Joe Biden Didesak Selebritas Hollywood Untuk Fasilitasi Gencatan Senjata di Timur Tengah

Selebritas papan atas Hollywood medesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat (20/10), untuk menyerukan agar memfasilitasi gencatan senjata.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2023, 16:04 WIB
Presiden ke-47 Amerika Serikat Joe Biden. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Selebritas Hollywood, termasuk Cate Blanchett, Joaquin Phoenix, Ramy Youssef dan Andrew Garfield, medesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat (20/10), untuk menyerukan agar memfasilitasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Mereka menyampaikan hal itu dalam surat kepada Biden.

Belasan nama papan atas dalam dunia hiburan meminta Joe Biden berupaya mencapai "deeskalasi dan gencatan senjata segera di Gaza dan Israel sebelum ada korban jiwa lagi."

“Kami mendesak pemerintahan Anda, dan semua pemimpin dunia, untuk menghormati semua nyawa di Tanah Suci dan menyerukan serta memfasilitasi gencatan senjata tanpa penundaan – diakhirinya pengeboman di Gaza, dan pembebasan sandera secara aman,” kata pernyataan tersebut dalam surat, dirilis oleh artist4ceasefire.org.

“Menyelamatkan nyawa adalah kewajiban moral,” dikutip dari VOA Indonesia, Senin (23/10/2023).

Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok Islam tersebut melancarkan serangan mendadak dari Jalur Gaza pada 7 Oktober. Serangan itu menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pejabat Israel.

Menanggapi serangan Hamas, Israel meratakan seluruh blok di Kota Gaza sebagai persiapan untuk invasi darat yang mereka katakan akan segera dilakukan. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 4.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan gencar tersebut.

Surat yang dilayangkan pada Jumat (20/10), yang juga ditandatangani oleh Jon Stewart, penyanyi Dua Lipa, Susan Sarandon dan Channing Tatum, muncul seminggu setelah ratusan tokoh Hollywood menandatangani surat terbuka yang mengutuk “tindakan biadab” yang dilakukan Hamas.


Joe Biden Bersyukur 2 Warga AS yang Disandera Hamas Bebas

Presiden AS Joe Biden. Dok: Jim Watson/Pool via AP

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berterima kasih kepada pemerintah Qatar dalam menjamin pembebasan dua orang warganya yang disandera di Jalur Gaza oleh Hamas, dan berjanji untuk memastikan semua tahanan dibebaskan.

“Hari ini, kami telah mengamankan pembebasan dua orang warga Amerika Serikat yang disandera oleh Hamas selama serangan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober. Warga negara kita telah mengalami cobaan berat selama 14 hari terakhir ini, dan saya sangat gembira bahwa mereka akan kembali dengan keluarga mereka," katanya.

“Sejak awal serangan ini, kami telah bekerja sepanjang waktu untuk membebaskan warga Amerika yang disandera oleh Hamas, dan kami tidak menghentikan upaya kami untuk membebaskan mereka yang masih ditahan."

"Saya berterima kasih kepada pemerintah Qatar dan pemerintah Israel atas kemitraan mereka dalam upaya ini,” tambahnya, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (22/10/2023).

 


Alasan Pembebasan Sandera

Kelompok Yahudi sayap kiri Amerika Serikat berkumpul di luar Gedung Putih pada Senin (16/10/2023). Mereka mendesak pemerintahan Joe Biden menekan Israel membatalkan rencananya melakukan invasi darat ke Gaza dan sebaliknya segera mengumumkan gencatan senjata. (Dok. Twitter @IfNotNowOrg)

Brigade al-Qassam sebelumnya mengumumkan pembebasan dua sandera “untuk alasan kemanusiaan” setelah mediasi oleh Qatar. Sumber-sumber Israel juga mengkonfirmasi pembebasan mereka.

Selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (20/10) pagi, Biden "membahas upaya yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas -- termasuk warga AS -- dan untuk menyediakan perjalanan yang aman bagi warga AS dan warga sipil lainnya di Gaza.

Biden dan Netanyahu juga membahas upaya untuk memulai pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa tahap awal bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan akan memasuki Jalur Gaza yang terkepung dalam waktu 48 jam.

Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya