Mengenal Bisnis Mesin Pesawat Rolls-Royce, Tenyata Tertanam di Pesawat Tempur TNI

Pesawat-pesawat TNI yang ditenagai mesin Rolls-Royce di antaranya adalah pesawat angkut C- 130 Hercules yang ditenagai oleh mesin turboprop Rolls-Royce T56.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Okt 2023, 10:30 WIB
Presiden Rolls-Royce Asia Timur&Pasifik dan Korea Selatan, Bicky Bhangu dalam wawancara di Shangri-La, Jakarta pada Jumat (20/10/2023).

Liputan6.com, Jakarta Selain industri otomotif, Rolls-Royce juga mengembangkan teknologi dan energi untuk transportasi darat dan laut.

Di Indonesia, Rolls-Royce menyediakan mesin untuk pesawat Airbus A330 yang dioperasikan oleh maskapai Garuda Indonesia dan A330neo yang dioperasikan Lion Air.

 

“Salah satu lini bisnis kami adalah dirgantara sipil. Saat ini, kami sudah memiliki 35 jenis pesawat yang dapat dikendalikan dengan teknologi gas turban milik kami,” ungkap Presiden Rolls-Royce Asia Timur & Pasifik dan Korea Selatan, Bicky Bhangu dalam wawancara di Shangri-La, Jakarta pada Jumat (20/10/2023).

“Kami juga memiliki lebih dari 13.000 mesin yang dikendalikan dari seluruh dunia, mesin ini dapat dikendalikan oleh semua pesawat terbang yang ada di seluruh dunia,” lanjutnya.

Bicky Bhangu mengungkapkan, penerbangan sipil juga menghasilkan 50 persen dari keuntungan yang diperoleh Rolls-Royce.

Juga di sektor pertahanan, Rolls-Royce ikut menjadi pemasok mesin di pesawat tempur TNI.

Pesawat TNI

Pesawat-pesawat TNI yang ditenagai mesin Rolls-Royce di antaranya adalah pesawat angkut C- 130 Hercules yang ditenagai oleh mesin turboprop Rolls-Royce T56.

Kemudian ada pesawat latih jet Hawk dan pesawat tempur ringan yang ditenagai oleh mesin Adour, serta pesawat lati utama Grob yang ditenagai oleh mesin turboprop Rolls-Royce M250.

Di sektor pertahanan, kami juga memiliki sebuah produk yaitu teknologi gas turban, untuk mengendalikan pesawat pertahanan,” beber Bicky Bhangu.

“Kami memiliki 160 pelanggan di 103 negara. Kami juga memiliki 16.000 mesin yang dikendalikan di seluruh dunia,” paparnya.

Terkait keamanan pada mesin pesawat Rolls-Royce, Bicky Bhangu menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil banyak langkah untuk memastikan produknya aman, sesuai dengan standar regulasi yang ada.

“Kami juga memastikan segala aplikasi yang ada, mengumpulkan data yang berhubungan dengan mesin ini selama 25 tahun, jadi kami benar-benar melakukan pengawasan terhadap mesin kami, termasuk pengawasan mengenai kekacauan yang mungkin terjadi dan mengatasi masalah tersebut sebelum kekacauan terjadi," jelasnya.

 

 


Teknologi AI

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML). Kredit: Gerd Altmann from Pixabay

Selain itu, perusahaan juga melakukan pengumpulan data dengan digital solutions dan teknologi AI.

"Sehingga dalam hal mesin kami telah mengalami peningkatan dalam efisiensi, peningkatan dalam penggunaan bahan bakar, dan juga peningkatan dalam keamanan,” imbuh Bicky Bhangu.

Dia menambahkan, tingkat keamanan dalam mesin pesawat Rolls-Royce pun sangat tinggi.

“Tingkat nilainya adalah 1e-9. Selama 25 tahun kami sudah mengumpulkan datanya dari pengalaman mengoperasikannya," pungkasnya.


Rolls-Royce Punya Teknologi Energi Ramah Lingkungan Microgrid, Siap Disematkan ke IKN

Hutan Eukaliptis di titik nol Ibu Kota Nusantara yang nanti akan berubah menjadi hutan hujan tropis. Pertanyannya, apakah mungkin mengubah kawasan ini yang sudah berubah sejak tahun 1991. (foto: Abdul Jalil)

Dengan kemitraannya bersama Indonesia selama 50 tahun, perusahaan teknologi industri asal Inggris, Rolls-Royce memperluas portofolio teknologi ramah lingkungan dengan microgrid dan teknologi bebas CO2, seperti mesin gas H2, penyimpanan baterai, serta elektroliser. 

“Kami menggunakan pengetahuan dan kemampuan kami yang mendalam untuk benar-benar membuat mesin kami seefisien mungkin, karena kami telah menetapkan target untuk mencapai Net Zero (emisi nol bersih) pada tahun 2050,” kata Presiden Rolls-Royce Asia Timur & Pasifik dan Korea Selatan, Bicky Bhangu dalam wawancara di Shangri-La, Jakarta pada Jumat (20/10/2023). 

Terkait microgrid, Bicky Bhangu mengungkapkan bahwa pihaknya bersedia menghadirkan teknologi tersebut di Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa mendatang, yang tengah dalam masa pembangunan dengan mengadopsi konsep Smart City-teknologi ramah lingkungan.

“Indonesia selalu menjadi pasar utama bagi solusi ketenagalistrikan berkelanjutan. Negara ini juga merupakan pasar utama bagi teknologi seperti jaringan microgrid. Kami membawa teknologi ini ke pasar mana pun,” bebenya.

Bicky Bhangu melanjutkan, Rolls-Royce saat ini sedang melihat  pasar mana yang mengeluarkan sinyal permintaan pada microgrid. 

“Kami melihat banyak sinyal permintaan saat ini datang dari Eropa dan Amerika, karena banyak pusat data dan pusat listrik cadangan bergantung pada energi ramah lingkungan di sana,” sebutnya.

“Dan jika kami melihat kebijakan pemerintah (Indonesia) mendorong penerapan teknologi microgrid di Ibu Kota Baru, maka tentu saja kami akan memulai pembicaraan tersebut lebih lanjut,” ucap Bicky Bhangu.

 


Semua Bisa Masuk ke Microgrid

Rolls-Royce lakukan perubahan pada maskot Spirit of Ecstasy

Melansir laman resmi Rolls-Royce, Microgrid menyediakan solusi penyimpanan dengan menggabungkan kedua jenis pembangkit listrik dan termasuk baterai dan sistem kontrol untuk mengintegrasikan semua elemen dalam sistem cerdas.

Sistem fotovoltaik, turbin angin, pembangkit listrik tenaga air, genset diesel, dan modul gabungan panas dan daya (CHP) – baik yang beroperasi secara terpisah atau bersama-sama, semuanya dapat dimasukkan dalam microgrid, jelas Rolls-Royce dalam laman resminya.

Alexander Patt yang mengepalai tim pengembangan microgrid MTU di Rolls Royce menjelaskan bahwa “Microgrid menggabungkan sumber energi regeneratif yang hemat biaya dan ramah lingkungan dengan keandalan genset kami untuk menciptakan konsep pembangkit listrik masa depan”.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya