Pernah Kehilangan Minat dalam Menjalani Hidup? Ketahui Alasan dan Cara Mengatasinya

Alasan sebenarnya mengapa kamu kehilangan minat pada segala hal adalah karena kamu tidak terhubung dengan tujuan hidupmu.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 27 Okt 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi Stres dan Kelelahan Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kamu mungkin pernah melihat seseorang yang terlihat tenang dan berusaha memalsukan senyuman. Singkatnya, energi dan kekuatan hidupnya hilang. Ia kehilangan minat terhadap kehidupannya. Atau mungkin kamu pernah juga mengalaminya? Rasa muak dan lelah dengan kehidupan sehari-hari, bosan dengan hal-hal yang berulang-ulang, dan tidak bersemangat dengan perjalanan dan rutinitas sehari-hari merupakan tanda baha kamu kehilangan minat dalam hidup.

Alasan sebenarnya mengapa kamu kehilangan minat pada segala hal adalah karena kamu tidak terhubung dengan api semangat dalam diri kamu atau hal yang menerangimu, yaitu tujuan hidupmu. Entah kamu telah kehilangannya karena keadaan di luar kendalimu atau mungkin kamu pernah frustasi dengan tuntutan hidup, ini berarti kamu telah melepaskan dan menerima keadaan yang lebih rendah dari biasanya sebagai milik kamu. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari halaman Life Hack pada Jumat (27/10/23).

Apa Realita di balik Alasan Kamu Kehilangan Minat dalam Hidup?

Kondisi ini membuat kamu tidak lagi percaya bahwa segala sesuatu mungkin terjadi padamu. Kamu telah berhenti sejenak untuk bermimpi besar dan melakukan tindakan yang kuat pada misi kamu. Penerimaan terhadap keadaan rendah mempunyai dampak yang signifikan terhadap berbagai macam pilihan kehidupan. Hal ini akan menyebabkan hal lainnya tidak berjalan sesuatu keinginan kamu hingga pada akhirnya kamu kehilangan harapan dan tidak tertarik lagi pada apa pun yang terjadi dalam hidupmu.

Kamu harus membiasakan diri untuk mengingat bahwa pilihan-pilihan kecil yang kamu buat sehari-harilah yang akan terhubung dengan makna dari tantangan dan ketidakpastian, serta berjalan menuju tujuanmu. Lakukan visi terbesarmu dengan berani. Memang, itu semua tidak mudah. Namun, ini adalah sebuah proses dan kamu mampu menguasai semuanya dengan latihan. Yang diperlukan adalah komitmen dan konsisten untuk melakukan upaya yang menjadikan semuanya nyata.

Proses itu dapat kamu mulai dengan mencari identitas diri. Setelah kamu mengidentifikasi ingin menjadi siapa dan membandingkannya dengan keadaan kamu saat ini, kamu dapat memulai hidupmu dengan serangkaian prinsip dan aturan yang dapat mendukung visi tentang dirimu di masa depan. Ini adalah salah satu cara untuk menjaga diri kamu tetap berada pada puncak minat dan momentum penting dalam hidupmu.

 

 


Mengapa Kamu Bisa Kehilangan Minat?

Ilustrasi stres. (Gambar oleh Hieu Van dari Pixabay)

1. Kelelahan

Lelah dapat diibaratkan seperti orang asing di gang gelap. Kamu merasa bahwa ia ada di belakangmu, menunggu, mengawasi, dan siap menyerang pada waktu yang tepat. Ketika kamu mengalami burnout, kamu mungkin menyadari bahwa hal tersebut sebenarnya akan terjadi, tetapi kamu tidak mengambil langkah perbaikan lebih awal untuk mengatasi hal tersebut hingga semuanya sudah terlambat.

Menurut survei, pekerja Amerika mengalami peningkatan tingkat kelelahan pada tahun 2021. Survei yang dilakukan oleh American Psychology Association’s terhadap 1.501 pekerja dewasa Amerika menunjukkan bahwa 79% mengalami stres terkait pekerjaan. Hampir 3 dari 5 karyawan melaporkan dampak negatif stres terkait pekerjaan, termasuk kelelahan emosional, kurangnya minat, energi, dan motivasi.

Dari survei tersebut, sepertinya kamu memang harus terhubung dengan kebahagiaan dambil membangun visi untuk kehidupan yang lebih baik. Kamu perlu memasukkan kepedulian terhadap diri sendiri ke dalam sebuah keharusan hidupmu. Kamu harus benar-benar memaksakan perawatan diri pada dirimu sendiri.

Hal tersebut bukan bertujuan untuk mengajak kamu berhenti bekerja, tetapi justru mengarahkan kamu untuk mencoba melakukan hal-hal baru yang dapat menghidupkan kembali diri kamu, dimulai dari hal-hal sederhana, seperti bersepeda, jalan-jalan, menikmati kelas seni, dan memulai kursus baru. Memang, tidak semuanya dapat dilakukan satu waktu, tetapi sesekali dapat dijadikan prioritas dalam harimu.

Bahkan, hal kecil seperti mematikan handphone setelah pukul 21.00 adalah cara perawatan diri untuk dirimu sendiri. Ini adalah waktu untuk berinvestasi pada dirimu sendiri agar kamu terhindar dari ancaman kelelahan dan hal yang tiba-tiba membingungkan dan membuat semuanya terhenti.


2. Tidak Mau Keluar dari Zona Nyaman

Ilustrasi orang stres. (Foto: Unsplash/Elisa Ventur)

Terkadang, kenyamanan memiliki cara untuk membuat segala sesuatunya menjadi biasa-biasa saja. Tidak ada risiko, tidak ada petualangan, tidak ada keberanian untuk mengejar, dan ini semua merupakan suatu masalah. Sebagai manusia, ketika kamu tidak memaksakan diri, kamu tidak akan bertumbuh sehingga minat kamu terhadap kehidupan mulai berkurang.

Cara untuk mengatasi hal ini dengan cepat adalah melakukan beberapa aktivitas yang kamu takuti dan memerlukan kamu untuk meningkatkan energi, berpikir lebih dalam, dan terhubungan dengan keuatan batin kamu. Selain itu, masalah ini juga mengharuskan kamu untuk mencari batasan baru yang harus kamu taklukkan. Bimbinglah diri kamu dengan mengambil setiap tindakan pada hal-hal yang kamu anggap menantang, tetapi juga kamu anggap baik untuk dirimu.

Misalnya, cobalah untuk meminta kesempatan mempresentasikan topik khusus yang kamu ketahui kepada perusahaanmu atau melakukan upaya ekstra dengan menyusun rencana baru. Ketika kamu mengambil tindakan ini, kamu telah memberi sinyal pada diri sendiri bahwa kamu mempercayai kemampuan dirimu dan terbuka terhadap petualangan yang baru.

Tindakan penuh tujuan seperti ini dengan cepat akan menjauhkan kamu dari rutinitas sehari-hari yang membosankan dan mengharuskan kamu meningkatkan mental dan emosional sambil terus mengejar visi dirimu yang paling ambisius.


3. Menyia-nyiakan Waktu Tidur

Kaum milenial lebih mudah stres (Sumber: pixabay)

Tidur adalah faktor lain yang dapat memengaruhi minat kamu. Tidur sama dengan pemulihan, alih-alih melihatnya sebagai waktu istirahat, kamu harus melihatnya sebagai waktu yang memungkinkan tubuh dan otak kamu melakukan pekerjaan terbaiknya, memproses informasi, memungkinkan kamu untuk kembali lebih kuat, menyimbangkan serotonin, dan mengisi kembali tingkat dopamin.

Kamu mungkin memperhatikan bahwa ide terbaik muncul ketika kamu sedang mandi atau berjalan di suatu tempat. Hal itu terjadi karena kamu melepaskan kebisingan dan cukup bersantai untuk meningkatkan dopamin dan kreativitasmu. Menurut Matthew Walker, tidur adalah kekuatan supermu.

4. Kamu Terjebak dalam Kebiasaan

Terjebak dalam kebiasaan seperti terdampar di dunia antah berantah. Rasanya kamu tidak punya pilihan selain makan makanan hambar atau yang memiliki rasa yang sama setiap harinya. Kamu melakukan semua itu karena tuntutan, bukan keinginan. Akan beruntungnya kamu, bila kamu bisa keluarkan dirimu dari kebiasaan itu dan menyalakan kembali minat kamu dengan keluar dari zona nyaman dan melakukan aktivitas baru yang lebih menantang dalam hidupmu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya