Ide-ide Hebat Itu Tidak Datang Begitu Saja, Begini Cara Menciptakannya

Ide yang benar-benar hebat adalah hasil dari sebuah proses. Ide merupakan sebuah pemikiran acak akan berubah menjadi sebuah gagasan yang kemudian bisa digarap.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 30 Okt 2023, 20:09 WIB
Ilustrasi Menemukan Ide Credit: pexels.com/Sierra

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu bertanya, dari mana datangnya ide-ide yang hebat? Pandangan klisenya adalah bahwa ide tersebut terbentuk sepenuhnya dalam sekejap. Kamu mungkin pernah melihat di film atau TV, seorang karakter yang mungkin bekerja sepanjang malam mencoba menghasilkan ide besar dan tiba-tiba saja idenya muncul.

Namun, kenyataanya menemukan ide yang hebat itu jauh lebih sulit. Ide yang benar-benar hebat adalah hasil dari sebuah proses. Ide tersebut merupakan produk dari apa yang dilihat dan disentuh seseorang setiap hari yang digabungkan untuk memengaruhi suatu pemikiran. Sebuah pemikiran acak akan berubah menjadi sebuah gagasan yang kemudian bisa digarap.

Misalnya, perusahaan Airbnb. Ide untuk mendirikan Airbnb ini muncul ketika para pendirinya kesulitan membayar sewa dan membutuhkan cara untuk mendapatkan uang tambahan. Sebagian besar kamar hotel di kota telah dipesan berkat konferensi lokal sehingga mereka berpikir bahwa mereka dapat memanfaatkan hal ini dengan menyediakan ruang tambahan di apartemen mereka untuk tamu yang bermalam. Begitu juga dengan perusahaan Uber. Perusahaan ini muncul dari percakapan antarteman yang mengeluhkan betapa sulitnya menemukan taksi yang layak pada saat itu.

Semua ide-ide tersebut datang untuk merevolusi bidangnya masing-masing dan tidak ada satupun yang terbentuk sempurna dari awal. Pandangan manusia tentang bagaimana ide-ide besar dilahirkan tidaklah akurat, bahkan berpotensi membahayakan. Lantas, bagaimana ide-ide hebat itu muncul? Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari halaman Life Hack pada Senin (23/10/23).

 


Jangan Membunuh Ide-ide Hebat yang Sedang Diproses

Ilustrasi mimpi credit: pexels.com/Bruno

Biasanya, ketika manusia mendengar ide yang hebat, saat itulah ide-ide tersebut berada pada titik paling sukses. Manusia mungkin tidak akan melihat minggu, bulan, dan tahun awal ide tersebut dikembangkan atau keberhasilan dan kegagalan awal dari ide tersebut. Sebagai hasilnya, manusia secara alami akan berasumsi bahwa ide-ide tersebut fantastis dan terbentuk sepenuhnya sejak awal.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa otak manusia menyukai tindakan atau pilihan apa pun yang menggunakan energi paling sedikit. Jadi, apabila lebih diminta untuk memunculkan sepuluh ide agar menghemat energi, justru seseorang akan kesulitan dalam memunculkan satu ide dalam waktu yang singkat sehingga ia akan berusaha keras untuk menghasilkan energi yang fantastis.

Namun, bila seseorang memiliki ide dan tidak tahu apakah ide tersebut bagus atau tidak karena tidak ada rincian konkret tentang cara kerjanya. Tanpa perincian dan rencana untuk mengambil tindakan terhadap ide tersebut, ide itu akan dinilai gagal sejak dini sebelum ide itu berkembang menjadi sesuatu yang hebat. 

Apabila individu mengira akan memunculkan ide besar berikutnya tanpa menempatkan diri pada konteks yang tepat dan tidak membiarkan ide datang secara alami, dijamin ide tersebut tidak akan datang kepadanya, malah ia akan terjebak dalam idenya tersebut.

 


Ide-ide Hebat itu Lahir Secara Acak

Ilustrasi diri sendiri, percaya diri, berpikir. (Photo by Vanessa Garcia : https://www.pexels.com/photo/photo-of-man-in-deep-thoughts-6325894/)

Suatu hari, kamu mungkin mendapatkan sepuluh ide, dari sepuluh ide tersebut, kemungkinan hanya ada satu ide yang paling bagus. Kamu mungkin secara naluriah menolak gagasan yang kamu anggap baik-baik saja. Namun, ide yang bagus bisa menjadi ide yang fantastis harus diiringi dengan kerja keras dan sangatlah jarang ditemukan ide yang benar-benar hebat sejak awal, bahkan mungkin juga tidak ada.

Layaknya menulis novel. Sebuah buku yang benar-benar cemerlang cenderung merupakan hasil kerja keras selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dan ditulis ulang tanpa henti. Namun, ketika kamu membaca novelnya, kamu menganggap novel itu bagus sejak awal. 

Misalnya, sebuah cerita terkenal tentang Jack Kerouac, seorang novelis asal Amerika, yang menulis novel On the Road selama tiga minggu, hampir tanpa henti. Agar hal ini bisa terjadi, tentu, idenya sudah pasti ceemrlang sejak awal bukan? Nyatanya, cerita terkenal ini tidak benar. Dia memang pernah mengetik draftnya dalam tiga minggu.

Namun, sejak dia memunculkan ide hingga menyelesaikan bukunya, dia membutuhkan waktu lebih dari tujuh tahun. Ide-ide untuk cerita tersebut muncul secara alami ketika dia sedang bepergian atau pada saat dia menulis tentang hal yang benar-benar terjadi pada dirinya. Tidak pernah ada titik di mana ia tiba-tiba memiliki ide cemerlang yang mampu dengan cepat berubah menjadi sebuah karya sastra.


Kamu Hanya Perlu Menemukan Stimulasi yang Tepat untuk Menemukan Ide yang Hebat

Ilustrasi diri sendiri, percaya diri, berpikir. (Photo by Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/photo/photo-of-woman-in-deep-thought-3768144/)

Ide-ide yang hebat kemudian datang dari apa yang kamu lihat, kamu dengar, orang-orang yang kamu ajak bicara, dan yang terpenting, ide hebat bisa muncul sebagai solusi terhadap suatu masalah. Ini bisa jadi rumit sehingga seringkali kamu mudah untuk berkecil hati ketika menghadapi suatu masalah.

Namun, inilah yang dimaksud dengan inovasi. Sejatinya, inovasi datang dari penyelesaian suatu masalah atau menemukan celah yang dapat diisi dengan ide cemerlang. Oleh karena itu, bila kamu dihadapkan pada suatu masalah, cobalah lihatlah hal itu sebagai sebuah peluang. meskipun ada solusi, kamu mungkin bisa memikirkan jalan keluar yang lebih baik.

Ide bagus berikutnya mungkin tidak terlihat bagus pada awalnya. Hal ini mungkin tampak seperti ide yang biasa saja atau bahkan buruk, tetapi ingatlah bahwa semua ide perlu dikerjakan. Jadi, jangan menilai apa pun pada awalnya, biarkan ide muncul secara alami dan cobalah untuk menuliskannya. Kamu mungkin pernah kehilangan ide bagus ketika kamu bekerja. Pada tahap ini hanya berarti kamu memberi dirimu pekerjaan ekstra yang mungkin memperlambat kamu atau bahkan membuat kamu kehilangan motivasi.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya