Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Ali Munhanif mengatakan, jika benar terwujud pasangan Prabowo-Gibran diyakini akan susah menang karena kontrol publik yang semakin kuat saat ini.
"Manuver politik mencawapreskan Gibran akan terus dikontrol publik. Dan ini sudah terbukti dengan manuver politik sebelumnya, seperti wacana perpanjangan masa jabatan, penambahan masa jabatan presiden. Dan wacana-wacana tersebut pada akhirnya gagal," ujarnya, Sabtu (21/10/2023).
Advertisement
Kalaupun pencalonan Gibran menjadi exit strategi, kata dia, itu bukan hal yang mudah, karena publik akan terus mengawal bagaimana demokrasi jangan sampai diarahkan oleh orang-orang yang semata-mata ambisius kekuasaa.
Jika Jokowi maupun partai tetap nekat mendorong pencawapresan Gibran, Ali Munhanif mengatakan, pasangan Prabowo-Gibran akan susah menang.
“Kecuali mereka menggunakan alat-alat kepolisian dalam proses pemilihan, kecurangan, atau cara-cara yang tidak fair dalam proses pemilihan,” kata dia.
Menurut Ali Munhanif, Jokowi bisa saja berubah sikap dalam pencawapresan Gibran. Hal ini karena keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan umur capres/cawapres digaungkan cacat hukum oleh Yusril maupun para pakar hukum lainnya.
Sentimen publik terhadap politik dinasti akan terus meningkat. “Itu membuat pubiik semakin sadar, sehingga pencalonan Gibran pasti akan blunder dan tidak akan mendongkrak pencalonan Prabowo Subianto,” kata dia.
Golkar Usung Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Partai Golkar resmi mengusulkan Wali Kota Solo yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, untuk mendampingi Capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Mengusulkan dan mendukung Mas Gibran Rakabuming Raka untuk kita pasangakan dengan Pak Prabowo sebagai calon wakil presiden RI," kata Airlangga Hartarto di Rapimnas II Partai Golkar, Sabtu (21/10/2023).
Usulan itu, kata Airlangga, didapatkan dari hasil pertemuan dan rapat dengan ketua-ketua DPD semalam, Jumat (20/10/2023).
Sebelumnya, Airlangga mencontohkan kepemimpinan Sutan Syahrir yang menjabat sebagai perdana menteri pertama RI yang berusia 36 tahun. Maka dari itu Golkar optimistis bahwa pemimpin muda dapat kembali memimpin pemerintahan.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka kemungkinan putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka hadir ke rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Sabtu (20/10/2023).
Rapimnas Partai Golkar ini akan membahas soal calon wakil presiden (cawapres) pendaping Prabowo.
"Kita lihat nanti," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Sabtu (20/10/2023).
Menurut dia, persiapan Rapimnas sudah cukup bagus. Airlangga pun meminta semua pihak menunggu hasil Rapimnas Partai Golkar.
"Jadi kita tunggu saja," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie mengaku belum tahu apakah putra Presiden Joko Widodo itu akan hadir di Rapimnas Golkar.
"Mungkin datang mungkin enggak," katanya.
Advertisement