Jakarta Marathon 2023 Digelar 22 Oktober 2023, Bawa Misi Karbon Netral Lewat Lomba

Jakarta Marathon 2023 akan diselenggarakan di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Minggu, 22 Oktober 2023, dengan kehadiran sekitar 10 ribu pelari. Cek rute jalan yang akan ditutup.

oleh Farel Gerald diperbarui 20 Okt 2023, 16:01 WIB
dr. Andi Kurniawan, direktur medis Jakarta Marathon 2023 (kiri) dan Race Director hibank Jakarta Marathon 2023 Donny Tjahyadikarta (kanan) saat jumpa pers di Plaza Timur, GBK, Jakarta Pusat pada Kamis, 19 Oktober 2023. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta Marathon 2023, acara lari tahunan di pusat kota Indonesia yang rutenya melewati simbol-simbol terkenal Jakarta, akan diselenggarakan di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Minggu, 22 Oktober 2023, dengan kehadiran sekitar 10 ribu pelari.

"Dengan bangga dapat kami sampaikan bahwa hibank Jakarta Marathon 2023 akan diikuti oleh hampir 10 ribu pelari, termasuk lebih dari 200 peserta (lari) maraton," kata Race Director hibank Jakarta Marathon 2023 Donny Tjahyadikarta saat jumpa pers, Kamis, 19 Oktober 2023.

Donny menyebutkan tiga komitmen inti yang membedakan Jakarta Marathon tahun ini dari edisi-edisi sebelumnya, yakni peningkatan standar lomba, keamanan para pelari, dan komitmen terhadap lingkungan. Sebagai langkah konkret untuk lingkungan, Jakarta Marathon 2023 ditargetkan sebagai maraton carbon-neutral pertama di Indonesia.

Inisiatif tersebut meliputi penggunaan kendaraan listrik dari Electrum, manajemen sampah berkelanjutan oleh Ecofren, dan perhitungan serta penyeimbangan jejak karbon dari seluruh pelari dan operasional oleh Fairatmos.

"Kami bertujuan untuk menjadikannya maraton yang terbaik dengan risiko yang minimal dan dengan pertimbangan lingkungan yang mendalam," ungkap Donny.

Dia menegaskan betapa pentingnya mendengar masukan dari para pelari dan stakeholder lainnya. "Kami terbuka kepada saran dan kritik. Menggabungkan ide dan masukan dari berbagai pihak akan menghasilkan sebuah ajang yang tidak hanya inovatif tetapi juga memenuhi ekspektasi para pesertanya."

Menyinggung tentang standarisasi penyelenggaraan dan lomba, Donny menjelaskan bahwa inovasi dan perbaikan terus menerus menjadi kunci. "Tahun ini, kita berfokus pada beberapa hal, di antaranya adalah kualitas jersey lari yang akan diberikan kepada peserta. Paket lomba atau race pack juga telah ditingkatkan kualitasnya," ujarnya.


Kesiapan Teknik Maupun Medis

Donny menyebutkan tiga komitmen inti yang membedakan Jakarta Marathon tahun ini dari edisi-edisi sebelumnya, diantaranya adalah peningkatan standar lomba, keamanan para pelari, dan komitmen terhadap lingkungan. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Dalam upaya meningkatkan standarisasi Jakarta Marathon 2023, penyelenggara telah merancang sistem antrian yang lebih efisien, serta menyediakan berbagai fasilitas di lokasi, termasuk penerangan, petunjuk jalan yang mudah dilihat, serta penempatan stasiun air di lokasi strategis untuk para pelari.

Rute lomba dijamin bebas dari kendaraan bermotor selama setidaknya 4,5 jam, dengan rambu yang mudah dimengerti dan marshal yang terlatih. Keamanan pelari menjadi hal yang sangat ditekankan, dengan penyediaan pelatihan medis, edukasi terkait kesehatan, asuransi untuk setiap peserta, tenaga medis yang memiliki lisensi di setiap titik rute, serta peralatan medis bertaraf internasional, termasuk alat Automated External Defibrillator (AED).

"Yang istimewa, secara resmi Jakarta Marathon telah mendapat status sanctioned by Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Didukung oleh PASI sehingga standarisasi penyelenggaraan lomba tidak saja harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, namun juga harus sesuai dengan aturan lomba yang diterapkan oleh PASI yang mengacu kepada aturan maraton internasional," kata Donny.

