Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sempat terjadi beberapa waktu lalu di Gunung Lawu, Jawa Tengah (Jateng). Sebelumnya, total area terdampak karhutla di Gunung Lawu hingga Jumat 13 Oktober 2023 mencapai 2.185 hektare, meliputi, wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.300 hektare, Kabupaten Magetan 700 hektare, dan Kabupaten Karanganyar seluas 185 hektare.
Namun kini, karhutla kembali melanda kawasan Gunung Lawu di wilayah sisi Magetan, tepatnya di Petak 73B, RPH Sarangan yang masuk wilayah Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo dan Petak 51B-1, RPH Bedagung wilayah Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan, Jawa Tengah.
Advertisement
"Sejak akhir pekan lalu, tepatnya Jumat 20 Oktober, BPBD Jatim kembali menerjunkan 24 personel pasukan pemadaman jalur darat untuk bergabung membantu pemadaman Karhutla Gunung Lawu," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Jatim Satriyo Nurseno, Minggu malam 22 Oktober 2023.
"Selain itu, 22 personel dengan dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dari Kota Surabaya juga turut bergabung dan berkolaborasi dalam penanganan kebakaran hutan ini," imbuh Satriyo.
Hal senada juga disampaikan Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto yang mengatakan, karhutla kembali terjadi di Gunung Lawu sejak sepekan terakhir.
"Untuk luasan yang terdampak kebakaran Gunung Lawu saat ini masih dalam proses pendataan," ujar Gatot.
Tak hanya pasukan jalur darat, Tim BPBD Jatim juga membawa sejumlah bantuan logistik dan peralatan untuk mendukung aksi pemadaman yang dilakukan tim gabungan dari berbagai elemen ini.
Berikut sederet fakta terkait kembali terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu dihimpun Liputan6.com:
1. Kali Ini Terjadi di Sisi Magetan
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali melanda kawasan Gunung Lawu. Api membakar wilayah sisi Magetan, tepatnya di Petak 73B, RPH Sarangan yang masuk wilayah Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo dan Petak 51B-1, RPH Bedagung wilayah Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan.
"Sejak akhir pekan lalu, tepatnya Jumat 20 Oktober, BPBD Jatim kembali menerjunkan 24 personel pasukan pemadaman jalur darat untuk bergabung membantu pemadaman Karhutla Gunung Lawu," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Jatim, Satriyo Nurseno, Minggu malam 22 Oktober 2023.
"Selain itu, 22 personel dengan dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dari Kota Surabaya juga turut bergabung dan berkolaborasi dalam penanganan kebakaran hutan ini," imbuh Satriyo.
Advertisement
2. Tim Bawa Bantuan Logistik
Tak hanya pasukan jalur darat, lanjut Satriyo, BPBD Jatim juga membawa sejumlah bantuan logistik dan peralatan untuk mendukung aksi pemadaman yang dilakukan Tim Gabungan dari berbagai elemen ini.
Satriyo mengatakan, adapun jenis bantuan tersebut, berupa, alat pelindung diri (APD) 5 set, sekop 6 pcs, cangkul 7 pcs, parang 3 pcs, Jet shooter 2 unit, kacamata googles 10 pcs, masker 120 pcs, sepatu boots 18 pasang.
"Selanjutnya, kaos lapangan 200 Pcs, lauk pauk rendang ayam 3 dus, lauk pauk kare ayam 3 dus, nasi rendang 3 dus, tambah gizi biskuit 5 dus, tambah gizi kacang Ijo 2 dus dan tambah gizi koktail 2 dus," ucapnya.
3. Angin Kencang Hambat Pemadaman, Tim Buat Ilaran
Namun, karena kondisi medan yang sangat curam dan berbatu, serta hembusan angin yang sangat kencang, pada Sabtu malam 21 Oktober 2023, kebakaran hutan pun meluas bahkan hingga mencapai pinggiran jalan di daerah Tamansari, Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan.
Beruntungnya, Tim Gabungan BPBD Jatim dan Magetan, bersama Polsek setempat, relawan dan pasukan Damkar Kota Surabaya bergerak cepat melakukan pemadaman dan pembasahan dengan menggunakan Jetshooter dan Fire Pumper Truck.
"Karena lokasinya yang berada di pinggiran jalan raya, akhirnya jalur lalu lintas sempat kita buat buka tutup, demi keselamatan pengguna jalan," ucap Satriyo.
Selain membuat ilaran, Tim gabungan pemadaman karhutla Gunung Lawu juga telah membuat tandon air di Kawasan Cemoro Sewu dengan ukuran panjang 10 meter, lebar 8 meter dan tinggi 1,20 meter.
"Pembuatan tandon dengan kapasitas sekitar 60.000 liter air ini diperuntukkan bagi kebutuhan Tim jalur darat dan warga sekitar yang akan melakukan pemadaman lewat jalur darat," ujar Satriyo.
Advertisement
4. Luasan Wilayah Terdampak Masih Dihitung
BPBD Jawa Timur kembali mengirimkan personel untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kembali muncul di kawasan Gunung Lawu.
Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto, mengatakan karhutla kembali terjadi di Gunung Lawu sejak sepekan terakhir. Kali ini api membakar di wilayah sisi Magetan, tepatnya di Petak 73B, RPH Sarangan, wilayah Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo dan Petak 51B-1, RPH Bedagung yang masuk wilayah Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan.
"Untuk luasan yang terdampak kebakaran Gunung Lawu saat ini masih dalam proses pendataan," ujar Gatot, Senin 23 Oktober 2023.
5. Sebut 150 KK Kekurangan Air Bersih
Gatot menambahkan, petugas juga fokus menangani rusaknya pipa saluran sumber air sepanjang 320 meter yang mengakibatkan sekitar 150 KK warga Dusun Cemoro Sewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan mengalami kekurangan air bersih.
"Karena air itu untuk kebutuhan kebun yang akan panen dan usaha warung di sekitar Cemoro Sewu, kami ingin ada percepatan dalam penanganan pipa saluran air tersebut," katanya.
Seperti diketahui, karhutla di Gunung Lawu kembali terjadi dalam beberapa hari ini setelah sebelumnya dinyatakan reda. Tim gabungan berharap hujan segera mengguyur kawasan Gunung Lawu, sehingga kebakaran dapat segera padam.
Advertisement