3 Upaya Kemenkes Tangani Kasus Monkeypox, Salah Satunya dengan Vaksinasi Mpox

Disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, pihaknya melakukan tiga upaya penanangan cacar monyet atau Monkeypox yakni surveilans, terapeutik dan vaksinasi Mpox.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 24 Okt 2023, 07:00 WIB
Monkeypox, infeksi virus langka mirip dengan cacar (Photo: CDC Public Health Image Library)

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul temuan penambahan kasus Monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bergegas melakukan upaya penanggulangan.

Disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, pihaknya melakukan tiga upaya penanangan yakni surveilans, terapeutik dan vaksinasi.

Adapun upaya surveilans, kata Maxi, dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa. Sedangkan upaya terapeutik dilakukan dengan memberikan terapi simtomatis, pemenuhan logistik antivirus khusus Mpox serta pemantauan kondisi pasien.

Upaya penanganan ketiga yaitu dengan vaksinasi Monkeypox. Upaya ini utamanya menyasar pada populasi yang paling berisiko terkait temuan kasus cacar monyet di Jakarta.

Kriteria penerima vaksinasi Mpox adalah laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHV.

7 Kasus Monkeypox 

Berdasarkan data harian yang diterima Kemenkes per 22 Oktober 2023, kasus konfirmasi Monkeypox bertambah menjadi 7 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023, atau 8 kasus sejak pertama kali terkonfirmasi di pertengahan 2022.

Maxi mengatakan, dari total kasus Monkeypox yang terkontaminasi, seluruhnya berasal dari DKI Jakarta. Rinciannya yaitu 1 kasus dari Jatinegara, 1 kasus dari Mampang, 1 kasus dari Kebayoran Lama, 2 kasus dari Setiabudi, 1 kasus dari Grogol Petamburan, dan 1 kasus dari Kembangan.

Data yang sama menunjukkan bahwa, seluruh pasien terkonfirmasi Monkeypox adalah laki-laki usia produktif. Mayoritas atau sekitar 71% adalah laki-laki berusia 25-29 tahun, sementara 29% diantaranya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun. Dari hasil penelusuran diketahui 6 pasien cacar monyet juga merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV), dan memiliki orientasi Biseksual.


Vaksinasi Monkeypox Dimulai Hari Ini, 24 Oktober 2023

Menurut rencana, vaksinasi Monkeypox akan dilaksanakan mulai hari ini, Selasa, 24 Oktober 2023 dengan menyasar 447 orang.

Maxi mengatakan, sejumlah 991 vial vaksin Monkeypox telah didistribusikan ke Dinas Kesehatan DKI.

“Stok vaksin Monkeypox kita aman. Saat ini, sebanyak 991 vial vaksin Monkeypox sudah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi Monkeypox yang akan mulai diberikan Oktober ini,” ucap Maxi, Senin (23/10).

 


Vaksin Diberikan 2 Dosis dengan Interval 4 Minggu

Vaksinasi akan diselenggarakan di Fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta yakni klinik Carlo serta Puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Vaksin ini diberikan dalam 2 dosis dengan interval 4 minggu. Adapun jenis vaksin Monkeypox yang akan digunakan adalah vaksin impor yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark dengan merk dagang JYNNEOS®️ kemasan single-dose. Vaksin tersebut telah memiliki Sertifikat Pelulusan Vaksin (Certificate of Release) dari Badan POM terbit 17 Maret 2023.


Pasien Cacar Monyet Jalani Perawatan Intensif

Sementara, terkait kondisi ketujuh pasien caca monyet, Maxi mengungkapkan saat ini seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Perawatan akan dilakukan hingga luka mengering dengan sempurna.

“Untuk kondisinya, semua baik dan stabil. Kita pantau secara ketat dan terus menerus. Saat ini kita juga sedang memonitor pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien,” terang Maxi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya