Liputan6.com, Jakarta - Sebuah aplikasi kesehatan yaitu Habuds yang digagas oleh siswi dari Jakarta Intercultural School (JIS), Irene Tanihaha (17), meraih rekor MURI kategori Perempuan Termuda Penggagas Aplikasi Kesehatan dan Kebugaran. Aplikasi ini memiliki visi agar Indonesia dapat terus bertumbuh bersama dan bertambah sehat untuk hidup lebih baik.
"Saya merasa sangat terhormat, bersyukur, dan berterima kasih. Saya memulai ide ini sekitar satu tahun yang lalu dan sekarang saya telah sampai di titik ini, saya merasa bersyukur dan senang dengan pencapaian ini," ungkap Irene Tanihaha yang merupakan penggagas dari aplikasi Habuds, saat ditemui di acara Peluncuran Aplikasi Kesehatan dan Kebugaran Karya Anak SMA 'HABUDS' Serta Penyerahan Rekor MURI, di Jakarta Selatan, Minggu, 22 Oktober 2023.
Advertisement
Inspirasi dari pembuatan aplikasi tersebut datang dari Ibunya yaitu Elsye Tanihaha yang merupakan seorang penggemar kebugaran , Irene yang merasa dirinya bukan penggemar olahraga mencari cara agar termotivasi untuk lebih banyak bergerak.
"Awalnya ibu aku selalu menunjukkan pencapaian pada aplikasi kebugaran nya, lalu aku juga termotivasi untuk melakukan itu, dan aku ingin mengubah kebiasaanku yang tidak suka berolahraga. Aplikasi ini dibuat untuk orang-orang di luar sana yang sama seperti aku agar kita menjadi aktif dan mulai untuk hidup yang lebih sehat ," ungkap Irene.
Irene yang berencana untuk melanjutkan kuliah kedokteran membaca artikel kesehatan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Stanford University, di mana Indonesia dinobatkan sebagai negara paling malas berjalan kaki di dunia. Karena hal tersebut Irene juga termotivasi agar Indonesia dapat lebih aktif berolahraga dengan aplikasi yang dibuatnya.
Pembuatan Aplikasi dimulai dari Juni 2022
Pembuatan aplikasi ini dimulai dari Juni 2022 sekitar satu tahun yang lalu. Irene yang menyadari bahwa dirinya tidak memiliki pengetahuan lebih lanjut soal pembuatan aplikasi, akhirnya berkolaborasi dengan developer untuk membuat aplikasi tersebut.
“Saya bukanlah seorang pengembang, saya hanya bisa memahami bagaimana bentuk dari aplikasinya, dan tim pengembang membantu agar ide tersebut dapat terwujud,” ungkapnya.
Aplikasi ini memiliki fitur pencatatan jumlah langkah harian saat pengguna melakukan berbagai aktivitas olahraga seperti berlari, bersepeda, dan juga konsumsi udara harian. Selain itu, aplikasi ini memiliki fitur reward di mana pengguna dapat menukarkan poin yang diperoleh ketika mencapai target jumlah langkah pada aplikasi tersebut yang dapat ditukarkan dengan voucher makanan.
Pengguna aplikasi juga dapat berteman dengan pengguna lainnya untuk membagikan kegiatan olahraga yang dilakukan. Terdapat pula fitur diary yang memungkinkan pengguna untuk menceritakan aktivitas olahraganya.
Irene juga mengungkapkan, bahwa nama dari aplikasi yang dibuatnya berasal dari kata Healthy Habits with Your Buds (Habuds), yang dalam bahasa indonesia terdengar seperti kata Hebat. Logonya dari aplikasi ini adalah seorang sosok yang terlihat mengangkat tangan dan menciptakan yang menggambarkan kata hebat.
Advertisement
Aplikasi akan Terus Dikembangkan
Irene juga berencana untuk melakukan perkembangan pada aplikasi yang digagasnya dengan menambahkan beberapa fitur baru. “Kedepannya mungkin fitur diary juga bisa menceritakan aktivitas yoga dan konsumsi makanan,” jelasnya.
Sejauh ini, reward dari aplikasi baru tersebut berkolaborasi dengan Teru Coffee yang akan memberikan voucher . Terdapat berbagai voucher yang disesuaikan dengan level yang telah dicapai oleh pengguna di aplikasi Habuds, karena di aplikasi tersebut terdapat kenaikan level yang sesuai dengan target jumlah langkah yang telah dicapai. Namun rencananya, aplikasi tersebut akan berkolaborasi dengan lebih banyak mitra di masa mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Ir. Soegiharto yang merupakan ketua umum dari Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) mengungkapkan rencana perkembangan aplikasi juga akan terus dilakukan, jika aplikasi ini lebih dikenal oleh masyarakat dengan menambahkan berbagai fitur lainnya. “
Jika sudah semakin besar dan dikenal, mungkin akan ditambahkan fitur agar kita bisa memasukan rekam medis kita sendiri seperti medical cek up, Kolesterol, dan tekanan darah,” tutur Soegiharto.
Apresiasi dari MURI
Soegiharto juga mengungkapkan bahwa sangat mungkin aplikasi terus dikembangkan dan ditambahkan berbagai fitur baru. “Aplikasi yang kita bangun memungkinkan untuk menambahkan berbagai fitur, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Dan memberikan informasi tentang fitur apa yang harus ditambahkan,” jelasnya.
Ia juga menyarankan aplikasi tersebut agar bisa menghasilkan uang, "Perlu dipromosikan juga dan harus bisa dimonetisasi agar bisa menghasilkan uang, meskipun tidak menjadi fokus utama," ungkapnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Triyono yang merupakan Senior Manager dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mendorong bangsa Indonesia agar bisa bersaing dengan negara lainnya. “MURI ingin indonesia dapat bersaing dengan negara lain, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi pembuatan aplikasi tersebut. “Indonesia mempunyai banyak budaya yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain, oleh karena itu Indonesia harus bangga terhadap yang kita miliki, dan memberikan yang terbaik untuk bangsa indonesia sesuai dengan keahlian masing-masing, seperti Irene pada hari ini yang membuat suatu terobosan yang diperlukan oleh masyarakat indonesia untuk hidup lebih sehat."
Advertisement