Ketum PBNU: Negara Ini Didirikan dengan Jihad, Masa Depannya Juga Harus Diperjuangkan dengan Jihad

Gus Yahya menyatakan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang menjadi dasar pelaksanaan digelarnya Hari Santri Nasional harus dijadikan acuan berjuang mempertahankan keutuhan negara.

oleh Muhammad Ali diperbarui 22 Okt 2023, 04:26 WIB
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf (GUs Yahya). (Foto: NU Online)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengajak para santri berjihad dalam pembangunan negeri sebagai upaya perjuangan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Negara ini didirikan dengan jihad, masa depannya juga harus diperjuangkan dengan jihad," kata Gus Yahya dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

Gus Yahya menyatakan jihad mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang bisa dilakukan oleh para santri, yakni dengan ide buah hasil pemikiran dan diterapkan melalui inovasi berkelanjutan.

"Jihad santri jayakan negeri," ujarnya yang dikutip dari Antara.

Gus Yahya menyatakan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang menjadi dasar pelaksanaan digelarnya Hari Santri Nasional di Surabaya harus dijadikan acuan berjuang mempertahankan keutuhan negara, seperti halnya yang dilakukan oleh para santri pada masa kemerdekaan.

"Surabaya menjadi pusat dari pertarungan mempertahankan NKRI. Peristiwa itu menjadi titik penting sebagai pondasi keberlangsungan proklamasi," ucapnya.

"Mari jangan sampai kejayaan yang telah diperjuangkan para pahlawan itu batal di masa depan karena kita tidak mampu meneladani kepahlawanan mereka," lanjutnya.

Rangkaian acara peringatan Hari Santri Nasional di Surabaya telah berjalan sejak Jumat (20/10), yakni melakukan penanaman 2.500 bibit mangrove atau bakau di kawasan Pantai Romokalisari, Surabaya.

Kemudian agenda berlanjut pada Sabtu pagi dengan pelaksanaan jalan santai yang diikuti puluhan ribu peserta dari 38 kabupaten dan kota se-Jawa Timur maupun luar daerah.

Acara tersebut dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Sedangkan puncak agenda Hari Santri dilaksanakan di Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu, 22 Oktober 2023, yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo.


Gelar Menanam 2.200 Pohon Mangrove

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dan jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Surabaya dan Gresik menggelar aksi menanam 2.200 pohon mangrove menyambut Hari Santri 2023 di Pantai Romokalisari Surabaya.

Perwakilan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Widodo mengungkapkan bahwa tema Hari Santri 2023 "Jihad Santri Jayakan Negeri" membuktikan bahwa santri dapat mengimplementasikan perjuangan di setiap lini kehidupan bernegara termasuk soal kepedulian lingkungan.

 "Jadi, Ini memang tepat Jihad Santri Jayakan Negeri, karena selama ini jihad selalu dimaknai dengan perang, dimaknai pertumpahan darah. Kalau lihat di sini, jihad santri jayakan negeri, ini tidak dimaknai sebagai pertumpahan darah atau perang. Jadi, jihad santri ya di setiap lini kehidupan bernegara," ungkap Widodo, Jumat (20/10/2023).

Direktur Pariwisata dan Pameran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Masruroh menyampaikan apresiasinya kepada PBNU atas inisiasi penanaman bibit mangrove dan bersih-bersih pantai.

Menurut dia upaya tersebut dapat menunjang ikhtiar Surabaya yang dicanangkan menjadi kawasan wisata baru, bukan hanya sebagai pusat bisnis, tetapi juga pengembangan potensi baru.

"Sangat mengapresiasi langkah inisiatif PBNU dalam menanam mangrove di Romokalisari. Bukan karena Surabaya tanah asal kami, tapi memang Surabaya ini sedang dikembangkan sebagai kawasan wisata baru, yang tidak hanya sebagai pusat wisata belanja dan bisnis, tapi juga mengembangkan potensi baru seperti mangrove ini," tuturnya.


Peduli Lingkungan

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Safira Rosa Machrusah mengatakan bahwa upaya untuk terlibat dalam kegiatan kepedulian terhadap lingkungan sudah diwujudkan semenjak tahun yang lalu. Utamanya, ketika Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya membangun kesadaran akan krisis iklim di depan mata.

"Indonesia ini dengan adanya perubahan climate change yang kemudian itu mengubah seluruh ekosistem terutama ekosistem kehidupan dan kelautan. Maka, adalah hal yang sangat penting bagi semua elemen masyarakat untuk terlibat bagaimana mulai berupaya melindungi ekosistem kelautan dan kehidupan yang semakin tergerus," ucap dia.

Kegiatan penanaman mangrove dan bersih-bersih pantai dimulai sejak pukul 08:00 WIB. Tampak hadir juga dalam kesempatan tersebut Ketua DKPP Pemkot Surabaya Amaliah dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU M. Solahuddin.

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya