Liputan6.com, Padang - Beberapa waktu terakhir, Kota Padang Sumatera Barat dilanda kabut asap akibat kebakaran lahan. Hal ini menyebabkan menurunnya kualitas udara.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Edi Hasymi mengatakan kabut asap ini merupakan kiriman dari provinsi tetangga.
Advertisement
Pada Rabu (18/10/2023), 175 titik api kebakaran lahan terpantau di empat provinsi, yakni Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Riau.
"Padang hanya mendapat asap kiriman dari provinsi itu," katanya, Minggu (22/10/2023).
Menurutnya, akibat banyaknya titik api, serta tidak turun hujan selama beberapa hari, membuat asap menyebar ke mana-mana. Ditambah lagi arah angin menuju Barat laut. Sehingga Kota Padang ikut terpapar dan diselimuti kabut asap.
Kemudian pada Sabtu (21/10/2023) jumlah titik api di provinsi tetangga hanya terpantau 4 titik api dengan tingkat kepercayaan tinggi terpantau di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Sehingga, diharapkan kualitas udara juga turut membaik.
Meski bergitu, pihaknya berharap masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan tindakan pencegahan berupa penggunaan masker yang dapat menyaring partikel debu ukuran 2,5 mikrometer, seperti masker bedah atau masker berstandar N95/KN95/KF94 jika berada di luar ruangan.
"Untuk tidak memperparah kondisi saat ini, kami meminta kepada warga Kota Padang untuk tidak melakukan pembakaran apa pun," jelasnya.
Baca Juga