Jurus BEI Atasi Transaksi Saham Lesu

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan sejumlah strategi dalam mengatasi transaksi saham yang lesu.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 24 Okt 2023, 14:25 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyiapkan strategi dalam rangka meningkatkan nilai transaksi saham di pasar modal. (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyiapkan strategi dalam rangka meningkatkan nilai transaksi saham di pasar modal. 

Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi dalam mengatasi transaksi saham yang lesu. Misalnya, menambah produk baru, menyesuaikan aturan hingga menggelar road show ke luar negeri. 

"Penambahan produk yang ada di pasar, beberapa aturan juga sedang kita adjusted, kita juga melakukan beberapa road show ke luar negeri," kata Iman saat ditemui di Jakarta, di sela acara CEO Insight Kompas100 CEO Forum, Senin (23/10/2023).

Menurut ia, transaksi investor institusi asing mengalami penurunan secara tahunan atau year on year (YoY). Penurunan tersebut dilihat dari sisi jumlahnya. Dengan demikian, BEI melakukan road show ke luar negeri untuk menggaet investor asing, seperti Korea, Jepang dan China. 

Sevara terpisah, Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya bersama self regulatory organization (SRO) telah menyiapkan sejumlah strategi dalam rangka mendongkrak RNTH. Salah satu strateginya melalui kampanye Aku Investor Saham.

“Kemarin ada Aku Investor Saham, itu jargon yang kita gunakan, bagaimana investor kita itu confident (percaya) menjadi investor, itu supply side (sisi penawaran)," kata Nyoman beberapa waktu lalu. 

Dia bilang, dari sisi permintaan, BEI terus menggenjot jumlah perusahaan tercatat sehingga bisa menembus 1.000 emiten. 

Tak hanya itu, dalam rangka menggenjot RNTH, BEI pun gencar mengenalkan instrumen-instrumen investasi ke daerah-daerah. Harapannya, hal tersebut mampu meningkatkan kepercayaan dari investor. 

Di sisi lain, dengan adanya peralihan kondisi pandemi ke endemi membuat tantangan BEI dan SRO semakin besar dalam meningkatkan RNTH. Sebab, pilihan investasi semakin banyak. 

"Tapi memang perlu waktu dalam kondisi saat ini dari sisi perekonomian dan kondisi kesehatan sudah beralih lagi dulu pandemi sekarang endemi pilihannya semakin banyak untuk investasi. Tentu ini tantangan buat kami di pasar modal untuk bekerja lebih keras untuk mengattract potensi atau opportunity dari dana yang ada untuk dapat ditransaksikan kembali masuk ke pasar modal,” imbuhnya. 

 

 


Nilai Transaksi Harian Saham Lesu pada 2023, Ini Penyebabnya

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya diberitakan, rata-rata nilai transaksi harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung lesu pada 2023. Hingga perdagangan Rabu, 21 Juni 2023, rata-rata nilai transaksi harian saham menjadi Rp 10,42 triliun.

Pengamat pasar modal Desmond Wira menuturkan, saat ini tidak ada sentimen positif di pasar saham. Nilai transaksi semakin turun. Ia menilai rata-rata yang naik saham gorengan yang tidak likuid. Selain itu, ia menyampaikan sejumlah faktor yang mendorong transaksi harian saham lesu:

  • Tidak ada sentimen positif nyata di pasar sahamPenerapan auto rejection bawah (ARB) 15 persen
  • Terlalu banyak IPO tidak bagus
  • Penerapan papan pemantauan khusus
  • Termasuk beberapa kebijakan lama yang mulai menuai hasilnya seperti pemberlakuan bea materai dan penutupan kode broker.

“Semuanya membuat persepsi risiko di pasar saham bertambah. Untuk apa masuk ke pasar saham, jika risiko bertambah, tapi sentimen positif enggak ada,” ujar Desmon saat dihubungi Liputan6.com ditulis Kamis, (22/6/2023).

Desmond menilai, hal itu sudah terjadi sejak 2018. “Pasar saham begini-begini saja, investor lama pada nyangkut, investor baru generasi Corona yang terbiasa dengan ARB 7 persen juga mengurangi eksposur ke pasar saham,” tutur dia.

Desmond juga menilai, perubahan jam perdagangan kembali normal juga tidak berdampak terhadap transaksi harian saham.

 


Upaya BEI

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menuturkan, jam perdagangan tidak berpengaruh besar karena ini hanya normalisasi seperti sebelum pandemi COVID-19 dan transaksi memang ramai di awal dan akhir perdagangan.

“Investor dalam negeri sepertinya wait and see kondisi makro dalam negeri, namun masih ada keyakinan investasi dari asing dengan inflow pasar saham Rp17,75 triliun,” kata dia kepada wartawan.

Untuk meningkatkan transaksi harian saham itu, Irvan menuturkan ada sejumlah upaya yang dilakukan yakni dengan terus aktif sosialsiasi dan edukasi ke investor dan masyarakat bersama-samadengan pelaku pasar. Selain itu, BEI juga aktif mengundang perusahaan-perusahaan untuk IPO. Saat ini di pipeline masih ada lebih dari 41 perusahaan.

"Kita juga gencarkan awareness produk baru, seperti structured warrant dan rencana launching SSF, rencana kuartal III 2023,” kata dia.


Tingkatkan Perlindungan Investor, BEI Terapkan Papan Pemantauan Khusus

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, selaras dengan tujuan meningkatkan perlindungan investor, serta mewujudkan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan papan pemantauan khusus mulai Senin, 12 Juni 2023.

Papan pemantauan khusus adalah papan pencatatan yang merupakan pengembangan lanjutan dari daftar efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus yang telah diimplementasikan sejak 19 Juli 2021 dengan mengacu pada Peraturan No. II-S tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus. 

Sejalan dengan implementasi papan pemantauan khusus, BEI juga melakukan pemberlakuan Peraturan Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus pada 9 Juni 2023 dan Peraturan Nomor II-X tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus pada 12 Juni 2023. Papan pemantauan khusus merupakan papan pencatatan di BEI untuk saham-saham yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur pada Peraturan No. 1-X.

 

 


2 Tahap

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Implementasi papan pemantauan khusus dibagi menjadi dua tahap. Tahap I merupakan papan pemantauan khusus - hybrid, yang diberlakukan pada hari ini, di mana saham yang ditempatkan di papan pemantauan khusus dapat diperdagangkan secara call auction dan continuous auction sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. 

Sedangkan Tahap II merupakan papan pemantauan khusus - full call auction dengan semua saham yang ditempatkan di papan pemantauan khusus akan diperdagangkan secara periodic call auction.

Papan pemantauan khusus - full call auction akan diberlakukan pada Desember 2023. Adapun, tujuan dari implementasi bertahap ini adalah untuk memperkenalkan kepada seluruh investor dan stakeholder pasar modal Indonesia mekanisme perdagangan periodic call auction di papan pemantauan khusus.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, kriteria-kriteria saham yang masuk ke dalam papan pemantauan khusus ditentukan dalam Peraturan Bursa nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada papan pemantauan khusus. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya