76 persen Jomblo di Indonesia Kesepian, Bahaya untuk Kesehatan Mental

Terlepas dari status seseorang, semua orang bisa mengalami kesepian. Jika seorang jomblo tidak memiliki jaringan sosial pertemanan yang solid atau merasa terasing dari teman dan keluarga, mereka mungkin mengalami kesepian.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 22 Okt 2023, 22:01 WIB
Ilustrasi Perempuan Jomblo Credit: pexels.com/Ekaterina

Liputan6.com, Jakarta - Menurut data 2021, 76 persen jomblo di Indonesia merasa kesepian. Selain status hubungan, masa lockdown sempat menjadi salah satu alasan utama mereka merasa kesepian.

Terlepas dari status seseorang, semua orang bisa mengalami kesepian. Jika seorang jomblo tidak memiliki jaringan sosial yang solid atau merasa terasing dari teman dan keluarga, mereka mungkin mengalami kesepian.

Kesepian yang kronis dapat membahayakan kesehatan mental, yang mengakibatkan perasaan depresi, cemas, atau sedih. Kesepian terkadang bisa terasa lebih nyata. Namun, menjadi jomblo bukan berarti harus menanggung kesepian.

Violet Lim, CEO dan co-founder Lunch Actually menawarkan tips dan teknik praktis untuk membantu para jomblo mengatasi dan mengurangi rasa kesepian. Pertama, menurutnya carilah support system dari lingkungan Anda berada.

Ia menerangkan bahwa support system tidak terbatas pada seseorang atau orang tertentu, dan dapat berupa komunitas atau organisasi dengan minat yang sama. Dengan bergabung, Anda bisa sekedar berkenalan dan berhubungan dengan orang lain yang memiliki pemikiran yang sama.

"Penting juga untuk mempertahankan pertemanan saat ini. Anda bisa menghubungi mereka, merencanakan pertemuan rutin, dan menjaga hubungan yang solid," kata Lim dalam keterangan rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat, 20 Oktober 2023. 

Cara kedua untuk mengatasi kesepian adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi. Meskipun sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas sehari-hari, Anda bisa memanfaatkan panggilan video agar tetap terhubung dengan keluarga dan teman, menurut Lunch Actually Annual Dating Survey 2021.


Terlibat dalam Kegiatan Komunitas

Jomblo di Hari Valentine (Sumber: Pixabay)

Melalui panggilan video,kita dapat menjaga hubungan yang lebih dekat daripada komunikasi teks atau suara. Dengan munculnya teknologi, kita juga berkesempatan berjejaring, bertemu orang baru, dan berpartisipasi dalam pertemuan sosial online seperti webinar.

Selain itu, penting untuk terlibat dalam kegiatan masyarakat atau komunitas. Berkomitmenlah pada suatu tujuan yang penting dan dapat membantu meningkatkan nilai diri.

Selain bertemu dengan orang-orang yang berpikiran sama, membantu orang lain dapat meningkatkan kesejahteraan dengan terlibat dalam komunitas. Anda dapat terhubung dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang sama untuk memberikan dampak yang baik di daerah Anda dengan bergabung dengan kelompok atau inisiatif komunitas lokal.

Cara ketiga adalah dengan menemukan hobi dan minat baru. Carilah minat baru dan temukan kegiatan yang selalu ingin Anda coba namun belum sempat Anda lakukan. Anda bisa mengikuti kelas seperti memasak, menari, dan melukis atau seminar. Ini adalah cara yang bagus untuk bertemu orang baru sambil mengejar pengembangan diri. 


Berlatihlah untuk Mengasihani Diri

Ilustrasi Hari Jomblo Sedunia yang dirayakan bersama dengan teman-teman. (dok. Unsplash.com/Antonino Visalli)

Cara keempat adalah berlatihlah untuk mengasihani diri sendiri. Mengkritik diri sendiri terkadang bisa diakibatkan oleh rasa kesepian, jadi cobalah untuk berbelas kasih pada diri sendiri.

Memperlakukan diri sendiri dengan belas kasih dan pengertian yang sama seperti yang Anda berikan kepada orang lain akan membantu Anda mengembangkan belas kasih pada diri sendiri. Meditasi dan perhatian penuh adalah dua teknik yang membantu Anda mengendalikan pikiran.

Kemudian, pertimbangkan untuk bepergian sendirian ke tempat-tempat baru. Anda mungkin akan bertemu dengan orang-orang yang menarik di perjalanan anda, yang bisa menjadi pengalaman yang mengasyikan.

Jangan ragu untuk pergi ke restoran, bioskop, atau acara sendirian, baik untuk makan atau melakukan aktivitas lainnya. Ini adalah kesempatan untuk bersantai sendiri dan mungkin terlibat dalam percakapan dengan orang lain.

Carilah bantuan profesional kapan pun Anda merasa perlu. Ketika Anda merasa membutuhkan bantuan, carilah dukungan dari seorang profesional, bisa seorang psikolog atau terapis yang dapat membantu Anda mengatasi perasaan kesepian ini jika itu terasa menjadi sangat kuat dan terjadi secara terus-menerus. 

 

 


Cinta Sebagai Komitmen, Bukan Perasaan Saja

Ilustrasi Pasangan Suami Istri Credit: pexels.com/pixabay

Menurut Violet Lim, beberapa klien datang ke Lunch Actually dan ingin mencari pasangan ketika mereka merasa kesepian. Violet selalu menyarankan agar mereka harus siap daripada mencoba mencari seseorang untuk mengisi kekosongan dalam ‘cangkir’ mereka.

"Cinta bukanlah sebuah perasaan, cinta adalah sebuah komitmen. Sebagian besar, tidak semua hubungan atau pernikahan akan selalu bahagia, akan ada saat-saat ketika seseorang merasa "tidak dicintai" karena konflik dan lain hal. Dan jika cinta adalah sebuah perasaan, maka akan mudah untuk menghentikannya dan mengakhiri hubungan tersebut," ia menjelaskan. 

Ketika cinta adalah sebuah komitmen, seseorang akan melakukan apa pun untuk menjaga hubungan tetap hidup dan membuatnya berhasil, bahkan ketika keadaan terasa menjadi sulit. Cinta bukan hanya tentang chemistry dan gairah, ini bukan tentang seberapa baik yang Anda rasakan. 

Cinta adalah tentang berada di sana untuk satu sama lain melalui suka dan duka, bukan tentang seseorang yang hanya ingin diisi tetapi saling mengisi, dan menyaksikan perjalanan hidup satu sama lain. "Ketika hubungan Anda didasarkan pada cinta seperti ini, hubungan Anda akan menjadi hubungan yang kuat dan langgeng," kata Violet.  

Infografis Tips Cari Cinta di Aplikasi Kencan Online. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya