Liputan6.com, Jakarta - Polisi di China berhasil menyetop 'mobil kucing' yang ternyata berisi lebih dari seribu ekor kucing hasil penculikan. Kendaraan berupa truk itu milik seorang pedagang daging yang memburu kucing untuk disembelih dan dijual dagingnya sebagai daging kambing dan babi palsu.
Kejadian tersebut berlokasi di Zhangjiagang, sebuah daerah di Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu, China, menurut laporan China Daily. Para pecinta binatang telah melacak mobil kucing tersebut selama hampir seminggu. Mereka menemukan lusinan peti kayu berisi sekitar 20 kucing yang mengeong, di sebuah pemakaman di Provinsi Pesisir Timur Cina.
Advertisement
Melansir Asia One, Selasa, 24 Oktober 2023, setelah menghabiskan enam hari mengintai sarang kucing dan jalur yang dilalui para pedagang nakal tersebut, kelompok aktivis hewan itu berhasil mencegat mobil kucing saat dalam perjalanan ke rumah jagal. Mereka lalu menelepon polisi setempat untuk meminta bantuan.
Di rumah jagal itu mereka akan disembelih dan dijadikan makanan, seperti sate dan sosis, yang diklaim sebagai daging babi, kambing, atau bahkan daging sapi, menurut para aktivis pecinta hewan itu. Tipu muslihat yang dilakukan oleh pedagang nakal ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan lebih dari penjualan daging kucing.
"Daging kucing dijual dengan harga 4,50 yuan (sekitar 9.700 rupiah) per ponnya tetapi di pasar, daging kambing bisa dijual seharga 30 yuan (sekitar 65.000 rupiah) per pon," kata Gong Jian, salah satu aktivis hewan.
"Menjual kucing yang sudah dikuliti dengan berat sekitar empat hingga lima pon sebagai daging kambing atau babi, (pedagang) dapat mengambil seluruh dari selisih tersebut harga sebagai keuntungan."
Pedagang Nekat Culik Kucing
Kelompok aktivis tersebut sebelumnya juga menemukan rumah jagal di provinsi bagian tenggara Guangdong, tempat penyimpanan bangkai kucing beku yang sudah dikuliti untuk dijual. "Selama ada sesuatu yang dapat diperoleh, yaitu keuntungan, akan ada orang yang melakukan apa pun," kata Gong.
Ia juga menambahkan bahwa membeli daging tersebut bukanlah sebuah tindakan yang bijaksana.
Aktivis lain, Han Jiali, yang mulai melacak mobil kucing setelah kehilangan hewan peliharaannya, mengatakan bahwa pihak berwenang setempat telah memberitahunya bahwa kucing tidak berada di bawah perlindungan hukum. Sumber daya publik tidak dapat dialokasikan untuk perawatan kucing setelah pulih dari siksaan pedagang daging nakal.
"(Para pedagang) masuk ke properti saya, dan membawa "perasaan" saya ke Guangdong untuk dimakan," ungkap Jiali, mengacu pada kucingnya yang menjadi salah satu dari ribuan kucing yang memasuki pasar sebagai daging yang disamarkan.
Advertisement
Kucing yang Selamat Dirawat oleh Sukarelawan
Saat ini, sebagian besar kucing yang telah diselamatkan dipindahkan ke taman sementara untuk dirawat hingga sehat oleh para sukarelawan. Detail tentang kucing-kucing tersebut, seperti ras dan warna bulunya, dikabarkan secara online agar pemilik dari kucing-kucing tersebut dapat menemukannya kembali.
Kucing-kucing tersebut akan diadopsi jika tidak ada pemilik yang mengakui setelah satu bulan. Calon pemilik baru akan disaring dan harus menyetujui untuk menerima kunjungan, tindak lanjut untuk memastikan agar mereka tidak menelantarkan kucing yang telah diadopsi. Sebuah tempat penampungan bernama Pulau Kucing sedang didirikan di Taicang, juga di Jiangsu, Cina untuk menampung kucing-kucing penculikan yang tidak diklaim atau diadopsi.
Di dalam negeri, penyiksaan terhadap kucing juga terjadi. Tiga orang wanita asal Padang, Sumatera Barat mencekoki kucing dengan minuman keras dan mengunggahnya di media sosial. Hal itu bermula dari video yang menjadi viral pada story Instagram dari akun @yayaap0707 dan @sisriianiza, yang kemudian dihapus oleh pemiliknya. Video itu menunjukkan tindakan tidak beradab tiga wanita terhadap seekor kucing.
Cekoki Kucing dengan Miras
Akun media sosial lain, seperti @matarakyat_sumbar mengunggah ulang video itu untuk memastikan kejadian tersebut mendapat perhatian dari publik. Dalam rekaman tersebut, terlihat ketiga wanita berambut panjang sedang tertawa sambil mengejek seekor kucing berbulu abu-abu.
Mereka mengayunkan kucing tersebut dengan cara memegang kedua kakinya, lalu membuka paksa mulut kucing untuk memasukkan minuman keras ke dalamnya. Sejumlah sumber menyatakan bahwa minuman tersebut adalah soju, miras populer asal Korea Selatan.
"Minuman mereka kasih sama kucing Wija Soju Original dibuat dari bahan-bahan yang telah melewati proses distilasi sampai enam kali untuk dapat menghasilkan minuman soju yang memiliki kadar alkohol yang sangat tinggi di kelasnya, yaitu di 19,5%." tulis akun tersebut pada 2 September 2023.
Ketiga pelaku yang teridentifikasi sebagai Syinita Ade Putri (24), Lenni Marlina (25), dan Sisri Annisa Wahida (22), dikecam warganet. Mereka juga ditegur Komunitas Peduli Kucing Padang (PKP) yang berupaya menangkap mereka atas tindakannya yang menyiksa hewan tersebut. Ketiga pelaku sempat berusaha kabur dari tempat kosnya sebelum akhirnya diproses hukum hingga ke pengadilan.
Advertisement