Liputan6.com, Jakarta Sidik Eduard diketahui adalah seorang aktor yang telah membintangi banyak judul di dunia hiburan, terutama dalam serial televisi dan film. Sebagai anak tunggal berdarah Belanda-Jawa, Sidik Eduard pernah meraih popularitas melalui perannya sebagai Samudra dalam sinetron "Yang Masih Dibawah Umur."
Namun, belakangan ia viral karena diketahui beralih profesi dan berjualan cilok kuah di pinggir jalan.
Advertisement
Berikut ini adalah profil singkat dan perjalanan karier Sidik Eduard:
Profil
Nama asli pemeran ini adalah Muhammad Shiddiq Eduard. Ia lahir pada 22 Maret 1997 dan telah mencatat beragam peran dalam dunia hiburan sebelum beralih ke bisnis cilok kuah. Sidik Eduard adalah seorang anak tunggal berdarah campuran Belanda-Jawa, dan pernah mengecap popularitas dalam dunia hiburan Indonesia.
Advertisement
Film, Sinetron, dan FTV
Selama karier aktingnya, Sidik Eduard juga terlibat dalam beberapa serial televisi, termasuk "Ganteng Ganteng Serigala," "Cinderella Metropolitan," dan "Jodoh Wasiat Bapak." Selain serial televisi, Sidik Eduard juga memiliki pengalaman yang cukup dalam bermain dalam Film Televisi (FTV) dengan judul-judul seperti "Tak Duren Maka Tak Sayang" dan "Cintaku Klepek-Klepek Sama Dia."
Pada tahun 2021, Sidik Eduard muncul di film berjudul "Nikah Duluan" di mana ia memerankan karakter Gilang.
Jalankan Usaha Cilok Kuah
Salah satu perubahan yang mencolok dalam karier Sidik Eduard adalah transisi dari dunia hiburan ke bisnis jalanan. Ia kini menjalankan usaha berjualan cilok kuah di pinggir jalan. Selain karena faktor ekonomi, Sidik Eduard mengaku menjalani bisnis ini untuk mendapatkan pengalaman baru.
“Ketika memutuskan menjadi pedagang kaki lima, dikarenakan ya fair-fairan aja, karena faktor ekonomi, yang kedua aku belum punya pengalaman untuk usaha, jadi cari yang modalnya aman, ketiga, cari usaha yang modalnya setipis mungkin tapi menguntungkan, ya udah bakso cilok,” katanya dilansir dari tayangan Hot Kiss Indosiar baru-baru ini.
Advertisement
Buang Gengsi Jauh-Jauh
Dari artis menjadi pedagang cilok kuah di pinggir jalan, tentunya menuai banyak respons dari masyarakat. Namun, Sidik Eduard tak mau memusingkan anggapan masyarakat soal hal itu. Yang penting baginya adalah bagaiamana ia menyambung hidup untuk keluarganya dengan cara yang halal. "Aku nggak bisa banget tuh nganggur, akhirnya udah lah bodo amat, buang gengsi jauh-jauh, apapun itu, yang penting gue bisa makan, bisa menghidupi keluarga gue, bisa survive lah pokoknya. Akhirnya gue putusin jualan kaki lima," tutupnya.