Liputan6.com, Jakarta Masuknya Gibran Rakabuming Raka ke dalam bursa cawapres untuk Prabowo Subianto untuk Pemilu 2024, mendapat sambutan positif dari banyak pihak. Salah satunya berasal dari politikus Fahri Hamzah yang dahulu dikenal sebagai kader PKS dan sempat menjadi anggota dan wakil ketua DPR-RI.
Bahkan, belum lama ini Fahri Hamzah secara terang-terangan mengungkapkan antusiasmenya setelah bertemu Gibran Rakabuming Raka. Hal itu bisa terlihat melalui akun media sosial Twitter (X) miliknya. Tampak Fahri Hamzah mengunggah momen terbaru dengan putra sulung Presiden Jokowi.
Advertisement
Dalam fotonya di akun @Fahrihamzah, terlihat Fahri Hamzah sedang duduk bersama sejumlah tokoh di suatu ruangan. Tampak juga beragam sajian di atas meja termasuk pizza. "Terima kasih mas @gibran_tweet mampir makan pizza dengan kami malam ini. 🙏🙏," tulis Fahri Hamzah, Sabtu (21/10/2023).
Unggahan dari Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) tersebut disambut Gibran dengan respons yang cukup singkat bersama emotikon bernada positif. "Hehe 🫶🏻," ketik Gibran. Namun, unggahan itu disenggol sejumlah warganet dengan tanggapan kritis sambil mengungkit nasihat Fahri Hamzah pada 2019 lalu.
Nasihat dan Pandangan Fahri Hamzah terhadap Gibran dan Keluarga Jokowi pada 2019 Lalu
Tampak warganet mengunggah tangkapan layar berisi beberapa cuitan Fahri Hamzah pada bulan Oktober 2019 lalu yang isinya merupakan nasihat dan pandangan seputar anak-anak dan keluarga Presiden Jokowi.
"Anak dan keluarga presiden Jokowi masih muda.. sebaiknya jangan masuk politik ketika belim matang dan ketika situasi bisa menyeret publik menilai bahwa presiden ingin membangun dinasti kekuasaan. Santai ajalah. Berilah tenaga pada reputasi presiden itu lebih penting sekarang," begitu tulis Fahri Hamzah dalam sebuah cuitan di Twitter pada 8 Oktober 2019.
"Kalau saya boleh kasih masukan ke Gibran, jangan ambil bagian dalam kekuasaan meskipun itu pilihan rakyat. Itu membebani reputasi babenya. Jangan mau diolok-olok oleh penjilat yang akhirnya merusak susu sebelanga. Mendingan susu dibikin martabak saja. Eman-eman," tulisnya dalam cuitan lain pada hari yang sama.
Advertisement
Fahri Hamzah Memilih Tak Menanggapi Senggolan Warganet dan Pilih Puji Jokowi
Meskipun warganet menyentil Fahri Hamzah dengan cara menilai sikapnya sekarang tak sesuai dengan cuitan terdahulu, sang politikus memilih tak menanggapi.
Pasalnya, Fahri Hamzah kini tampaknya sudah menjawab secara tak langsung semua tudingan itu dengan mengubah nama akun Twitter (X) milknya menjadi #AyoMoveOn2024.
Malahan, Fahri Hamzah seolah memuji konsistensi seorang Presiden Jokowi yang menurutnya masih menjadi sosok sederhana dan ramah hingga hari ini, meskipun kritik dan hujatan ditujukan kepadanya.
"Saya membuka album foto2 lama bersama pak Jokowi, saat saya masih menjabat dan mengkritiknya keras sekali. Saya tidak melihat beliau berubah. Sederhana, simbolik dan tetap ramah. Sy tidak mengerti kalau ada orang2 yg dekat menganggap beliau berubah. Mungkin mereka yg berubah. 🙏," tulis Fahri Hamzah, Minggu (22/10/2023).
Perlu diketahui, Partai Gelora yang menaungi Fahri Hamzah kini sedang berada di Koalisi Indonesia Maju pendukung Prabowo Subianto.
Sikap Gibran Setelah Namanya Masuk dalam Bursa Cawapres untuk Ganjar Pranowo
Di sisi lain, Gibran mengaku senang karena dipercaya dan didukung untuk nantinya bisa maju sebagai cawapres. Ia pun meminta kepada para pendukungnya agar tidak memantik keributan khususnya di media sosial.
"Terima kasih untuk doanya, terima kasih datang ke acara ini. Pokoknya kita pengen pilpres nanti semua aman dan damai. Semua harus rukun, enggak boleh ada yang berantem, apalagi berantem di socmed. Pokoknya dibawa santai saja," sebutnya.
Advertisement
Gibran Hampir Dipastikan Menjadi Cawapres untuk Prabowo
Nama Gibran hampir dipastikan menjadi cawapres yang bakal diusung mendampingi capres Prabowo Subianto. Partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) hampir seluruhnya mendukung Gibran. Seperti, Partai Golkar, Gelora, Garuda, Prima.
Sementara untuk PAN, PBB, Partai Demokrat belum secara tegas mendukung Gibran karena sudah memiliki calon yang ingin diusung.
PAN sudah memiliki calon sendiri yakni, Erick Thohir, PBB mengusung ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra, dan Partai Demokrat mengusung Khofifah Indar Parawansa. Namun, dalam penentuan cawapres yang akan diusung ditentukan oleh Prabowo selaku capres.