tidak wajar, dia menjelaskan, hal tersebut merupakan proses pembusukan normatif di air laut.

"Itu proses pembusukan normatif di air laut sehingga membuat organ-organ tubuh terputus, jadi bukan disebabkan dari korban pembunuhan atau mutilasi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam kurun waktu hampir satu bulan, sebanyak empat jasad anonim ditemukan di perairan Provinsi Lampung. Empat jasad ini memiliki kondisi yang sama yakni bagian kepala hilang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya