Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian dari kita, secangkir kopi di pagi hari hampir seperti ritual yang memberikan energi dan semangat untuk memulai hari. Namun, saat Anda merasa sakit, muncul pertanyaan, apakah minum kopi saat sakit itu ide yang baik?
Meskipun Anda mungkin kehilangan kemampuan untuk mencium atau merasakannya kopi sepenuhnya ketika Anda sedang sakit, kafein dalam kopi tetap akan memberikan dorongan energi yang biasanya Anda harapkan. Namun, pertanyaan sebenarnya adalah, apakah kafein ini akan membantu dalam pemulihan Anda, atau mungkin malah memperparah gejala Anda?
Advertisement
Menurut para ahli di bidang imunologi, sepertinya Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Dr. Sharon Nachman, MD, yang memimpin divisi penyakit menular anak di Rumah Sakit Anak Stony Brook menyatakan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah yang wajar atau sedang tidak akan menjadi masalah.
Dilansir dari NY Post pada Sabtu, 21 Oktober 2023, lebih jauh, Dr. Nachman menjelaskan bahwa bagi mereka yang sudah terbiasa dengan rutinitas harian meminum kopi, menghindari kopi saat sakit sebenarnya bisa memberikan efek yang lebih buruk. Kekurangan kafein, terutama bagi peminum kopi reguler, dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, lelah, atau mual.
Saat sedang sakit, tubuh Anda sudah berjuang dengan gejala dari penyakitnya. "Jika Anda terbiasa meminum kopi setiap hari dan tiba-tiba Anda berhenti saat Anda sakit, Anda mungkin akan merasa lebih buruk," kata Dr. Nachman.
Kopi Bukanlah Obat Sakit
Namun, selayaknya obat, kopi bukanlah solusi untuk setiap masalah, dan tak mampu melakukan keajaiban dengan menyembuhkan penyakit. Kita sering mendengar tentang kandungan antioksidan dalam kopi, terutama polifenol, yang memiliki hubungan dengan pengurangan risiko terhadap beberapa penyakit kronis. Namun, hanya meminum kopi dengan harapan akan segera pulih dari penyakit adalah suatu kesalahan.
Dr. Nachman memberi contoh lain tentang antioksidan. "Anggur dan coklat juga mengandung antioksidan," ujarnya, "Namun tak ada yang menyarankan Anda untuk terus-menerus meminum anggur atau makan coklat ketika Anda sakit." Singkatnya, meskipun kopi memiliki manfaat, efek antioksidan yang diberikannya cukup kecil.
Dr. Linda Yancey, seorang ahli imunologi yang juga spesialis penyakit menular, mengkonfirmasi pandangan ini. Menurutnya, saat mengalami penyakit akut, kopi sebenarnya tidak bermanfaat signifikan bagi pemulihan, kecuali dari sisi psikologis. Kepuasan dan kenyamanan yang diberikan oleh secangkir kopi hangat atau teh susu memang tak terbantahkan.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah efek kopi terhadap sistem pencernaan. Beberapa orang mungkin mengalami gangguan pencernaan atau perut yang terasa tidak nyaman setelah minum kopi, terutama saat sedang sakit.
Advertisement
Ketahui Kebutuhan Tubuh
Dr. Nachman menjelaskan bahwa saat seseorang sakit, tubuh cenderung menelan lebih banyak lendir hidung, yang bisa menumpuk di perut dan menyebabkan rasa mual. Menambahkan kopi ke dalam situasi ini bisa memperparah kondisi tersebut.
Pentingnya hidrasi seringkali diabaikan. Meskipun kopi bisa memberikan energi sementara, sifat diuretiknya dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan, yang bisa menyebabkan dehidrasi.
Sebagai alternatif, Anda bisa mencoba minuman yang lebih menenangkan seperti teh yang diberi madu manis. Selain itu, konsumsi makanan fermentasi seperti acar dapat meningkatkan kesehatan pencernaan. Bagi mereka yang biasa mengonsumsi alkohol atau merokok, disarankan untuk menguranginya atau bahkan menghindarinya sama sekali saat sedang sakit.
Selain itu, mandi air panas dapat membantu melonggarkan lendir hidung, terutama saat mengalami pilek atau flu. Uap dari air panas dapat membantu mengencerkan lendir dan memberikan kelegaan sementara. Tidur juga merupakan salah satu cara alami tubuh untuk memulihkan diri. Saat tidur, tubuh fokus pada pemulihan dan regenerasi sel.
Sebagaimana Dr. Linda Yancey sampaikan, mendengarkan tubuh adalah kunci utama. "Terburu-buru kembali ke rutinitas tanpa pemulihan yang memadai hanya akan memperpanjang masa sakit Anda."
Dampak Terlalu Banyak Minum Kopi
Sementara itu, melansir dari Live Strong, mengutip kanal Citizen6 Liputan6.com pada 15 Februari 2021, meminum kopi berlebihan menyebabkan kondisi fisik dan mental yang tidak nyaman. Berikut ulasannya:
1. Mengganggu Pencernaan
Sunitha Posina, MD dokter penyakit di Stony Brook, New York menyebutkan pada dasarnya kafein digunakan untuk stimulan tubuh selama dikonsumsi dalam batas wajar.
Jika berlebihan, hal itu mustahil Anda rasakan. Sebaliknya, kandungan kafein yang berlebihan memicu produksi gastrin yang meningkatkan pergerakan usus besar Anda.
2. Iritabilitas dan Kecemasan
Memang benar kafein dipercaya untuk menjaga stamina agar tidak mudah lelah karena adanya proses pemblokiran zat kimia adenosin.
Semakin Anda terlalu banyak mengonsumsi membuat Anda semakin terjadi saat malam hari tiba. Dan efeknya terasa menjelang siang hari, Anda bersikap uring-uringan karena kurangnya kualitas tidur.
3. Sakit Kepala
National Headache Foundation mengungkapkan kafein termasuk obat penghilang rasa sakit kepala dikarenakan membantu menyempitkan pembuluh darah.
Sisi lain, sakitnya kepala juga sebagai tanda gejala umum Anda harus membatasi kafein yang dikonsumsi lebih banyak dari biasanya.
4. Mudah Kelelahan
Usai meminum kopi, tentu semangat Anda menggebu-gebu yang berlangsung hanya sementara saja. Bila efeknya perlahan-lahan menghilang, siap-siap Anda juga akan mengalami tingkat kelelahan yang ekstrem. Biasanya jalan pintas yang dipilih meminum kafein kembali dan sampai akhirnya efek tersebut terus-menerus dirasakan.
Advertisement