Pada kesempatan yang sama, dr. Andi Kurniawan, yang menjabat sebagai direktur medis Jakarta Marathon 2023, menyatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai persiapan untuk suksesnya maraton tahunan di Jakarta kali ini. Ini meliputi penugasan 200 tenaga medis, penyuluhan kepada peserta lari, serta pelatihan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) bagi marshal sebagai langkah awal dalam menangani peserta yang mengalami serangan jantung mendadak.

 


Jadi Lomba Lari dengan Risiko Terendah

Penyelenggara telah merancang sistem antrian yang lebih efisien, serta menyediakan berbagai fasilitas di lokasi, termasuk penerangan, petunjuk jalan yang mudah dilihat, serta penempatan stasiun air di lokasi strategis untuk para pelari. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

"Jadi pada prinsipnya kami selaku medical director, kita punya semboyan yang lebih baik lebay dibandingkan abai. Jadi artinya kita prepare for the worst case dari seluruh petugas medis, dari seluruh skill dan equipment-nya, saya rasa Jakarta Marathon ini beyond dari standar,” kata Andi.

Andi kemudian mengemukakan beberapa poin penting lainnya. Mengingat Jakarta berada di zona tropis dan dikenal dengan temperaturnya yang tinggi, ada kebutuhan khusus untuk memastikan keselamatan para pelari.

"Kami memahami betul risiko yang datang dari cuaca panas, terutama dalam aktivitas intens seperti maraton," ucap Andi. "Oleh karena itu, kami menghadirkan inisiatif perlindungan risiko cuaca panas atau 'hot environment risk protection' di sepanjang rute."

Salah satu contoh nyata dari inisiatif ini adalah ketersediaan air mineral di banyak titik sepanjang rute untuk memastikan pelari tetap terhidrasi. Andi juga menekankan komitmen mereka untuk meningkatkan pelayanan medis.

"Kami bukan hanya ingin memenuhi standar medis yang ada, tetapi berupaya untuk melampaui standar tersebut," ungkapnya. "Dengan menghadirkan tenaga medis yang kompeten dan fasilitas kesehatan yang memadai, kami berambisi menjadikan Jakarta Marathon sebagai lomba lari dengan risiko cedera atau komplikasi kesehatan yang paling minim di Indonesia."


Berbagai Jenis Lomba Lari

Dalam Jakarta Marathon 2023, ada empat jenis lomba lari utama yang diselenggarakan, masing-masing dengan karakteristik dan kriteria tersendiri. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Dalam Jakarta Marathon 2023, ada empat jenis lomba lari utama yang diselenggarakan, masing-masing dengan karakteristik dan kriteria tersendiri:

1. Marathon (42,2 km): Untuk peserta berusia 18 tahun ke atas, dilengkapi dengan 42 titik dukungan di sepanjang rute dimana lomba dimulai pukul 4.30 WIB dengan perkiraan waktu tempuh maksimal 4 jam 30 menit.

2. Half Marathon (21,1 km): Diperuntukkan bagi pelari berusia minimal 17 tahun, dimana terdapat 20 titik dukungan selama lomba dengan lomba dimulai pukul 5.45 WIB dan diperkirakan berakhir dalam waktu 3 jam 30 menit.

3. 10K: Diperuntukkan bagi pelari berusia 13 tahun ke atas yang dilengkapi dengan 9 titik dukungan. Lomba dijadwalkan mulai pukul 6.00 WIB dengan perkiraan waktu selesai selama 1 jam 45 menit.

4. 5K: Kategori ini diperuntukkan bagi pelari berusia minimal 11 tahun dimana terdapat empat titik dukungan. Lomba ini dimulai pukul 6.15 WIB dengan perkiraan waktu tempuh 1 jam.

Selain keempat jenis lomba di atas, Jakarta Marathon 2023 juga menawarkan kategori khusus untuk anak-anak, yaitu Maratoonz. Terbagi menjadi tiga jarak, yaitu 100 meter untuk anak berusia 4--5 tahun, 200 meter untuk anak berusia 6--8 tahun, dan 400 meter untuk mereka yang berusia 9--10 tahun.

Penting untuk dicatat bahwa akan ada beberapa perubahan lalu lintas pada hari lomba, yakni Minggu, 22 Oktober 2023. Mulai pukul 04.00 WIB hingga 09.00 WIB, sejumlah jalan utama di Jakarta akan ditutup atau dialihkan, termasuk Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Asia Afrika, Jalan Gatot Subroto, Jalan Rasuna Said, Jalan Dr. Ide Anak Agung Gede Agung, Jalan Imam Bonjol, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tulodong Atas Dua, Jalan SCBD, dan Jalan Gatot Subroto Kuningan Slipi.

Infografis Ajang Lari Internasional untuk Milenial. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya