Cuaca Besok Selasa 23 Oktober 2023: Waspada Potensi Hujan Lebat di Bogor, Depok, Bekasi pada Siang Hari

Meski dilaporkan berpotensi hujan lebat, cuaca pagi di keempat kota penyangga Jakarta diperkirakan BMKG cerah berawan, begitu pun malam hari.

oleh Maria Flora diperbarui 23 Okt 2023, 08:15 WIB
Pengendara motor menggunakan jas hujan saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh kemunculan bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi hujan lebat disusul petir dan angin melanda sejumlah kota penyangga Jakarta, pada Selasa, 24 Oktober 2023. Kondisi cuaca ekstrem tersebut diprediksi bakal terjadi pada siang hingga malam. 

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi yang relatif singkat antara siang hingga menjelang malam hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor, Kab Cianjur, Kota Depok, Kab dan Kota Sukabumi, Kab dan Kota Bekasi," jelas BMKG diperingatan dini cuaca besok, Selasa 24 Oktober.

Meski dilaporkan berpotensi hujan lebat, cuaca pagi diperkirakan BMKG cerah berawan, begitu pun malam hari. 

Sementara, untuk DKI Jakarta, BMKG melaporkan cuaca cerah berawan mendominasi seluruh wilayah hingga Kepulauan Seribu, pada pagi hingga siang hari.

Beranjak malam, ada sejumlah titik di Ibu Kota yang diprediksi diselimuti langit cerah. Yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id

 Kota   Pagi   Siang  Malam
 Jakarta Barat   Cerah Berawan   Cerah Berawan   Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan   Cerah Berawan  Cerah
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan   Cerah Berawan   Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan   Cerah Berawan   Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan   Cerah Berawan  Cerah
Kepulauan Seribu Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah
 Bekasi  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Depok  Cerah Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Bogor  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan

Cuaca Panas Landa Jakarta, Fenomena El Nino Diprediksi Bertahan Hingga Akhir 2023

Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir ini tengah dilanda cuaca panas dan gerah. Adapun melansir dari Merdeka.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah di Jakarta cerah berawan.

Senior Forecaster BMKG Laode Nurdiansyah menyampaikan kepada wartawan pada Rabu (27/9/2023). Suhu udara maksimum di Jabodetabek terpantau mencapai suhu 36 hingga 37 derajat Celcius.

"Suhu udara maksimum di wilayah Jabodetabek terpantau mencapai 37-37 derajat Celcius. Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba) seperti saat ini," ujarnya.

Selain itu ia juga mengungkapkan cuaca panas di Jakarta dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari sinar matahari yang cukup optimal pada pagi hingga menjelang siang dan siang hari. Adapun faktor lainnya terkait minimnya pertumbuhan awan yang bisa mengurangi intensitas sinar matahari langsung ke bumi.

"Kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim turut memicu optimalnya pemanasan sinar matahari. Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi," pungkasnya.

Saat ini para masyarakat Jakarta juga terpantau mulai menggunakan payung untuk menghindari panasnya terik matahari. Selain itu kondisi El Nino moderat dan IOD positif diprediksi terus bertahan hingga akhir tahun 2023.


Apa Itu Fenomena El Nino?

Warga menggunakan payung untuk menghidari paparan sinar matahari saat jalan di kawasan Bundara Hi, Jakarta, Jumat (14/4/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Melansir laman resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya. Fenomena El Nino tersebut terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Jika suhu muka laut terus meningkat, maka meningkat pula potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah. Dampaknya, curah hujan akan semakin berkurang khususnya di wilayah Indonesia.  

Sederhananya, El Nino merupakan fenomena yang memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Fenomena ini berpengaruh kuat terhadap iklim yang ada di Indonesia.

El Nino memberikan dampak serius terhadap kehidupan masyarakat. Dikutip dari laman jurnal "El Nino, La Nina dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Indonesia" karya Sani Safitri, El Nino adalah peristiwa penyimpangan suhu yang terjadi karena pemanasan global dan terganggunya keseimbangan iklim.

Pada saat-saat tertentu, air laut yang panas dari perairan Indonesia bergerak ke arah timur. Kemudian air laut yang panas akan menyusuri garis khatulistiwa (garis khayal yang membagi dua bumi) sampai ke pantai barat Amerika Selatan.

Bersamaan dengan itu, air laut panas dari pantai Amerika Tengah bergerak ke arah Selatan sampai pantai Per-Equador. Kemudian, terjadilah pertemuan antara air laut panas dari Indonesia dengan air laut panas dari Amerika Tengah.

Pertemuan itu mengumpulkan massa air laut panas dalam jumlah yang besar di daerah yang luas. Permukaan air laut yang panas itu kemudian menularkan panas ke udara yang berada di atasnya.

Oleh karena itu, angin yang berembus dari menuju ke Indonesia hanya membawa sedikit uap air akibat penularan panas tadi. Volume uap air hanya sedikit yang terbawa ke Indonesia maka terjadilah musim kemarau yang panjang.

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya