Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) pada Jumat, 20 Oktober 2023 merespons perihal adanya tujuh kontak erat kasus cacar monyet di Indonesia yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Namun, ketujuhnya tidak dilakukan pemeriksaan lantaran disebut tidak memiliki gejala.
Advertisement
Bamsoet pun meminta Kemenkes menginstruksikan atau mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada Dinas Kesehatan untuk terus memantau ketujuh orang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi cacar monyet selama masa inkubasi 21 hari.
"Sehingga apabila timbul keluhan maupun gejala, tim tenaga kesehatan dapat segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut, serta melakukan tindakan penanganan yang tepat," kata Bamsoet dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Jumat, 20 Oktober 2023.
Lebih lanjut, pemerintah diminta untuk mendukung Kemenkes agar menyiapkan langkah-langkah antisipasif sejak dini guna mengatas penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox atau mpox yang saat ini kasusnya sudah terdeteksi di Indonesia.
Cacar Monyet Adalah
Tentunya di samping mengedukasi masyarakat tentang apa itu cacar monyet, mulai dari gejala cacar monyet, penyebab tertular cacar monyet, hingga cara mencegah dan mengobatinya.
"Hal ini penting guna memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih aware terhadap penularan juga penyebaran cacar monyet," katanya.
Bamsoet juga meminta pemerintah untuk memantau dan melakukan komunikasi dengan negara-negara yang sudah terjangkit cacar monyet seperti Inggris, Belgia, Australia atau Spanyol.
Hal ini dilakukan guna mendapat informasi bagaimana cara mendeteksi dini hingga bagaimana cara penanganan yang tepat dan baik dalam menghadapi kasus cacar monyet.
Cari Sumber Penyebaran Virus Cacar Monyet
Kemudian, Bamsoet meminta pemerintah juga Kemenkes RI membentuk satuan kerja yang anggotanya mulai dari kementerian sampai Dinas kesehatan daerah dibantu struktur RT/RW, PKK atau PLKB guna melakukan jemput informasi ke lapangan dengan menurunkan petugas kesehatan ke wilayah yang diduga dapat menjadi sumber penyebaran cacar monyet.
"Dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini warga di wilayahnya, tingkat penyebarannya, sehingga kasus Mpox dapat diminimalisir," katanya.
Bamsoet juga tidak lupa mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik terhadap kasus cacar monyet.
Namun, harus tetap waspada dengan melakukan beberapa cara mencegah tertularnya cacar monyet dan menurunkan tingkat kematian akibat Mpox, yakni dimulai dari menjaga kebersihan diri (memakai masker dan mencuci tangan) hingga menghindari kontak fisik dengan orang yang sakit.
Advertisement
Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bertambah 1, Kemenkes RI Sebut Sempat ke China
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali mengkonfirmasi penambahan kasus cacar monyet atau Mpox di DKI Jakarta. Terdapat temuan baru kasus positif Mpox ketiga yang dilaporkan pada Kamis, 19 Oktober 2023, sehingga total menjadi tiga orang terkonfirmasi.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama membenarkan bahwa ada temuan kasus Monkeypox ketiga, sementara sebelumnya dilaporkan kasus kedua pada 12 Oktober 2023.
Adapun kasus pertama cacar monyet di Jakarta terdeteksi pada Agustus 2022, sehingga total sejak pertama kali Mpox ditemukan di Indonesia menjadi tiga kasus. Seluruh kasus terdeteksi di Jakarta.
"Tambah satu kasus positif Mpox, baru terdiagnosis kemarin, tanggal 19 Oktober 2023. Jadi, yang sudah ada terdeteksi itu 1 kasus di Agustus 2022, 1 kasus pada 12 Oktober 2023, dan 1 kasus pada 19 Oktober 2023," kata Ngabila melalui keterangan yang diterima Health Liputan6.com pada Jumat, 20 Oktober 2023.
"Semuanya ditemukan di Jakarta," dia menambahkan.
Kasus Cacar Monyet Ketiga Masuk Imported Case
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu menyebut bahwa pasien ketiga kasus cacar monyet kemungkinan termasuk imported case.
Pasien memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.
"Sementara ini, tidak ada hubungan dengan kasus kedua dan pernah ada riwayat ke luar negeri, China," kata Maxi dalam keterangan, Kamis (19/10/2023).
Advertisement