Pemberdayaan Wirausaha Muda dan Difabel di Bali ala Unesco dan Citi Indonesia

Sebagai bagian dari rangkaian acara Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase, pengunjung dapat berinteraksi dengan kelompok penyandang disabilitas yang didukung oleh program melalui tur fasilitas di ALC dan pertunjukan seni yang ditampilkan oleh para pemuda binaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2023, 10:33 WIB
UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia bersama-sama menyelenggarakan kegiatan Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase pada 19-20 Oktober 2023, dengan tur ke workshop wirausaha muda di Denpasar dan Tabanan, serta pameran inklusif di Annika Linden Center, Denpasar, untuk mempromosikan budaya dan perekonomian lokal.

Liputan6.com, Bali - UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia bersama-sama menyelenggarakan kegiatan Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase pada 19-20 Oktober 2023, dengan tur ke workshop wirausaha muda di Denpasar dan Tabanan, serta pameran inklusif di Annika Linden Center, Denpasar, untuk mempromosikan budaya dan perekonomian lokal.

Program Kita Muda Kreatif dari UNESCO Jakarta dan Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia), melalui dukungan dari Citi Foundation, telah memberdayakan lebih dari seribu wirausaha muda di Indonesia sejak 2017, membekali mereka untuk memberdayakan diri melalui kegiatan pengembangan usaha dengan tujuan pelestarian budaya.

Sebanyak 500 di antaranya telah mendapatkan pelatihan pengembangan usaha secara penuh, dan 400 bantuan branding untuk usahanya. Program ini telah menyelenggarakan lebih dari 130 lokakarya daring, 8 pasar virtual dan melibatkan lebih dari 500 siswa dari berbagai sekolah dan universitas. Pada tahun ini, Kita Muda Kreatif menyasar wirausaha muda penyandang disabilitas di tiga provinsi: Bali, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Pengunjung dapat melihat aneka produk fesyen handmade dengan goresan lukisan khas yang bertemakan budaya Bali, termasuk lanskap budaya Subak, salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO di workshop Ida Ayu Harmaita Wijayanti, salah satu penerima manfaat Kita Muda Kreatif dan pemilik Anacaraka Butik.

Fashion designer sekaligus perajin berbakat yang akrab disapa Dayu itu merasa senang dapat bertemu langsung dengan Direktur UNESCO Jakarta serta memperkenalkan karyanya

“Saya berharap dapat berdampak positif terhadap Anacaraka sebagai salah satu usaha fashion yang mengangkat budaya Bali," ujarnya.

Beranjak ke workshop pemudi kreatif di Tabanan, tempat Ellida Pande mengembangkan bisnis jamu tradisionalnya bernama Padma Herbal. Pengunjung dapat mengambil inspirasi tentang bagaimana Ellida terus mempertahankan visi dan dedikasi bisnisnya agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

“Saya salah satu wirausaha muda dari Bali yang beruntung mendapatkan program-program melalui program Kita Muda Kreatif. Salah satu kegiatan yang berkesan dan membanggakan adalah mendapatkan pendampingan branding dan berkesempatan sharing di event internasional World Conference on Creative Economy G20 2022. Padma Herbal sangat antusias menyambut kedatangan Direktur UNESCO Jakarta langsung ke tempat Produksi Padma Herbal di Tabanan. Terima kasih UNESCO Jakarta atas kunjungan dan pendampingan yang kami dapatkan,“ ucapnya.

Annika Linden Center (ALC), sebagai pusat rehabilitasi dan bantuan bagi para penyandang disabilitas di Denpasar, turut mengapresiasi inisiatif UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia dalam mengembangkan potensi ekonomi pemuda setempat.

“Sebagai center yang menaungi tiga organisasi disabilitas di Bali, kami tahu bagaimana tantangan bagi para penyandang disabilitas untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk bisa meningkatkan taraf hidupnya. Kami harapkan akan ada pelatihan lanjutan, yang inklusif bagi penyandang disabilitas, oleh UNESCO, sehingga penyandang disabilitas lainnya yang belum bisa ikut di sesi kali ini bisa ikut juga nantinya,” ujar Mahomeda Arifin, selaku Managing Director dari ALC.

Sebagai bagian dari rangkaian acara Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase, pengunjung dapat berinteraksi dengan kelompok penyandang disabilitas yang didukung oleh program melalui tur fasilitas di ALC dan pertunjukan seni yang ditampilkan oleh para pemuda binaan.

“Kami sangat bangga dengan kemajuan wirausaha muda kreatif di Bali, di tahun ini para wirausaha muda kreatif ini juga akan mempelajari bagaimana menginisasi kolaborasi kerja yang inklusif dengan rekan usaha penyandang disabilitas, dengan demikian program ini bisa membantu pengembangan iklim usaha kreatif yang inklusif dan berdampak positif buat masyarakat luas,” ujar Maki Katsuno-Hayashikawa, selaku Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta.

 Senada dengan pendapat tersebut, Puni A. Anjungsari, Country Head of Public Affairs Citi Indonesia menilai, melalui rangkaian program Kita Muda Kreatif, diberikan pemahaman dan keterampilan bisnis kepada wirausaha muda agar dapat meningkatkan daya saing mereka.

“Selain itu, Citi Indonesia juga berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap produk dan layanan keuangan bagi para wirausaha muda, yang ditujukan untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional. Kami berharap para wirausaha muda yang berada di lokasi sekitar warisan budaya dan destinasi pariwisata prioritas di Indonesia dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal,” tuturnya.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya