Liputan6.com, Jakarta Hari kedua pelaksanaan pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38,Kamis (19/10), mencatatkan nilai kontrak dagang sebesar USD 625 juta atau sekitar Rp 9,3 triliun.
Nilai tersebut diperoleh dari 60 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) eksportir Indonesiadengan para pembeli internasional.
Advertisement
Pameran fisik TEI ke-38 masih akan berlangsung hingga Minggu (22/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.
“Tercatat kontrak dagang sebesar Rp 9,3 triliun pada hari kedua TEI ke-38. Kami optimistis TEI tahun ini akan mencapai target dan laris manis. Masih akan ada penandatanganan kontrak-kontrak dagang berikutnya hingga akhir pameran fisik TEI ke-38 pada Minggu (22/10),” ungkap Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi.
Penandatanganan kontrak dagang hari kedua melibatkan eksportir Indonesia dengan 15 negaramitra yaitu Kanada, Hongaria, Ghana, Nigeria, Vietnam, Australia, Meksiko, Jerman, Jepang, Mesir,Persatuan Emirat Arab (PEA), Thailand, Prancis, Amerika Serikat, dan Inggris.
Dari penandatanganan kontrak dagang tersebut, nilai terbesar berasal dari pembeli PEA sebesar USD 295,6 juta. Nilai kontrak dari PEA ini bahkan didominasi produk perhiasan sebesar USD 280 juta.
Nilai kontrak terbesar selanjutnya pada hari kedua tersebut adalah Mesir dengan USD 193,5 juta, diikuti Inggris USD 50 juta, Meksiko USD 21 juta, dan Ghana USD 12,5 juta.
“Produk-produk Indonesia yang termasuk dalam kontrak dagang hari kedua meliputi antara lainperhiasan, makanan dan minuman, karpet, dekorasi rumah, peralatan kaca, teh, bulu mata palsu,peralatan dapur, biji kopi, obat batuk, pupuk organik, produk kertas, modest fashion, dan bubukkakao,” kata Didi.