Garuda Indonesia Optimistis Jumlah Penumpang Tumbuh 30% pada Akhir 2023

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, prediksi tersebut sejalan dengan tren jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang menembus 1 juta wisatawan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Okt 2023, 10:31 WIB
Emiten maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) prediksi jumlah penumpang dapat tumbuh pada akhir 2023 sebesar 30 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) prediksi jumlah penumpang dapat tumbuh pada akhir 2023 sebesar 30 persen dibandingkan dengan periode akhir tahun lalu. Hal ini  seiring Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan pada rute-rute yang menjadi preferensi utama pilihan pengguna jasa. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, prediksi tersebut sejalan dengan tren jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang menembus 1 juta wisatawan per bulannya pada akhir semester I 2023. Dengan begitu, peningkatan frekuensi penerbangan internasional ini dapat mendukung realisasi target kunjungan wisatawan mancanegara hingga 8,5 juta orang hingga akhir 2023 mendatang.

"Sejalan dengan momentum kebangkitan sektor pariwisata nasional, Garuda Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan trafik penumpang khususnya pada sektor penerbangan internasional,” ujar dia dalam keterangan resminya, ditulis Jumat (20/10/2023).

Bahkan, hingga awal kuartal III 2023 lalu, Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan penumpang rute internasional hingga mencapai 215 persen menjadi 859.061 penumpang, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

“Kami cukup optimis pada akhir tahun 2023 mendatang khususnya melalui momentum libur akhir tahun, jumlah penumpang dapat tumbuh hingga 30 persen dibandingkan dengan periode akhir tahun lalu," kata dia. 

Adapun langkah peningkatan frekuensi rute penerbangan pada rute favorit dilakukan secara bertahap pada periode November hingga  Desember 2023 mendatang. 

Pada November 2023 mendatang sejumlah frekuensi rute penerbangan akan ditingkatkan di antaranya adalah Narita - Denpasar pp dari yang sebelumnya 5 kali seminggu menjadi 7 kali seminggu, Guangzhou – Jakarta pp yang sebelumnya dilayani 3 kali seminggu akan menjadi 4 kali seminggu.

 


Desember 2023

Para tamu undangan berfoto di depan pesawat Boeing 737-800 yang akan melakukan uji coba terbang menggunakan Bioavtur j2.4 menuju Pelabuhan Ratu. Tangerang, Banten. Rabu (04/10/2023).

Selain itu, Shanghai-Jakarta pp yang sebelumnya dilayani 2 kali seminggu akan menjadi 3 kali seminggu, Melbourne – Denpasar pp yang sebelumnya dilayani 3 kali setiap minggunya menjadi 4 kali per minggu, dan Singapura – Denpasar pp yang sebelumnya dilayani 5 kali dalam seminggu menjadi 7 kali seminggu.

Sedangkan, pada Desember 2023, Garuda Indonesia juga berencana untuk menambah frekuensi pada rute Sydney-Jakarta pp yang sebelumnya dilayani 4 kali dalam seminggu menjadi 5 kali setiap minggu, Seoul – Denpasar pp yang yang sebelumnya dilayani 2 kali setiap minggunya menjadi 4 kali setiap minggu serta Sydney – Denpasar pp yang sebelumnya dilayani sebanyak 4 kali setiap minggu menjadi 5 kali setiap minggunya.

Dia bilang, penambahan frekuensi penerbangan pada sejumlah rute penerbangan ini selaras dengan langkah berkelanjutan Garuda Indonesia dalam merealisasikan peningkatan kapasitas produksi serta memaksimalkan potensi kunjungan wisatawan asing menuju berbagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.

 

l

 


Garuda Indonesia Gandeng Induk Air Asia Kerja Sama di 3 Lini Bisnis

Pesawat Garuda berada di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Capital A, induk perusahaan dari maskapai AirAsia, bersama Grup Garuda Indonesia mengumumkan kemitraan strategis dalam mendukung penguatan ekosistem aviasi global setelah pandemi COVID-19. 

Kemitraan antara kedua entitas dijajaki pada perluasan jaringan di lini usaha jasa penerbangan komersial berbiaya hemat, AirAsia dan Citilink, usaha layanan logistik, Teleport dan Garuda Indonesia Cargo, hingga layanan Maintenance Repair and Overhaul (MRO) bersama Asia Digital Engineering (ADE) milik Capital A dan anak usaha Garuda Indonesia, yakni GMF AeroAsia. 

President & CEO Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan langkah kolaborasi ini menjadi penanda penting terhadap optimisme outlook industri aviasi yang bergerak semakin progresif. Perseroan percaya pasca pandemi, kolaborasi bersama ekosistem aviasi menjadi sebuah keniscayaan untuk terus dioptimalkan. 

Berangkat dari komitmen tersebut, kolaborasi bersama dengan Capital A ini diharapkan tidak hanya dapat memberikan pondasi outlook bisnis yang semakin solid bagi kedua perusahaan tetapi juga dapat memperkuat komitmen bersama dalam menghadirkan nilai tambah layanan penerbangan terbaik bagi masyarakat.

"Jadi sangat penting untuk berkolaborasi dalam perusahaan, kita menjadi lebih dekat," ujar dia dalam konferensi pers, Rabu (27/9/2023).

Dia bilang, berbagai inisiatif yang dilaksanakan Grup Garuda Indonesia melalui kolaborasi bersama berbagai mitra strategis, termasuk Capital A menjadi sebuah manifestasi bagi komitmen perusahaan untuk terus tumbuh bersama menghadirkan ekosistem usaha industri aviasi yang semakin agile dan adaptif menjawab tantangan kinerja industri penerbangan global serta menghadirkan greater impact atas keberadaan pelaku sektor aviasi bagi masyarakat dunia.


Awal Perjalanan Baru

Pesawat Terbang Garuda Indonesia (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

CEO Capital A Tony Fernandes mengatakan, pihaknya saat ini menjadi saksi dari kemitraan luar biasa antara dua perusahaan terkemuka di Asean, yang dicintai oleh jutaan orang karena value, kualitas, serta pilihan layanan terbaik yang ditawarkan. 

"Hubungan baik kami dengan Garuda telah bermula ketika Citilink bergabung dalam aplikasi airasia Superapp. Kami sangat bersemangat untuk terus memperkukuh relasi ini dengan menggabungkan kekuatan serta sumber daya yang kami miliki untuk menambah pengalaman terbaik bagi masyarakat," kata Tony.

Pilar pertama dari kemitraan transformasional ini adalah MoU interlining antara AirAsia dengan Citilink. Sekaligus menandai layanan interline perdana bagi Grup Maskapai AirAsia, kerja sama ini siap memberikan akses tanpa batas bagi para pelaku perjalanan udara ke berbagai kota di Indonesia.

Memanfaatkan sedikitnya 50 destinasi domestik yang dijangkau Citilink serta 150 destinasi internasional milik AirAsia di Asean, peluncuran perdana pada rute-rute pilihan antara kedua maskapai direncanakan mulai beroperasi pada kuartal I 2024. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya