Liputan6.com, Everett - Seorang pilot yang sedang tidak bertugas dituduh ingin menjatuhkan sebuah pesawat pada Minggu (22/10). Akibatnya, ia dijerat puluhan pasal pencobaan pembunuhan.
Dilaporkan BBC, Selasa (24/10/2023), pelau bernama Joseph David Emerson itu mengganggu penerbangan Alaska Airlines dari Everett (negara bagian Washington) menuju San Fransisco (negara bagian California).
Advertisement
Ada 80 penumpang di pesawat tersebut.
Pihak Alaska Airlines berkata pelaku berusaha "mengganggu operasi dari mesin-mesin".
Kru Alaska Airlines Flight 2059 lantas melaporkan insiden itu ke pihak air traffic control.
Pada rekaman suara saat kejadian, terdengar suara pilot berkata: "Kami ada seorang laki-laki yang mencoba mematikan mesin di luar cockpit."
Pelaku berhasil dihentikan, namun pilot meminta agar ada polisi bersiaga di bandara.
Pesawat berangkat pada pukul 17:25 dan harusnya mendarat di San Fransisco pada 19:30. Tetapi pesawat dialihkan dulu ke Portland, sebelumnya akhirnya kembali terbang pada 19:18.
Pihak maskapai mengapresiasi tidakan para kru yang menangani masalah tersebut. Ucapan terima kasih juga diberikan ke para penumpang yang tetap tenang.
Emerson menghadapi total 84 pasal. 83 terkait memicu bahaya ke orang lain dan satu karena membahayakan pesawat terbang. Pilot itu ditahan di Multnoham County Detention Center sementara investigasi berlanjut.
Administrasi Penerbangan Federal di Amerika Serikat juga menegaskan insiden tersebut tidak terkait "peristiwa dunia saat ini."
Seorang Lansia Gigit dan Tinju Pramugari, Pesawat Terpaksa Mendarat Darurat
Sebelumnya dilaporkan, seorang penumpang pesawat dilaporkan mencoba menggigit dan meninju salah satu staf maskapai dalam penerbangan dari Glasgow, Inggris, menuju Turki pada Minggu (15/10/2023). Akibatnya, pesawat tersebut harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Thessaloniki, Yunani.
Dilansir Mirror, Sabtu (21/10), penumpang yang merupakan lansia berusia 61 tahun tersebut mengaku mengalami panic attack atau serangan panik, membuatnya lupa soal ulah fatalnya tersebut. Ia mengaku hal tersebut bisa terjadi karena sebelum terbang, ia mengonsumsi alkohol dan obat-obatan bersamaan.
Menanggapi kejadian tersebut, polisi pun menunggunya sesaat setelah pesawat mendarat.
Penumpang itu didakwa karena telah menghalangi lalu lintas, berperilaku tidak tertib selama penerbangan dan tidak mematuhi perintah pilot. Ia kemudian dinyatakan bersalah atas semua dakwaan tersebut dan dijatuhi hukuman 17 bulan penjara.
Menurut pengakuan salah satu pramugari kepada pengadilan, penumpang tersebut diketahui membenturkan kakinya ke lantai dan kepalanya ke kursi di depannya, sebelum seorang staf memasangkan masker oksigen. Namun, ia justru merobeknya dan mencoba menggigit serta meninju awak kabin tersebut.
Wanita tersebut juga diketahui melemparkan segelas air ke suaminya yang duduk di sampingnya, sebelum pilot memerintahkan pendaratan darurat untuk alasan keselamatan.
Selama persidangan, ia terus berusaha meminta maaf dan mengaku telah menjalani pengobatan atas serangan panik yang dialaminya.
"Saya mengonsumsi alkohol sebelumnya, bukan di pesawat. Saya minta maaf, saya tidak dapat membayangkan apa yang terjadi, saya memiliki celah (dalam ingatan saya)," katanya.
Advertisement
Sanksi dari Maskapai
Usai kejadian tersebut, pihak maskapai Jet2 mengatakan bahwa wanita tersebut dilarang melakukan penerbangan bersama mereka.
"Penerbangan LS199 dari Glasgow ke Antalya dialihkan ke Bandara Thessaloniki pada Minggu malam, 15 Oktober, sehingga pelanggan yang mengganggu dapat diturunkan setelah dia menunjukkan pola perilaku yang mengerikan dan agresif di dalam pesawat," ungkap juru bicara Jet2.
"Sebagai maskapai penerbangan yang ramah keluarga, kami tidak memberikan toleransi terhadap perilaku mengganggu dan kami dapat mengonfirmasi bahwa pelanggan telah dilarang (terbang menggunakan maskapai tersebut) seumur hidup," sambungnya.
Juru bicara itu juga mengeapresiasi para awak kabin yang bertugas dalam menangani insiden tersebut, serta meminta maaf kepada penumpang lain yang ikut terdampak.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada kru kami yang sangat terlatih atas penanganan insiden ini, namun mereka tidak seharusnya menghadapi perilaku seperti itu. Kami juga ingin meminta maaf kepada pelanggan atas gangguan pada penerbangan pulang mereka," katanya lagi.
Kelakuan Penumpang Gaduh
Ulah penumpang pesawat lainnya juga terjadi dalam penerbangan, ketika seorang pria berusia 30-an membuka pintu darurat penerbangan Asiana Airlines saat mendarat di Korea Selatan pada Mei 2023 lalu.
Ia ditangkap seketika saat pesawat mendarat.
Seluruh penumpang yang berjumlah 194 untungnya selamat dari penerbangan meski kondisi pesawat mendarat dengan pintu masih terbuka di Bandara Internasional Daegu pada hari Jumat.
Menurut media setempat, beberapa penumpang pingsan, sementara yang lain mengalami masalah pernapasan dan dibawa ke rumah sakit.
Penerbangan OZ8124, sebuah jet Airbus A321-200, lepas landas dari Pulau Jeju pada Jumat sekitar pukul 11.45 waktu setempat.
Sekitar satu jam sebelum mendarat, seorang penumpang laki-laki membuka pintu darurat saat pesawat masih berjarak 250 meter dari permukaan tanah.
Video yang direkam seorang penumpang dan beredar di media sosial menunjukkan celah di sisi kiri pesawat dan angin menerpa barisan penumpang yang duduk.
Menurut saksi, pramugari saat itu tidak bisa menghentikannya karena pesawat hendak mendarat. Mereka mengatakan pria itu juga mencoba melompat keluar dari pesawat setelah membuka pintu.
Advertisement