Liputan6.com, Jakarta - Tolaram selaku pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) kembali mengoleksi 14.373.300 saham AMAR pada 11-13 Oktober 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (20/10/2023), Tolaram membeli saham Bank Amar dengan harga pelaksanaan Rp 300-Rp 328 per saham. Dengan demikian, total transaksi pembelian saham tersebut senilai Rp 4,56 miliar.
Advertisement
"Tujuan transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung," tulis Manajemen Perseroan, dikutip Jumat (20/10/2023).
Usai melakukan transaksi tersebut, Tolaram menggenggam saham AMAR sebesar 13.056.194.968 atau 71,03 persen. Sebelumnya, Tolaram menggenggam saham AMAR sebanyak 13.041.821.668 lembar atau 70,95 persen.
Diberitakan sebelumnya, PT Bank Amar Indonesia Tbk pada 30 Juni 2023, atau semester I 2023 sukses membukukan laba bersih sebesar Rp 85,04 miliar.
Bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM ini berhasil memutar balikan kerugian yang dialaminya di sepanjang 2022 silam.
Presiden Direktur Bank Amar Indonesia Vishal Tulsian berharap, raihan ini mampu memperkuat kinerja positif Amar Bank, mempertahankan profitabilitas yang berkelanjutan, serta meningkatkan dampak sosial yang positif bagi masyarakat.
"Pada kuartal kedua, Amar Bank mencatat peningkatan total aset sebesar 22,55 persen secara Year-on-Year, didukung oleh pencapaian total Kredit sebesar Rp 2,05 triliun," jelas Vishal, Kamis (10/8/2023).
Vishal mengatakan, pencapaian tersebut merupakan hasil kontribusi Tunaiku sebagai platform pinjaman digital Amar Bank yang menyalurkan pinjaman kepada individu maupun UMKM, serta pertumbuhan dalam penyaluran kredit komersial dan korporasi.
Komitmen Bank Amar
"Amar Bank berkomitmen dalam mendukung pertumbuhan kredit dengan mengembangkan kolaborasi antara Amar Bank dan platform digital. Bertujuan untuk memperluas akses dan mendorong penyaluran kredit bagi mereka yang masih memiliki akses terbatas ke layanan keuangan," tuturnya.
Senior Vice President Finance Amar Bank David Wirawan menambahkan, perseroan juga konsisten menjaga efektivitas penyaluran kredit dan pengelolaan aset produktif secara prudent. Tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) sebesar 1,84 persen.
"Selain itu, rasio BOPO juga mengalami tren penurunan, mencapai 85,82 persen dibandingkan dengan angka sebelumnya yaitu 121,20 persen pada Juni 2022. Kinerja positif pada kuartal kedua ini membuktikan komitmen untuk terus mempertahankan profitabilitas dan semangat dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis sepanjang tahun 2023," terangnya.
Advertisement
Amar Bank Perkuat Keamanan Digital demi Lindungi UMKM dari Serangan Siber
Sebelumnya diberitakan, emiten bank digital, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) menghadirkan fitur tabungan Brankas melalui aplikasi Amar Bank untuk melindungi uang nasabah individu maupun UMKM dari serangan siber.
Dengan begitu, hal tersebut menjadi salah satu upaya Perseroan dalam menghadapi kejahatan finansial yang merajalela di kalangan masyarakat.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian menuturkan, fitur Brankas dihadirkan sebagai salah satu upaya memerangi kejahatan finansial yang dilakukan secara digital.
"Brankas ini untuk nasabah individual, primerly untuk individual, untuk keamanan siber dari serangan siber. Tapi UMKM akan banyak juga pakai Brankas ini, serangan siber selalu ada, dan cenderung tumbuh jumlahnya," kata Vishal saat ditemui di Ashta, Selasa (15/8/2023).
Menurut ia, serangan siber di sektor keuangan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi memang sedang tren di seluruh dunia.
"Daripada memberitahu kepada banyak customer (nasabah) tentang cyber security, lebih baik kami buat (fitur) itu lebih mudah untuk mereka," kata dia.
Fitur Brankas
Asal tahu saja, Amar Bank yang memiliki filosofi teknologi harus memberikan dampak positif dan memperbaiki kehidupan, dengan cepat meluncurkan fitur tabungan dengan tambahan lapisan proteksi, yaitu Brankas dari Amar Bank. Fitur ini diharapkan dapat mengatasi kekhawatiran nasabah terhadap kejahatan finansial.
Dengan teknologi panggilan video berbasis AI, Brankas memberikan ketenangan bagi para nasabah dengan memberikan tempat yang aman bagi tabungan jangka panjang mereka.
Berbeda dengan yang lain, fitur ini memberikan solusi tabungan digital dengan perlindungan berlapis yang didukung oleh teknologi AI dan disesuaikan dengan karakter masing-masing nasabah, serta menambahkan lapisan perlindungan yang hanya dapat diakses oleh nasabah yang memiliki otoritas.
Dengan perlindungan berlapis, fitur tabungan ini diharapkan efektif mencegah nasabah dari berbagai bentuk kejahatan finansial termasuk risiko kehilangan dana akibat kehilangan kata sandi, pencurian ponsel, penyalahgunaan kartu debit, bahkan malware yang tak sengaja terpasang.
Advertisement
Tantangan Terbesar
Sementara itu, Pengamat Keamanan Perbankan, Alfons Tanujaya mengatakan, industri perbankan berada di garis depan dalam menghadapi tantangan kejahatan finansial saat ini.
"Saya melihat Amar Bank telah berupaya menyediakan solusi inovatif dalam melindungi dana nasabah melalui perlindungan berlapis yang didukung oleh AI. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana memberikan tingkat keamanan yang maksimal tanpa mengurangi kenyamanan nasabah. Menurut pandangan saya, fitur Brankas dari Amar Bank telah menjawab tantangan ini," kata Alfons.
Sebagai bank digital, Amar Bank terus berkomitmen untuk mengembangkan inovasi teknologi guna menyediakan layanan keuangan digital yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan, terutama individu dan UMKM yang saat ini masih memiliki keterbatasan akses pada layanan keuangan.
Adapun inovasi berkelanjutan Amar Bank menunjukkan dedikasi dalam mendukung upaya pemerintah dalam memberantas kejahatan finansial. Dengan demikian, nasabah pun dapat mengandalkan teknologi andalan Amar Bank untuk melindungi aset finansial mereka secara efektif.