Anggukan Kepala Jokowi soal AHY Masuk Radar Kabinet Indonesia Maju

Presiden Joko Widodo menyatakan akan melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM) pada pekan ini untuk melantik menteri pertanian definitif menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tersangkut kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 24 Okt 2023, 12:46 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2023 di Istana Negara Jakarta, Senin (25/9/2023). (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI/Oi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM) pada pekan ini untuk melantik menteri pertanian definitif menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tersangkut kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.

"Mungkin minggu ini," kata Jokowi, Selasa (24/10/2023).

Ditanya terkait pos kementerian mana saja yang akan dirombak, Jokowi hanya mengatakan posisi menteri pertanian. Setelah Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri, jabatan menteri pertanian kemudian dijabat oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi selaku pelaksana tugas (plt).

Jokowi menambahkan pihaknya masih mempersiapkan perombakan kabinet tersebut, sehingga dia belum bisa memastikan kapan tepatnya perombakan itu terlaksana.

"Masih disiapkan," imbuhnya.

Ketika ditanya awak media apakah menteri pertanian baru akan berasal dari Partai Demokrat, Jokowi tidak memberikan pernyataan. Dia hanya menganggukkan kepalanya sembari berlalu meninggalkan kerumunan wartawan.

Sebelumnya, Jokowi mengakui dirinya melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 23 Oktober 2023.

Jokowi menyebut pertemuan yang berlangsung tertutup antara dirinya dan putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu hanya merupakan pertemuan silaturahim saja.

"Ya biasa, ya pertemuan silaturahim," beber Jokowi.

Dia mengatakan pembicaraan dalam pertemuan itu adalah pembicaraan yang biasa dilakukan kala bertemu partai politik.

"Bicara hal-hal biasa saja, yang kita bicarakan (saat) ketemu dengan partai," ujarnya.


Mentan Definitif

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) bertemu dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5/2019). Jokowi dan AHY bertemu untuk membahas kondisi politik pasca-Pemilu 2019. (Liputan6.com/HO/Setkab/Oji)

 

Adapun pertemuan itu dilakukan di tengah menghangatnya isu perombakan atau reshuffle kabinet. Jokowi pada kesempatan itu menyatakan reshuffle kabinet kemungkinan dilaksanakan pekan ini.

Salah satu pos kementerian yang akan dirombak adalah posisi Menteri Pertanian. Setelah Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri, jabatan menteri pertanian kemudian dijabat oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi selaku pelaksana tugas (plt).

Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri pada tanggal 5 Oktober 2023 karena terjerat kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Jokowi kemudian Arief Prasetyo Adi di tengah tantangan cuaca El Nino yang menyebabkan kekeringan dan menurunkan produksi padi.

 


Jokowi Ungkap Hubungan dengan Megawati

Momen Jokowi Gandeng Tangan Megawati saat Rakernas III PDIP. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan bagaimana hubungannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) usai putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calom wakil presiden (bacawapres) pendamping Prabowo Subianto. Jokowi mengaku hubungannya dengan Megawati maupun PDIP masih baik-baik saja.

"Baik-baik saja," ucap Jokowi singkat di Plataran Hutan Kota Senayan Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Disisi lain, Jokowi mempersilahkan masyarakat menilai apakah dirinya dan keluarga melakukan dinasti politik dengan menjadikan Gibran menjadi bacawapres Prabowo. Dia menegaskan bahwa saat ini kepala daerah dan presiden hingga kini masih dipilih oleh masyarakat.

"Ya itukan masyarakat yang menilai dan apa, dalam pemilihan vote baik itu di pilkada di pemilihan wali kota pemilihan bupati pemilihan gubernur dan presiden itu semuanya yang memilih itu rakyat," jelasnya.

Sehingga, kata dia, kepala daerah dan presiden bukan ditentukan oleh elite partai poltik. Jokowi memastikan presiden dan wakil presiden masih ditentukan oleh masyarakat melalui pemilihan umum (pemilu) langsung.

"Yang menentukan itu rakyat yang mencoblos itu rakyat bukan itu bukan elite bukan partaiitulah demokrasi," tutur Jokowi.

Infografis Serangan Balik Kubu Jokowi ke AHY (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya