Liputan6.com, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengoperasikan layanan Mikrotrans terbaru dengan rute Terminal Lebak Bulus - Terminal Pasar Minggu (JAK 95). Mikrotrans rute ini telah beroperasi sejak Senin, 23 Oktober 2023.
Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta Wibowo mengatakan, dibukanya rute Terminal Lebak Bulus - Terminal Pasar Minggu (JAK 95) menjadi bentuk konsistensi Transjakarta dalam upaya peningkatan layanan transportasi publik di Ibu Kota.
Advertisement
Wibowo berujar, penambahan rute Lebak Bulus - Pasar Minggu diharapkan dapat memperluas jangkauan masyarakat terhadap layanan Transjakarta.
"Sebagai first miles dan last miles, kami berharap layanan Mikrotrans bisa semakin memudahkan masyarakat untuk menuju ke lokasi masing-masing maupun transit menuju layanan Transjakarta lainya dengan mudah, aman dan nyaman," kata Wibowo dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (24/10/2023).
Wibowo menjelaskan, total Transjakarta menyediakan 30 unit Mikrotrans untuk layanan Terminal Lebak Bulus - Terminal Pasar Minggu (JAK95). Layanan dapat diakses setiap hari mulai pukul 05.00 - 22.00 WIB dengan tarif Rp 0 atau gratis.
"Pelanggan tetap diwajibkan untuk melakukan tap in dan tap out menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) pada alat Tap on Bus (TOB) yang ada di dalam armada Mikrotrans," ujar Wibowo
Adapun rute Mikrotrans Terminal Lebak Bulus - Terminal Pasar Minggu (JAK95) sekaligus menjadi rute Mikrotrans ke-94 yang dioperasikan oleh Transjakarta.Layanan ini beroperasi setiap hari pukul 05.00 - 22.00 WIB.
"Untuk pukul 05.00 - 17.00 WIB memiliki panjang lintasan rute 26,7 kilometer dengan 85 titik pemberhentian" kata dia.
Rute Terintegrasi Layanan Transjakarta
Sedangkan pada pukul 17.00 WIB - 22.00 WIB, layanan Mikrotrans JAK95 akan melalui Pejaten Raya dengan 87 titik pemberhentian sepanjang 27,6 kilometer.
Selain itu, rute ini juga terintegrasi dengan layanan Transjakarta lainnya seperti Lebak Bulus - Pasar Baru via Tomang (Koridor 8), Senen - Lebak Bulus (6H), Kampung Rambutan - Lebak Bulus (7A), Ciputat - CSW (S21), Ciputat Kampung Rambutan (S22), Puribeta - Ragunan (13D).
Kemudian, Ragunan - Dukuh Atas 2 (Koridor 6), Ragunan - MH Thamrin via Kuningan (6A), Ragunan - MH Thamrin (6B), Ragunan - Gelora Bung Karno (6V), Blok M Pasar Minggu (6U), Pasar Minggu - Velbak (6T), Kampung Melayu - Ragunan (5N) dan Ragunan - Blok M via Kemang (6N).
Advertisement
Tolak Wacana Tarif Transjakarta Dibedakan Berdasarkan KTP
Anggota DPRD DKI Jakarta beramai-ramai menolak penerapan uji coba tiket berbasis akun atau account based ticketing (ABT) di Transportasi Jakarta (Transjakarta). Selain Transjakarta, Pemprov DKI Jakarta juga berencana menerapkan tiket berbasis akun ini di Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT).
Sekretaris II Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sholikhah menilai, pembedaan tarif terintegrasi transportasi publik dengan memberikan tarif yang lebih tinggi untuk warga luar Jakarta akan membuat warga non Jakarta akan kembali menggunakan kendaraan pribadi untuk bekerja dan beraktivitas di Jakarta.
"Fraksi PKS meminta agar penerapan tiket terintegrasi untuk penggunaan transportasi publik di Jakarta tidak dibedakan antara warga Jakarta dan warga luar Jakarta," kata Sholikhah saat membacakan pandangan fraksi terkait Rancangan APBD DKI Jakarta 2024 di rapat paripurna DPRD DKI, Senin (9/10/2023).
Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Akibatnya, kata Sholikhah, upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi kemacetan menjadi bakal menjadi tidak efektif. Lebih lanjut, menurut Sholikhah, warga luar Jakarta yang beraktivitas di Ibu Kota juga berkontribusi bagi perekonomian Jakarta.
"Fraksi PKS meminta agar peningkatan kualitas pelayanan transportasi publik di Jakarta khususnya TransJakarta terus dilakukan," kata dia.
"Tidak hanya melalui perbaikan dan peremajaan halte, namun juga dengan penambahan armada bus khususnya pada koridor padat penumpang sehingga jarak kedatanganantar bus (headway) tidak terlalu jauh dan daya angkut lebih banyak," sambung dia.
Baca Juga
Advertisement