Wall Street Melambung, Saham Spotify Meroket Usai Rilis Laporan Keuangan

Wall street kompak menghijau pada penutupan perdagangan Selasa, 24 Oktober 2023. Namun, indeks Nasdaq catat penguatan terbesar di tengah rilis laporan keuangan dan imbal hasil obligasi.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Okt 2023, 06:45 WIB
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 24 Oktober 2023. (Unsplash/Aditya Vyas)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 24 Oktober 2023. Investor fokus pada laporan laba perusahaan dan pelaku pasar memantau pergerakan terbaru imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Dikutip dari CNBC, Rabu (25/10/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 204,97 poin atau 0,62 persen ke posisi 33.141,38. Indeks S&P 500 bertambah 0,73 persen ke posisi 4.247,68. Indeks Nasdaq menguat 0,93 persen ke posisi 13.139,87.

Coca-Cola melaporkan laba dan pendapatan yang melampaui perkiraan. Hal itu mendorong saham Coca-Cola naik 2,9 persen. Saham Spotify melonjak 10 persen setelah raksasa streaming audio itu membukukan kinerja keuangan kuartal III 2023 yang melampaui harapan.

Di sisi lain, saham General Motors merosot 2,3 persen setelah perusahaan menarik prospek setahun penuh di tengah meningkatnya biaya akibat pemogokan serikat pekerja United Auto Workers. Produsen mobil tersebut membukukan kinerja keuangan kuartal III yang lebih baik dari perkiraan.

Alfabet dan Microsoft termasuk di antara perusahaan yang merilis laporan keuangan setelah penutupan perdagangan. Pada pekan ini, perusahaan teknologi yang merilis kinerja keuangan yakni Amazon dan Meta.

Bahnsen Group Chief Invesment Officer David Bahnsen menuturkan, jika perusahaan teknologi yang melaporkan laba pekan ini mengalahkan harapan wall street, valuasi untuk perusahaan ini secara lebih luas masih terlalu tinggi.

“Tidak peduli apa hasil yang kita lihat dari laba perusahaan teknologi besar pekan ini, hasil tersebut tidak akan membenarkan valuasi mereka yang aneh,” ujar dia.

Ia menilai, penurunan harga saham perusahaan teknologi besar selama tiga bulan terakhir, saham-saham teknologi besar masih terlalu mahal. "Dan ini adalah dinamika yang sepertinya tidak akan berakhir dengan baik,” kata dia.

 


150 Perusahaan Bakal Rilis Kinerja Keuangan

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)

Sekitar 150 perusahaan S&P 500 dijadwalkan untuk merilis kinerja keuangan pekan ini. Sejauh ini, musim laporan keuangan dimulai dengan baik. Sekitar 23 persen perusahaan S&P 500 telah melaporkan labanya, dan 77 persen di antaranya telah membukukan laba melebihi harapan analis, menurut FactSet.

Sektor saham energi melemah 1 persen. Sektor saham ini merupakan satu-satunya dari 11 sektor saham di S&P 500 yang diperdagangkan melemah pada sesi perdagangan ini. Saham Hess,Halliburton, dan Schlumberger memimpin penurunan sektor ini dengan kerugian masing-masing lebih dari 2 persen.

Di sisi lain, sektor utilitas menjadi sektor yang mencatat kinerja terbaik pada sesi ini. Sektor utilitas naik 2,6 persen. Saham NextEra membukukan kenaikan di sektor ini dengan melonjak lebih dari 7 persen. Saham AES dan Edison mencatat kenaikan masing-masing naik hampir 4 persen.


Penutupan Wall Street pada 23 Oktober 2023

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Senin, 23 Oktober 2023. Indeks Nasdaq menguat seiring imbal hasil obligasi pemerintah AS turun dari level tertinggi.

Selain itu, pelaku pasar menanti rilis laba perusahaan dari raksasa industri teknologi. Seiring sentimen itu, pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones tergelincir 190,87 poin atau 0,58 persen ke posisi 32.936,41. Sedangkan indeks S&P 500 susut 0,17 persen ke posisi 4.217,04. Indeks Nasdaq bertambah 0,27 persen ke posisi 13.018,33. Demikian mengutip dari CNBC, Selasa (24/10/2023).

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang menjadi acuan sempat sentuh level tertinggi di atas 5 persen. Pada perdagangan terakhir, imbal hasil obligasi pemerintah AS sekitar 4,85 persen.

Suku bunga telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir, dengan imbal hasil atau yield treasury 10 tahun yang menembus di atas 5 persen pada Kamis, 19 Oktober 2023 pertama kali tersejak Juli 2007.

Komentari dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell pada Kamis pekan ini menunjukkan kebiasaan moneter dapat melakukan pengetatan lebih lanjut. Hal ini tampaknya memicu kekhawatiran investor dan mendukung kenaikan imbal hasil treasury. Sejumlah analis menilai imbal hasil acuan masih memiliki ruang lebih lanjut untuk dijalankan.

"Kenaikan imbal hasil yang cepat seharusnya mempercepat gambaran ekonomi yang sudah melemah yang ditutupi kenaikan suku bunga,” ujar Chief Market Strategist Canaccord Genuity, Tony Dwyer dalam catatannya.

Wall street mengalami pekan yang sulit. Indeks S&P 500 melemah 2,4 persen, dan mencatat penurunan minggu pertama dalam tiga minggu. Indeks Dow Jones merosot 1,6 persen, sedangkan indeks Nasdaq tergelincir dan mencatat penurunan dalam dua minggu berturut-turut.

 


Gerak Saham Teknologi

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Saham Chevron tergelincir 3,7 persen menyusul berita perusahaan akan membeli Hess. Raksasa farmasi Walgreens menguat 3 persen setelah peningkatan rekomendasi saham dari JPMorgan. Saham keamanan online Okta melemah pada hari kedua, seiring pelanggaran data. Saham Okta susut 8 persen.

Musim laporan keuangan meningkat dengan sejumlah raksasa teknologi besar akan melaporkan laporan keuangannya. Investor mengantisipasi hasil kinerja dari Alphabet, Amazon, Meta dan Microsoft yang akan memberikan informasi penting untuk pasar saham.

Sejumlah saham teknologi menguat sehingga membantu indeks Nasdaq bertambah 0,4 persen. Hal itu membawa indeks Nasdaq mencatat indeks terbaik dari tiga indeks acuan.

Saham Spotify menguat lebih dari 3 persen. Perusahaan layanan streaming ini menjadi salah satu perusahaan besar yang akan melaporkan kinerja sebelum penutupan pasar pada Selasa pekan ini. Saham Alfabet dan Microsoft bertambah lebih dari 1 persen. Sedangkan saham Snap menguat lebih dari 2 persen. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya