Wapres Ma'ruf Amin: Jangan Benturkan Agama dan Kebangsaan

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan bahwa keberagaman bangsa wajib dihormati dan dijaga bersama. Ma'ruf mengingatkan, agar agama dan kebangsaan tidak dibenturkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Okt 2023, 01:11 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menghadiri Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara, Kamis (19/10/2023). (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan bahwa keberagaman bangsa wajib dihormati dan dijaga bersama. Ma'ruf mengingatkan, agar agama dan kebangsaan tidak dibenturkan.

"Keberagaman dan kesepakatan bangsa ini, wajib kita hormati dan jaga bersama. Jangan memberi celah pihak manapun untuk menggoyahkan NKRI, termasuk upaya untuk membenturkan keagamaan dan kebangsaan," kata Ma'ruf ketika menghadiri Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara, Kamis (19/10/2023).

Dalam menghadapi tantangan keberagaman bangsa, Ma'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.

"Saya minta seluruh pihak untuk terus konsisten dalam mengembangkan corak keberagamaan yang moderat, inklusif, dan toleran, atau yang dikenal dengan moderasi beragama," ucapnya

Ma'ruf menilai, moderasi beragama sangat penting dijaga agar segala perbedaan agama maupun budaya di negeri dapat dimaknai secara positif sebagai karunia Tuhan dan keniscayaan sejarah.

"Kita punya tanggung jawab moral yang besar untuk turut menciptakan perdamaian di tengah dunia yang sedang berduka, terutama akibat peperangan," tuturnya.


Gemakan Sprit Islam Nusantara

Acara ini diisi dengan pembacaan ikrar merajut keberagaman yang dibacakan masyarakat litas agama, suku dan budaya, penampilan tarian multietnik, serta penandatanganan nota kesepahaman bersama tokoh lintas agama, suku, dan budaya

Ma'ruf juga mengharapkan Jam’iyah Muslim Batak Indonesia terus memperluas dan menggandeng partisipasi nyata semua komponen bangsa untuk menggemakan spirit Islam Nusantara.

"Serta tetap istikamah di jalur dakwah dengan mempererat ukhuwah, mengembangkan moderasi, dan membangun kemajuan umat," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP JBMI, Arif Rahmansyah Marbun menuturkan, keanekaragaman budaya bangsa Indonesia merupakan kekayaan budaya yang tidak terhingga, dan sudah digali oleh para pendahulu. Kemudian dikristalkan dalam 5 butir Pancasila.

"Pancasila merupakan harga mati yang harus kita amalkan dan pertahankan dalam berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin mengatakan, keberagaman yang ada di Sumut tidak dipandang sebagai sumber perbedaan, sehingga tercipta batas di antara masyarakat.

"Tetapi sebagai energi pemersatu kehidupan yang harmonis dalam keberagaman," sebutnya.


Naskah Ikrar yang Dibacakan

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin

Adapun dalam acara ini juga diisi dengan pembacaan ikrar merajut keberagaman yang dibacakan masyarakat litas agama, suku dan budaya, penampilan tarian multietnik, serta penandatanganan nota kesepahaman bersama tokoh lintas agama, suku, dan budaya.

Adapun naskah yang dibacakan dalam 'Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara' menekankan pada poin-poin sebagai berikut:

  • Memegang teguh prinsip-prinsip kebhinnekaan dan memperkuat sikap toleransi sesama anak bangsa Indonesia;
  • Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh rasa tanggung jawab dan cinta tanah air;
  • Membangun rasa persaudaraan yang tulus, saling mengasihi dan menyayangi sesama anak bangsa lintas agama, suku dan budaya;
  • Ikut serta menciptakan rasa damai, sejuk dan bebas konflik antarumat beragama, suku, dan budaya, dan;
  • Mendukung penuh pemerintah untuk melindungi hak warga negara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya