Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengajukan izin cuti kerja kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk pendaftaran calon presiden (capres) di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Prabowo mengajukan dua surat izin kepada Presiden Jokowi melalui Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) di Jakarta.
Advertisement
"Surat kedua adalah surat permohonan izin cuti untuk pendaftaran Capres," katanya dikutip dari Antara, Jumat (20/10/2023).
Namun Ketua Umum Gerindra itu belum menyertakan tanggal cuti kerja dalam surat yang disampaikan kepada Setneg.
"Waktunya akan disusulkan," katanya.
Selain pengajuan cuti kerja, kata Ari Dwipayana, Setneg juga telah menerima surat pertama berupa permohonan persetujuan dari Presiden Jokowi untuk dicalonkan oleh partai politik dan gabungan partai politik sebagai capres.
Prabowo diusung sebagai bakal calon presiden 2024--2029 oleh sejumlah partai politik, di antaranya Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, dan PBB.
Pendaftaran Capres dan Cawapres
Pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Hingga Kamis (19/10), dua pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden telah mendaftar di KPU, yakni pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang diusung Nasdem, PKB dan PKS.
Disusul kemudian oleh pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
Bertemu Sosok Ini, Erick Thohir Singgung soal Patah Hati
Menteri BUMN Erick Thohir kembali membagikan momen kegiatannya melalui akun media sosial (medsos). Kali ini, Erick Thohir membagikan momen dirinya bertemu dengan Pangeran Abdul Mateen bin Hassanal Bolkiah.
Hal tersebut dibagikan Erick Thohir dalam postingan di akun Instagram-nya @erickthohir.
"Di tengah jamuan makan siang KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) di Riyadh, Arab Saudi, saya bertemu Pangeran Abdul Mateen bin Hassanal Bolkiah," tulisnya dikutip dari akun @erickthohir, Jumat (20/10/2023)."Dengar-dengar Januari nanti akan ada Hari Patah Hati Internasional ya?," lanjut Erick Thohir.
Selangkah Lagi, Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo Subianto
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir masih mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja di Arab Saudi setelah hampir sepekan di China. Sementara itu, nama Erick Thohir santer disandingkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Diketahui, lawatan Erick ke China telah mengantongi kesepakatan kerja sama senilai Rp 214 triliun. Kerja sama itu melingkupi perjanjian antara BUMN-BUMN, BUMN-Swasta, dan Swasta-Swasta.
Kunjungan kerja Erick berlanjut ke Arab Saudi. Diketahui, dia ikut terbang bersama Jokowi sejak 18 Oktober 2023. Setelah mendarat di Arab Saudi, Erick mengaku langsung melakukan pertemuan bilateral Indonesia-Arab Saudi.
"Alhamdulillah, setelah perjalanan sekitar 10 jam dari Beijing, Bapak Presiden @jokowi (Jokowi) bersama rombongan sudah tiba di Bandara King Khalid, Riyadh, Arab Saudi. Kami tiba sekitar pukul 00:00 waktu setempat atau 04:00 WIB," ujar dia melalui akun Instagram @erickthohir, Kamis (19/10/2023).
Advertisement
Muncul Deklarasi Prabowo-Erick Thohir
Sementara itu, di dalam negeri, muncul deklarasi Prabowo-Erick Thohir sejak Rabu (18/10/2023) pagi yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pemilu 2024.
Deklarasi ini dikabarkan muncul karena semakin menguatnya dukungan terhadap Erick Thohir untuk mendukung. Hal ini diperkuat oleh terungkapnya Erick Thohir yang membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).Diketahui, SKCK menjadi satu syarat mutlak untuk maju menjadi cawapres. Dukungan pun banjir di berbagai akun media sosial, termasuk dukungan dari figur publik pada kolom komentar unggahan Erick Thohir.
Perlu diketahui, dari tiga capres, hanya Prabowo Subianto yang belum menentukan pendampingnya. Sementara, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sudah mulai mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Saat Berpasangan Erick Thohir, Elektabilitas Prabowo Jauh Lebih Unggul dari Lainnya
Elektabilitas Calon Presiden (Capres) Ketum Gerinda Prabowo Subianto tinggi jika berpasangan dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Hal itu dibuktikan melalui rilis survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 2 hingga 8 Oktober 2023.
Dalam simulasi pasangan terpantau duet Prabowo - Erick Thohir potensial memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Sebab kolaborasi Prabowo - Erick Thohir ini berhasil menduduki posisi teratas dengan hasil 38.0 persen mengalahkan Ganjar Pranowo - Mahfud MD 32,3 persen, dan Anies - Cak Imin 22,9 persen.
"Hal ini yang paling menarik karena pasangan sudah ada dua pasangan cukup resmi, sementara satu belum. Jadi jika Prabowo memilih Erick Thohir maka akan cenderung unggul," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dikutip dari kanal YouTube LSI Kamis (19/10/2023).
Namun jika Prabowo dipasangkan dengan kandidat lainnya seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dalam survei tersebut, posisi Prabowo - Khofifah tetap teratas dengan simulasi pasangan lawan yang sama hanya saja elektabilitas alami penurunan menjadi 36,3 persen.
Hal itu juga sama, jika Prabowo Subianto dipasangkan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menduduki posisi pertama dengan hasil 36,0 persen mengalahkan Ganjar - Mahfud MD 33,1 persen dan Anies - Cak Imin 23,5 persen.
"Jadi kalau kita lihat ini, jika Prabowo dipasangkan dengan Khofifah tetap unggul hanya tipis dengan Ganjar yang tadinya 38.0 persen menjadi 36,3 persen, dan hal itu juga sama jika bersama Gibran," tambah Djayadi.
Survei yang dilakukan secara nasional dengan responden 1.620 ini memperlihatkan mayoritas memilih Prabowo - Erick Thohir untuk menjadi pasangan. Sebab margin of error berada di angka 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hal itu menunjukkan elektablitas duo andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini tetap kokoh karena berada di atas angka margin of error.
Advertisement