Rolls-Royce Dukung Peningkatan STEM di Indonesia Lewat Science Film Festival

Perusahaan teknologi industri asal Inggris, Rolls-Royce ikut berpartisipasi mendukung pendidikan Sains, Teknologi, Industri, dan Matematika (STEM) melalui perhelatan Science Film Festival di Indonesia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Okt 2023, 13:10 WIB
Rolls-Royce mulai uji pesawat listrik tercepat di dunia (Car and Bike)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan teknologi industri asal Inggris, Rolls-Royce ikut berpartisipasi mendukung pendidikan Sains, Teknologi, Industri, dan Matematika (STEM) melalui perhelatan Science Film Festival di Indonesia.

Bermitra dengan Goethe-Institut, festival ini merupakan upaya mendukung generasi muda dari semua kalangan untuk melek terhadap bidang sains.

“Kami akan mengadakan peluncuran Science Film Festival lagi, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan mitra lainnya di sini,” kata Presiden Rolls-Royce Asia Timur & Pasifik dan Korea Selatan, Bicky Bhangu dalam wawancara di Shangri-La, Jakarta pada Jumat (20/10/2023).

“Peluncuran Science Film Festival adalah untuk memastikan bahwa kami terus menginspirasi generasi berikutnya. Ini adalah peluang besar di Indonesia dalam hal bakat,” ungkapnya.

Rolls-Royce mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk berinvestasi pada talenta masa depan Indonesia melalui program-program seperti pendidikan STEM untuk siswa muda, yang terdiri dari program pengalaman belajar pendidikan tinggi untuk para pemimpin universitas; serta hibah dan bimbingan untuk universitas lokal.

Pada 2022 lalu, Bicky Bhangu mengungkapkan, Science Film Festival Indonesia telah menjangkau lebih dari 60.000 orang, terutama pelajar, di seluruh Tanah Air.

“Ketika saya melihat Indonesia sebagai bagian dariASEAN, apa yang saya lihat disini Indonesia dapat menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar ke 4 di tahun 2030, Indonesia dapat menjadi salah satu sektor pengembangan pesawat komersial terbesar ke 4 di tahun 2035,” ucapnya.

Bicky Bhangu pun melihat besaranya potensi Indonesia dengan bonus demografi yang besar, termasuk dengan populasi anak mudanya.

“Berkaitan dengan sektor industri, dan menciptakan masyarakat yang lebih sukses kita harus mempromosikan STEM sebanyak mungkin. Terdapat sekitar 18 persen yang telah melalui pendidikan STEM, dan saya rasa kita bisa melakukannya dengan lebih baik lagi,” imbuh Bicky Bhangu.


Mengenal Bisnis Mesin Pesawat Rolls-Royce, Tenyata Tertanam di Pesawat Tempur TNI

Ilustrasi mesin Rolls-Royce di pesawat Airbus (Wikipedia)

Selain industri otomotif, Rolls-Royce juga mengembangkan teknologi dan energi untuk transportasi darat dan laut.

Di Indonesia, Rolls-Royce menyediakan mesin untuk pesawat Airbus A330 yang dioperasikan oleh maskapai Garuda Indonesia dan A330neo yang dioperasikan Lion Air.

“Salah satu lini bisnis kami adalah dirgantara sipil. Saat ini, kami sudah memiliki 35 jenis pesawat yang dapat dikendalikan dengan teknologi gas turban milik kami,” ungkap Presiden Rolls-Royce Asia Timur & Pasifik dan Korea Selatan, Bicky Bhangu dalam wawancara di Shangri-La, Jakarta pada Jumat (20/10/2023).

“Kami juga memiliki lebih dari 13.000 mesin yang dikendalikan dari seluruh dunia, mesin ini dapat dikendalikan oleh semua pesawat terbang yang ada di seluruh dunia,” lanjutnya.

Bicky Bhangu mengungkapkan, penerbangan sipil juga menghasilkan 50 persen dari keuntungan yang diperoleh Rolls-Royce.

Juga di sektor pertahanan, Rolls-Royce ikut menjadi pemasok mesin di pesawat tempur TNI.

 


Pesawat TNI

“Kecepatan maksimal pesawat ini pada 660 kilometer per jam di ketinggian 6.706 meter dan ditenagai oleh empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang bisa menghasilkan daya sebesar 4.700 tenaga kuda,” jelas Kementerian Pertahanan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pesawat-pesawat TNI yang ditenagai mesin Rolls-Royce di antaranya adalah pesawat angkut C- 130 Hercules yang ditenagai oleh mesin turboprop Rolls-Royce T56.

Kemudian ada pesawat latih jet Hawk dan pesawat tempur ringan yang ditenagai oleh mesin Adour, serta pesawat lati utama Grob yang ditenagai oleh mesin turboprop Rolls-Royce M250.

Di sektor pertahanan, kami juga memiliki sebuah produk yaitu teknologi gas turban, untuk mengendalikan pesawat pertahanan,” beber Bicky Bhangu.

“Kami memiliki 160 pelanggan di 103 negara. Kami juga memiliki 16.000 mesin yang dikendalikan di seluruh dunia,” paparnya.

Terkait keamanan pada mesin pesawat Rolls-Royce, Bicky Bhangu menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil banyak langkah untuk memastikan produknya aman, sesuai dengan standar regulasi yang ada.

“Kami juga memastikan segala aplikasi yang ada, mengumpulkan data yang berhubungan dengan mesin ini selama 25 tahun, jadi kami benar-benar melakukan pengawasan terhadap mesin kami, termasuk pengawasan mengenai kekacauan yang mungkin terjadi dan mengatasi masalah tersebut sebelum kekacauan terjadi," jelasnya.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya