Tanggal 20 Oktober 2023 Hari Osteoporosis Sedunia, Kenali Gejala Serta Pencegahan Tulang Keropos

Tanggal 20 Oktober 2023 Hari Apa? Ini Sejarah Hari Osteoporosis Sedunia

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Okt 2023, 10:25 WIB
Tanggal 20 Oktober 2023 Hari Apa? Hari Osteoporosis Sedunia dan Ini Sejarah Serta Gejala Penyakit Keropos Tulang (freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 20 Oktober 2023 hari apa? 20 Oktober adalah Hari Osteoporosis Sedunia. Hari ini adalah saat yang tepat untuk belajar tentang osteoporosis.

Hari Osteoporosis Sedunia merupakan acara puncak tahunan yang disponsori oleh International Osteoporosis Foundation (IOF).

Melansir National Today pada Jumat, 20 Oktober 2023, IOF adalah yayasan yang sangat terlibat dalam mendidik masyarakat tentang penyakit tulang yang merusak ini.

Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah.

Osteoporosis membuat tulang menjadi sangat lemah dan rapuh sehingga tindakan sekecil apa pun, termasuk bersin atau terjatuh, dapat mengancam jiwa, menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang tiada henti akibat patah tulang.

Sejarah Hari Osteoporosis Sedunia

Hari Osteoporosis Sedunia dimulai di Inggris. Dengan dukungan Komisi Eropa, Hari Osteoporosis Sedunia menjadi proyek National Osteoporosis Society di Inggris pada 20 Oktober 1996.

Sebelum 1994, osteoporosis bahkan tidak dianggap sebagai penyakit utama. Namun, pada 1998, dua organisasi terkemuka yang berkomitmen untuk mendidik masyarakat tentang osteoporosis, bergabung untuk membentuk International Osteoporosis Foundation.

Pendirian IOF merupakan kombinasi dari upaya bersama European Foundation for Osteoporosis (EFFO) yang didirikan pada 1987 dan International Federation of Societies on Skeletal Diseases (IFSSD) yang dimulai pada tahun 1995.

Dengan menyatukan kedua organisasi di bawah payung tunggal, terdapat fokus yang lebih baik dan perpaduan sumber daya bagi para ilmuwan, dokter, dan organisasi advokasi kesehatan lainnya yang memerangi osteoporosis.


Tentang Osteoporosis

Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh dan mudah patah walau hanya dengan benturan ringan. Patah tulang akibat osteoporosis paling sering terjadi di pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang.

Melansir Mayo Clinic, tulang adalah jaringan hidup yang terus-menerus dipecah dan diganti. Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak mengimbangi hilangnya tulang lama.

Osteoporosis menyerang pria dan wanita dari semua ras. Namun, perempuan kulit putih dan Asia, terutama perempuan lanjut usia yang sudah melewati masa menopause, mempunyai risiko paling tinggi.

Obat-obatan, pola makan sehat, dan olahraga angkat beban dapat membantu mencegah pengeroposan tulang atau memperkuat tulang yang sudah lemah.


Gejala Osteoporosis

Tanggal 20 Oktober 2023 Hari Apa? Hari Osteoporosis Sedunia dan Ini Sejarah Serta Gejala Penyakit Keropos Tulang (Image by tatlin from Pixabay)

Biasanya tidak ada gejala pada tahap awal pengeroposan tulang. Namun, begitu tulang melemah karena osteoporosis, pasien dapat mengalami tanda dan gejala yang meliputi:

  • Sakit punggung, disebabkan oleh patah atau robohnya tulang pada tulang belakang.
  • Berkurangnya tinggi badan seiring berjalannya waktu.
  • Postur tubuh bungkuk.
  • Patah tulang lebih mudah terjadi ketimbang yang diperkirakan.

Pencegahan Osteoporosis

Mencegah keropos tulang dapat dilakukan dengan mengonsumsi nutrisi yang baik dan olahraga teratur.

Salah satu nutrisi yang baik untuk tulang adalah kalsium. Pria dan wanita berusia antara 18 dan 50 tahun membutuhkan 1.000 miligram kalsium sehari.

Jumlah harian ini meningkat menjadi 1.200 miligram ketika wanita berusia 50 tahun dan pria berusia 70 tahun.

Sumber kalsium yang baik meliputi:

  • Susu rendah lemak.
  • Sayuran berdaun hijau tua.
  • Salmon atau sarden dengan tulang.
  • Produk kedelai, seperti tahu.
  • Sereal yang diperkaya kalsium dan jus jeruk.

"Jika Anda merasa sulit mendapatkan cukup kalsium dari makanan, pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen kalsium. Namun, terlalu banyak kalsium dikaitkan dengan batu ginjal," mengutip Mayo Clinic pada Jumat.

Meski belum jelas, beberapa ahli berpendapat bahwa terlalu banyak kalsium, terutama dalam suplemen, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Total asupan kalsium, dari gabungan suplemen dan makanan, tidak boleh lebih dari 2.000 miligram setiap hari untuk orang yang berusia lebih dari 50 tahun.

Ini adalah rekomendasi dari Divisi Kesehatan dan Kedokteran dari Akademi Ilmu Pengetahuan, Teknik, dan Kedokteran Nasional.

 


Konsumsi Vitamin D Cegah Osteoporosis

Tanggal 20 Oktober 2023 Hari Apa? Hari Osteoporosis Sedunia dan Ini Sejarah Serta Gejala Penyakit Keropos Tulang (Image by Sabine van Erp from Pixabay)

Selain kalsium, Vitamin D juga diyakini dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium dan meningkatkan kesehatan tulang.

Orang bisa mendapatkan sebagian vitamin D dari sinar matahari, tapi ini mungkin bukan sumber yang baik jika tinggal di daerah lintang tinggi yang terlalu panas.

Vitamin D juga bisa didapat dari beberapa jenis makanan seperti minyak ikan cod, trout dan salmon. Kini, banyak jenis susu dan sereal juga telah diperkaya dengan vitamin D.

Kebanyakan orang membutuhkan setidaknya 600 unit internasional (IU) vitamin D sehari. Rekomendasi tersebut meningkat menjadi 800 IU sehari setelah usia 70 tahun.

Orang yang tidak memiliki sumber vitamin D lain dan terutama dengan paparan sinar matahari terbatas mungkin memerlukan suplemen.

Kebanyakan produk multivitamin mengandung antara 600 dan 800 IU vitamin D. Konsumsi 4.000 IU vitamin D sehari aman bagi kebanyakan orang.


Cegah Osteoporosis dengan Olahraga

Di samping mengonsumsi kalsium dan vitamin D, pencegahan osteoporosis juga dapat dilengkapi dengan olahraga.

Olahraga dapat membantu membangun tulang yang kuat dan memperlambat pengeroposan tulang.

"Olahraga akan bermanfaat bagi tulang kapan pun Anda memulainya, tapi Anda akan mendapatkan manfaat paling besar jika Anda mulai berolahraga secara teratur saat Anda masih muda dan terus berolahraga sepanjang hidup Anda."

Gabungkan latihan kekuatan dengan latihan menahan beban dan keseimbangan. Latihan kekuatan membantu memperkuat otot dan tulang di lengan dan tulang belakang bagian atas.

Sementara, latihan menahan beban dapat berupa jalan kaki, joging, lari, naik tangga, lompat tali, ski, dan olahraga lain yang memengaruhi tulang di kaki, pinggul, dan tulang belakang bagian bawah.

Terakhir, latihan keseimbangan seperti tai chi dapat mengurangi risiko terjatuh terutama seiring bertambahnya usia.

Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya